SuaraJogja.id - Pol Espargaro menegaskan kecepatan Honda RC213V, yang mengalami perubahan radikal, di puncak catatan waktu pebalap pada hari pertama tes pramusim MotoGP di Sirkuit Pertamina Mandalika, Lombok, NTB.
Sang pebalap tim Repsol Honda mencetak waktu 1:32,466 di lap ke-68 dari total 69 yang ia lahap hari ini, untuk mengungguli saudara kandungnya, Aleix Espargaro dari tim Aprilia dengan margin 0,471 detik.
Brad Binder dari tim KTM menjadi yang pertama menembus 1'32" sebelum kedua Espargaro tampil lebih cepat pada sore hari.
Kondisi trek yang separuh basah pada pagi hari, ditambah cuaca mendung, kurang optimal untuk mencari lap time terbaik. Catatan waktu para pebalap masih berada di rentang satu menit 44 detik.
Sesi pagi juga sempat terganggu dengan kondisi lintasan yang kotor menyusul hujan pada malam harinya serta pembersihan trek yang kurang optimal.
Lintasan ditutup kurang lebih satu jam untuk dibersihkan sebelum dibuka kembali pukul 12:00 WITA setelah trek dinyatakan aman.
Sebelum pukul 15:00 WITA, para pebalap diberi instruksi melakukan 20 lap untuk melihat apakah kondisi trek telah membaik. Apabila lintasan dipandang masih kotor, maka ada kemungkinan sesi tes dihentikan untuk memungkinkan trek dibersihkan secara keseluruhan agar dua hari terakhir tes berjalan lancar.
Para pebalap diberi tambahan waktu 45 menit sebagai kompensasi atas tertundanya sesi tes tersebut.
Dengan kondisi trek yang kondusif, para pebalap melanjutkan pengujian dan Jorge Martin dari tim Pramac Racing menguasai tabel catatan waktu dengan lap terbaiknya 1:33,358 sebelum disalip oleh Maverick Vinales yang lebih kencang 0,211 detik.
Baca Juga: Sandiaga Uno Terciduk Naik Motor MotoGP di Sirkuit Mandalika, Tak Kalah Keren dengan Gaya Pembalap
Setelah para pebalap mampu menembus 1'32", gerimis turun di satu jam terakhir, sehingga tidak memungkinkan bagi mereka memperbaiki catatan waktunya.
Di pengujung hari, Alex Rins mendapati hasil cukup positif setelah membawa motor Suzuki GSX-RR ke peringkat empat (+0,529"), mengungguli juara dunia Fabio Quartararo yang berada di posisi lima untuk Yamaha.
Jack Miller finis peringkat enam untuk membawa enam motor dari pabrikan berbeda mengisi posisi teratas.
Maverick Vinales (Aprilia), Joan Mir (Suzuki), Andrea Dovizioso (RNF Yamaha) dan Jorge Martin (Pramac Racing) melengkapi sepuluh besar dengan jarak kurang dari 0,9 detik dari pemuncak sesi.
Juara dunia delapan kali Marc Marquez sempat memimpin catatan waktu hingga pukul 14:00 sebelum melorot ke posisi ke-17, terpaut 1,3 detik dari rekan satu timnya.
Sementara jagoan Ducati Francesco Bagnaia di peringkat ke-22 setelah sempat terjatuh di sesi siang.
Berita Terkait
-
Dirumorkan Bakal Didepak, Begini Nasib Pol Espargaro Menurut sang Manajer Alberto Puig
-
Tatap Pramusim MotoGP Mandalika, Pol Espargaro Sebut Inilah Penentu Riset dari Motor Honda
-
Buat Motoran di Paddock MotoGP Sirkuit Mandalika, Ini Tunggangan Marc Marquez dan Pol Espargaro
-
Nasib Pol Espargaro Tak Jelas, Joan Mir Siap Isi Slot Pembalap Honda di MotoGP 2023
Terpopuler
- Kata-kata Miliano Jonathans Tolak Timnas Indonesia
- Mpok Alpa Siapanya Raffi Ahmad? Selalu Dibela Sampai Akhir Hayat
- Innalillahi, Komedian Mpok Alpa Meninggal Dunia
- Dulu Dihujat karena Biaya Persalinan Dibantu Raffi Ahmad, Rupanya Mpok Alpa Punya Cerita Memilukan
- Kapan Kenaikan Gaji PNS 2025? Ini Skema, Jadwal, dan Fakta Resminya
Pilihan
-
Breaking News! Main Buruk di Laga Debut, Kevin Diks Cedera Lagi
-
Debut Brutal Joan Garcia: Kiper Baru Barcelona Langsung Berdarah-darah Lawan Mallorca
-
Debit Manis Shayne Pattynama, Buriram United Menang di Kandang Lamphun Warrior
-
PSIM Yogyakarta Nyaris Kalah, Jean-Paul van Gastel Ungkap Boroknya
-
Cerita Awal Alexander Isak, Zlatan Baru yang Terasingkan di Newcastle United
Terkini
-
Remisi Kemerdekaan: 144 Napi Gunungkidul Dapat Angin Segar, 7 Langsung Bebas!
-
ITF Niten Digenjot, Mampukah Selamatkan Bantul dari Darurat Sampah?
-
Gagasan Sekolah Rakyat Prabowo Dikritik, Akademisi: Berisiko Ciptakan Kasta Pendidikan Baru
-
Peringatan 80 Tahun Indonesia Merdeka, Wajah Penindasan Muncul jadi Ancaman Bangsa
-
Wasiat Api Pangeran Diponegoro di Nadi Keturunannya: Refleksi 200 Tahun Perang Jawa