SuaraJogja.id - Bank Indonesia (BI) pada tahun ini memproyeksi ekonomi di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akan tumbuh pada kisaran angka 4,8 persen hingga 5,8 persen. Sedangkan inflasi DIY diperkirakan akan berada pada angka 2,9 persen hingga 3,3 persen.
Menurut Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, untuk mampu memastikan proyeksi BI tersebut maka sinergi antar semua pihak yaitu pemerintah, pelaku usaha, asosiasi, akademisi, media dan BI harus dibangun. Utamanya untuk membangun sektor pariwisata dari yang berbasis kerumunan menuju quality tourism.
"Seluruh pihak perlu bersinergi untuk mengubah wisata berbasis kerumunan menjadi quality tourism," tuturnya.
Lebih lanjut, Raja Yogyakarta ini mengungkapkan, Kantor Perwakilan BI DIY juga harus dapat mengoptimalkan peran strategisnya dalam mendorong pengembangan sektor riil dan berupaya mewujudkan clean money policy.
"Harus dilakukan upaya ekstra dengan sinergi seluruh stakeholder untuk mempercepat pemulihan ekonomi DIY yang inklusif melalui optimalisasi realisasi fiskal, menciptakan lapangan kerja baru, menjaga inflasi dan perluasan daya dorong ekonomi," jelas Sri Sultan.
Kondisi pandemi Covid -19 yang mulai memasuki gelombang ketiga ini, ujarnya, menjadi tantangan tersendiri yang tidak mudah dihadapi. Untuk itu, Kepala Kantor Perwakilan BI DIY beserta jajaran akan mengemban tugas yang tidak ringan bersama dengan Pemda DIY untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi.
Kepada Budiharto yang menjadi pejabat baru di Kantor Perwakilan BI DIY menggantikan Hilman Trisnawan dan Miyono, Sri Sultan menegaskan untuk tidak mengendorkan sedikitpun usaha dan membangun DIY yang sejahtera.
"Selamat bertugas kepada Bapak Budiharto Setyawan yang telah dikukuhkan menjadi Kepala Perwakilan Bank Indonesia DIY. Semoga dapat menjalankan amanah dan terus meningkatkan sinergitas dengan para pemangku kebijakan untuk mewujudkan perekonomian DIY yang lebih sejahtera," katanya.
Baca Juga: PPKM di DIY Naik ke Level 3, Plaza Ambarrukmo Batasi Jam Operasional
Berita Terkait
-
BPS: Pertumbuhan Ekonomi Kepri Melejit, Naik Sebesar 3,43 Persen di 2021
-
Siang ini BPS Rilis Angka Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 2021, Apakah Capai Target?
-
Pemerintah akan Evaluasi Ketentuan Syarat Perjalanan dan Protokol Luar Negeri Demi Percepatan Pertumbuhan Ekonomi
-
Flei Expo 2022, Wujud Optimisme Pertumbuhan Ekonomi Tahun Ini
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Alarm Diabetes RI! Cukai Minuman Manis Jadi Solusi, Kenapa Masih Terus Ditunda Sejak 2016?
-
Warga Jogja Wajib Tahu! Ini Daftar Wilayah Rawan Banjir dan Longsor saat Musim Hujan
-
Krisis Lahan Kuburan, Yogyakarta Darurat Makam Tumpang: 1 Liang Lahat untuk Banyak Jenazah?
-
Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
-
Peringatan Keras BMKG: Jangan Dekati Pantai Selatan Jogja, Ombak Ganas 4 Meter Mengintai!