SuaraJogja.id - Sebagai salah satu hotel ternama, Hyatt Regency Yogyakarta tentunya juga memperhatikan kesejahteraan dan kesehatan karyawan. Hyatt Regency Yogyakarta pun terus memberikan aneka program pengembangan diri agar karyawan semakin sehat fisik dan mental.
Beberapa program yang dijalankan di antaranya "HySteps", "Wellbeing Activity", dan kelas melukis untuk karyawan. HySteps merupakan program yang mengajak karyawan Hyatt atau biasa disebut "Hyatt People" untuk hidup sehat dengan lebih banyak berjalan kaki.
Hyatt People akan mendapatkan satu poin untuk setiap 6000 langkah per hari yang diukur melalui smartband yang mereka kenakan. Poin tersebut dikumpulkan di akhir bulan dan dapat ditukarkan dengan hadiah menarik, mulai dari sepatu olahraga hingga voucher menginap.
Program HyStep ini bertujuan untuk membangun gaya hidup aktif karena berjalan kaki memiliki banyak manfaat, antara lain meningkatkan metabolisme tubuh, menurunkan berat badan, memperbaiki tingkat efektivitas jantung dan paru-paru, hingga menurunkan tingkat kolesterol dalam darah.
Selain itu, Hyatt Regency Yogyakarta juga rutin mengadakan Wellbeing Activity setiap hari Kamis sore dengan cabang olahraga yang berbeda setiap minggunya. Cabang olahraga tersebut di antaranya seperti jogging, bersepeda, tenis, tenis meja, golf, dan masih banyak lagi.
"Setiap departemen memegang satu cabang olahraga dan bertanggung jawab untuk mengajar departemen lainnya, misalnya tim Sales and Marketing memegang cabor tenis, Accounting dengan kasti, dan tim Recreation dengan golf. Nantinya seluruh cabang olahraga ini akan dilombakan antar departemen," ujar Nurcahyadhi, General Manager Hyatt Regency Yogyakarta, Senin (14/2/2022).
Belum lama ini, Hyatt Regency Yogyakarta juga mengadakan kelas melukis yang diikuti tim manajemen di Merapi Garden.
"Melukis merupakan salah satu cara untuk mengurangi stres, meningkatkan kreativitas dan produktivitas, serta membantu pikiran menjadi lebih fokus. Diharapkan setelah mengikuti kelas melukis, tim manajemen Hyatt Regency Yogyakarta bisa lebih rileks dan mampu mengekspresikan diri melalui seni," imbuh Artha Pararta Dharma, seniman asal Yogyakarta yang mengisi kelas melukis ini.
Artha Pararta Dharma sendiri terkenal dengan gaya lukisan figuratif dan ekspresionis. Artha banyak mengangkat kehidupan dan budaya Jawa dalam karya-karyanya. Ia mulai belajar melukis dari usia 13 tahun di bawah asuhan pamannya yang juga seorang seniman terkenal, yakni Bagong Kusudiharjo.
Baca Juga: Padukan Olahraga Golf dan Tempat Nongkrong, Begini Keseruan Hyatt Night Driving Range
Lukisan-lukisan Artha tak dipungkiri memiliki daya magnet yang tinggi. Hal itu dapat dilihat dari goresan yang ekspresif, spontan serta komposisi warna yang cerah, seperti karyanya yang bertajuk Gatotkoco Gugur, Lahirnya Batara Kala yang dipamerkan di area lobby Hyatt Regency Yogyakarta.
Berita Terkait
Terpopuler
- Lagi Jadi Omongan, Berapa Penghasilan Edi Sound Si Penemu Sound Horeg?
- Tanpa Naturalisasi! Pemain Rp 2,1 Miliar Ini Siap Gantikan Posisi Ole Romeny di Ronde 4
- 5 Pemain Timnas Indonesia yang Bakal Tampil di Kasta Tertinggi Eropa Musim 2025/2026
- Brandon Scheunemann Jadi Pemain Paling Unik di Timnas Indonesia U-23, Masa Depan Timnas Senior
- Siapa Sebenarnya 'Thomas Alva Edi Sound Horeg', Begadang Seminggu Demi Bass Menggelegar
Pilihan
-
PHK 'Makin Gila', Kemiskinan Mengancam RI Akibat Ekonomi Melambat!
-
4 Rekomendasi HP Murah Infinix dengan NFC, Fitur Lengkap Tak Bikin Dompet Jebol
-
Siap Taklukan Super League, Ini Daftar Lengkap Pemain Bhayangkara Presisi Lampung FC
-
Demi Juara, Pemain Timnas Indonesia U-23 Diminta Pakai Cara 'Keras' Lawan Vietnam
-
Harga Emas Antam Makin Merosot, Hari Ini Jadi Rp 1.906.000 per Gram
Terkini
-
Kejari Sleman Buka Kemungkinan Penggeledahan, Kasus Korupsi Dana Hibah Pariwisata Semakin Serius
-
Berlanjut, Kejari Sleman Sita Ponsel dan Dokumen Penting Kasus Korupsi Dana Hibah Pariwisata
-
Kejati DIY Segera Panggil Saksi Baru Kasus Dugaan Korupsi Internet Diskominfo Sleman
-
Sawah Kulon Progo Tergerus Tol: Petani Terancam, Ketahanan Pangan Dipertaruhkan?
-
Bantul Genjot Pariwisata: Mampukah Kejar Target PAD Rp49 Miliar?