Dulu saat awal, kata Nuryanto, paling tidak ia bisa mengabiskan Rp20-25 ribu setiap kali bermain capit. Namun sekarang karena sudah mulai terbiasa dan mengetahui tekniknya paling banyak ia hanya mengeluarkan uang Rp7 ribu saja untuk mencapit boneka.
"Paling kalau awal-awal dulu sebelum tahu posisi atau itu paling banyak habis Rp20-25 ribu, sampai habis banyak misal Rp50 ribu itu belum pernah. Kalau sekarang paling ya cuma Rp7.000 kalau susah ya udah tinggal, nanti sore kembali lagi," terangnya.
Dibeberkan Nuryanto, tidak ada teknik khusus dalam proses mencapit boneka itu di dalam mesin. Ia mengaku hanya memperhatikan tata letak boneka-boneka itu disusun.
Ketika ada satu boneka yang terlihat berada di paling atas dan tidak tertindih boneka lain, maka itu yang akan menjadi sasaran.
Baca Juga: Prediksi Bali United vs PSS Sleman di BRI Liga 1 Malam Ini
"Ya cuma letak boneka itu. Jadikan menatanya yang nylempit (terjepit) gitu kan susah, kalau yang (bonekanya) agak bebas nah itu bisa sampai bawah (nyapitnya) itu tekniknya enggak ada trik khusus, cuma posisi, titen saja," ungkapnya.
"Kalau boneka kecil kemungkinan dapat. Sekarang saya ngincer yang besar gitu karena lebih puas yang besar," sambungnya.
Ia bahkan pernah mendapat lima boneka berukuran kecil hanya dengan membeli tujuh koin. Namun sekarang ia menyebut agak susah menyapit boneka-boneka yang cukup besar setidaknya memerlukan beberapa kali percobaan.
Dari hasil mencapit itu terhitung sudah ada ratusan boneka yang berhasil dikumpulkan. Beberapa boneka pun kemudian sudah ada yang dijual.
"Koleksi kalau ditotal ini sekarang sama yang laku itu sekitar 700-800 boneka. Soalnya yang kecil-kecil ini hampir 400 lebih sudah habis. Sekarang tinggal 100an mungkin," ucapnya.
Baca Juga: Marak Kejahatan Jalanan, Polres Sleman Imbau Masyarakat Tak Main Hakim Sendiri
Sebelumnya ratusan boneka itu hanya dimasukkan ke dalam plastik dan diletakkan di ruang tamu saja. Namun Nuryanto kemudian iseng mengunggah ratusan boneka itu di salah satu grup jualan di Facebook dan ternyata banyak mendapat respon positif.
Berita Terkait
-
Tersisa 5 Pekan, Berikut Daftar Tim BRI Liga 1 2024/2025 yang Terancam Degradasi
-
Hasil BRI Liga 1: Momen Pulang ke Rumah, PSS Sleman Malah Dihajar Dewa United
-
BRI Liga 1: Hadapi Dewa United FC, PSS Sleman Bawa Misi Selamatkan Diri
-
Hasil BRI Liga 1: Dipecundangi PSBS Biak, PSS Sleman Terbenam di Dasar Klasemen
-
Masjid Agung Sleman: Pusat Ibadah, Kajian, dan Kemakmuran Umat
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
Terkini
-
Insiden Laka Laut di DIY Masih Berulang, Aturan Wisatawan Pakai Life Jacket Diwacanakan
-
Tingkatkan Kenyamanan Pengguna Asing, BRImo Kini Hadir dalam Dua Bahasa
-
Ribuan Personel Polresta Yogyakarta Diterjunkan Amankan Perayaan Paskah Selama 24 Jam
-
Kebijakan Pemerintah Disebut Belum Pro Rakyat, Ekonom Sebut Kelas Menengah Terancam Miskin
-
Soroti Maraknya Kasus Kekerasan Seksual Dokter Spesialis, RSA UGM Perkuat Etika dan Pengawasan