Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Muhammad Ilham Baktora
Selasa, 15 Februari 2022 | 08:57 WIB
Ilustrasi virus corona. [Antara]

SuaraJogja.id - Puncak kasus Covid-19 diprediksi akan terjadi dalam dua pekan ke depan. Sehingga akhir Februari kasus Covid-19 di Kota Yogyakarta bisa melandai. 

Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan berdasarkan studi yang dilakukan sebelumnya, sebanyak 87 persen pasien positif Covid-19 mengalami gejala ringan. Di sisi lain, berkaca dari kasus Covid-19 varian Delta tahun 2021, jumlah kasus aktif di tahun ini lebih sedikit.

"Jumlahnya (kasus aktif dan penambahan kasus) saat ini, separuh dari kasus yang terjadi pada 2021 saat Varian Delta. Hanya saja karena ini karakter penularannya cepat, tapi tingkat keparahannya tidak separah Delta (menyebabkan kematian). Perkiraan kami memang dalam 1-2 pekan itu akan mencapai puncaknya," terang Heroe kepada wartawan, Senin (14/2/2022). 

Heroe mengatakan jika prediksi dalam dua pekan terjadi puncak kasus Covid-19, harapannya pada Februari dan bulan selanjutnya tidak ada kenaikan kasus baru. 

Baca Juga: Sebanyak 1.500 Siswa di Skrining, Tujuh Siswa di Kota Yogyakarta Dinyatakan Positif Covid-19

"Dan insyaallah setelah Februari semoga tidak akan naik lagi, sudah turun lagi kasusnya (Covid-19) ," harap dia. 

Meski baru prediksi, upaya penurunan kasus tersebut harus diimbangi dengan pengetatan prokes. Masyarakat jangan abai dengan pentingnya penggunaan masker ketika beraktivitas di luar ruangan. 

"Oleh karena itu, saya berharap pada masyarakat meski bergejala ringan tapi tidak akan kondusif bagi mereka yg punya komorbid atau lansia dan warga yang belum vaksin. Sehingga prokes dijalankan dengan baik, karena hanya itu upaya kita," katanya. 

Heroe menegaskan pada masyarakat untuk segera menjalankan vaksinasi bagi yang belum mendapatkan dosis 1 dan 2.

"Sentra vaksinasi di Jogja masih dibuka sampai sekarang. Bisa juga mendatangi puskesmas, yang jelas ketersediaan vaksin bagi warga sudah kami penuhi," ungkapnya.

Baca Juga: Sudah Capai 63 Persen, Vaksinasi Anak Usia 6-11 Tahun di Kota Yogyakarta Dikebut hingga Akhir Februari

Ditanyai kondisi pasien saat menjalani isolasi, Heroe mengaku sebagian warga yang mengalami Covid-19 melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing. Kebanyakan orang tersebut warga asal Jogja. 

"Namun ada juga yang kita arahkan ke selter-selter. Kebanyakan pelaku perjalanan dan orang luar kota yang melakukan isolasi di sana (selter). Terdapat 27 orang luar Jogja yang isolasi di selter," kata dia.

Heroe menjelaskan bahwa total kamar isolasi di Jogja terdapat 274 kamar. Sebanyak 50 kamar merupakan tempat isolasi intensif. Sehingga totalnya ada 324 kamar yang tersedia di Jogja. 

"Sejauh ini ada 10 ruang isolasi intensif yang terpakai. Selanjutnya untuk kamar isolasi non intensif ada 88 yang terisi (termasuk 27 orang luar Jogja). Jumlahnya masih cukup hingga saat ini," kata dia.

Load More