SuaraJogja.id - Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Kabupaten Sleman mendata, sedikitnya ada 13 klaster kasus Covid-19 muncul di Bumi Sembada, saat ini. Sebanyak 10 di antaranya merupakan klaster pendidikan.
Koordinator Data Satgas Covid-19 Sleman Wirda Sari Hasibuan mengatakan, kendati disebut klaster pendidikan, 10 klaster ini tak dapat begitu saja dikatakan 'klaster sekolah'.
Pasalnya, penularan kasus Covid-19 yang muncul tak semuanya murni terjadi karena proses pembelajaran tatap muka (PTM) yang dilaksanakan. Melainkan jamak bermula dari klaster keluarga.
"Seperti yang di boarding school itu kan awalnya juga dari keluarga. Jadi [pasien pertama] warga Bantul sebenarnya," kata dia, Selasa (8/2/2022).
Baca Juga: Beri Peringatan, Bupati Sleman Minta Satgas Pastikan Rumah untuk Isoman Penuhi Kriteria
Wirda menambahkan, dalam upaya tracing kasus Covid-19, Dinas Kesehatan menggelar tracing menyesuaikan dengan peraturan dan teori epidemiologi.
Wirda tidak dapat mengingat secara pasti jumlah total kasus Covid-19 dalam 10 klaster pendidikan. Namun dipastikan, setiap sekolah yang didapati kasus Covid-19 di dalamnya, telah menghentikan PTM selama dua pekan.
Mayoritas pasien Covid-19 klaster pendidikan menjalani isolasi mandiri di rumah. Pengecualian bagi pasien klaster pendidikan di sebuah sekolah berasrama di wilayah Kapanewon Mlati, --dengan total kasus lebih dari 70--, mayoritas menjalani isolasi di Asrama Haji.
"Kalau yang lain kan banyak sekolahnya tapi sedikit-sedikit [kasusnya]. Dua [kasus], satu, tiga, tidak banyak," terangnya.
Anak-anak yang terkonfirmasi positif Covid-19 saat ini kondisinya sudah membaik dan berangsur sehat. Saat dinyatakan positif Covid-19, mereka bergejala ringan bahkan banyak pula yang tak bergejala.
Baca Juga: Masuk Puncak Musim Penghujan, BPBD Sleman Imbau Masyarakat Waspadai Potensi Luapan Air
Salah satu kasus klaster di lembaga pendidikan, terjadi di sebuah Taman Kanak-kanak. Ada tiga siswa dikonfirmasi positif Covid-19.
Berita Terkait
-
Tersisa 5 Pekan, Berikut Daftar Tim BRI Liga 1 2024/2025 yang Terancam Degradasi
-
Hasil BRI Liga 1: Momen Pulang ke Rumah, PSS Sleman Malah Dihajar Dewa United
-
BRI Liga 1: Hadapi Dewa United FC, PSS Sleman Bawa Misi Selamatkan Diri
-
Viral Temuan Alat Isap Sabu dan Botol Miras di Kelas TK, KemenPPPA Buka Suara
-
Hasil BRI Liga 1: Dipecundangi PSBS Biak, PSS Sleman Terbenam di Dasar Klasemen
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- 6 Rekomendasi Parfum Indomaret Wangi Mewah Harga Murah
- Kabar Duka, Hotma Sitompul Meninggal Dunia
- HP Murah Oppo A5i Lolos Sertifikasi di Indonesia, Ini Bocoran Fiturnya
Pilihan
-
Jenazah Anak Kami Tak Bisa Pulang: Jerit Keluarga Ikhwan Warga Bekasi yang Tewas di Kamboja
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan NFC Terbaik April 2025, Praktis dan Multifungsi
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
-
BREAKING NEWS! Indonesia Tuan Rumah Piala AFF U-23 2025
-
Aksi Kamisan di Semarang: Tuntut Peristiwa Kekerasan terhadap Jurnalis, Pecat Oknum Aparat!
Terkini
-
Dari Batu Akik hingga Go Internasional: Kisah UMKM Perempuan Ini Dibantu BRI
-
Pertegas Gerakan Merdeka Sampah, Pemkot Jogja Bakal Siapkan Satu Gerobak Tiap RW
-
Lagi-lagi Lurah di Sleman Tersandung Kasus Mafia Tanah, Sri Sultan HB X Sebut Tak Pernah Beri Izin
-
Rendang Hajatan Jadi Petaka di Klaten, Ahli Pangan UGM Bongkar Masalah Utama di Dapur Selamatan
-
Dari Perjalanan Dinas ke Upah Harian: Yogyakarta Ubah Prioritas Anggaran untuk Berdayakan Warga Miskin