SuaraJogja.id - Dinas Kesehatan Sleman menyebutkan, kapasitas isolasi terpadu (isoter) yang dikelola Pemerintah Kabupaten Sleman sudah mencapai keterisian 80%.
Sementara itu, sebanyak 61 kalurahan di Kabupaten Sleman juga sudah menyandang zona merah penularan Covid-19 dalam peta epidemiologi.
Kepala Dinas Kesehatan Sleman Cahya Purnama menjelaskan, status keterisian 80% itu terjadi baik di Asrama Haji maupun Rusunawa MBR Gemawang.
"Sehingga kami akan menambah shelter lagi. Saat ini sudah siap di UII, kapasitas 65 sampai 70, ke depan akan kami buka," ungkapnya, Rabu (16/2/2022).
Cahya menerangkan, selain UII, Pemkab Sleman juga mendapat bantuan lokasi isolasi yang ditopang oleh Unisa, UGM dan sejumlah perguruan tinggi lainnya.
Selain menyiapkan tambahan shelter, pihaknya terus memastikan agar obat-obatan dan vitamin bagi pasien Covid-19 tercukupi
"Kami juga meminta bantuan provinsi (Pemda DIY) jika ada kekurangan. Dan sementara ini, dari [pemerintah] pusat sudah diberi sarana untuk melakukan telemedisin isoman, telemedisin bisa mendapat obat juga," terangnya.
Selain shelter, BOR di ruang isolasi dan ICU di rumah sakit yang ada di Sleman sudah menyentuh 25%, terhitung dua hari lalu.
Ia berharap BOR tak semakin meninggi, namun penyebaran Covid-19 tetap harus dikendalikan.
Baca Juga: Berawal dari Iseng, Keluarga di Sleman Ini Punya Koleksi Ratusan Boneka dari Hasil Nyapit
"Ini bukan flu biasa, ini Covid. Artinya kalau kita abai, kasus ini akan meningkat terus. Otomatis yang masuk rumah sakit juga akan banyak," ungkapnya.
Dinkes: Kuncinya, Jangan Lupa Bahagia
Cahya menyebut, ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian dan kewaspadaan masyarakat di tengah pemberlakuan PPKM Level III saat ini. Khususnya dalam upaya menekan jumlah penyebaran kasus Covid-19.
"Jangan lupa bahagia, masyarakat. Karena itu meningkatkan imun, tidak perlu panik," tutur eks Dirut RSUD Sleman ini.
"Kenaikan kasus perlu diwaspadai, tetap jaga diri, jaga keluarga, mudah-mudahan tidak menyebar," terangnya.
Poin berikutnya, akselerasi vaksin booster. Cahya menyatakan, Dinkes Sleman akan mengadakan sentra-sentra vaksin booster dan meminta masyarakat mengambil suntikan vaksin dosis 3 atau booster.
Berita Terkait
-
Kasus Covid-19 di Jogja Meningkat, Proses Seleksi Hunian Rusunawa Bener Dihentikan
-
Kasus Covid-19 Kembali Melonjak, Startup Kesehatan Ini Kembangkan Dua Layanan Untuk Permudah Akses Telemedicine
-
Kemenkes: Kasus Covid-19 Varian Omicron Sudah Lewati Puncak Gelombang Delta
-
Kasus Covid-19 di Kabupaten Pasuruan Tinggi, Sehari Capai 192 Orang
Terpopuler
- Pemain Keturunan Rp260,7 Miliar Bawa Kabar Baik Setelah Mauro Zijlstra Proses Naturalisasi
- 4 Link Video Syur Andini Permata Bareng Bocil Masih Diburu, Benarkah Adik Kandung?
- 41 Kode Redeem FF Terbaru 10 Juli: Ada Skin MP40, Diamond, dan Bundle Keren
- 4 Rekomendasi Sepatu Running Adidas Rp500 Ribuan, Favorit Pelari Pemula
- Eks Petinggi AFF Ramal Timnas Indonesia: Suatu Hari Tidak Ada Pemain Keturunan yang Mau Datang
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
Prediksi Oxford United vs Port FC: Adu Performa Ciamik di Final Ideal Piala Presiden 2025
-
Ole Romeny Kena Tekel Paling Horor Sepanjang Kariernya, Pelatih Oxford United: Terlambat...
-
Amran Sebut Produsen Beras Oplosan Buat Daya Beli Masyarakat Lemah
-
Mentan Bongkar Borok Produsen Beras Oplosan! Wilmar, Food Station, Japfa Hingga Alfamidi Terseret?
Terkini
-
UMKM Kota Batu Tangguh dan Inovatif Berkat Dukungan Klasterkuhidupku BRI
-
443 Juta Transaksi: Bukti Peran Strategis AgenBRILink untuk BRI
-
Jebakan Maut di Flyover, Pengendara Motor Jadi Korban Senar Layangan! Polisi: Ini Ancaman Berbahaya
-
Gula Diabetasol, Gula Rendah Kalori
-
Angka Kecelakaan di Jogja Turun, Polisi Bongkar 'Dosa' Utama Pengendara yang Bikin Celaka