Ia mengakui, antusias masyarakat mengambil imunisasi satu dan dua karena terdesak kebutuhan administrasi yang berlaku, khususnya di masa kenormalan baru.
"Tapi ini [booster] juga penting untuk memperbarui kekebalan lagi," sebutnya.
Menurut Cahya, booster membantu tubuh beradaptasi dan lebih aman, bila ke depannya muncul mutasi-mutasi baru dari virus Covid-19.
"Yang tak kalah penting protokol kesehatan. Kedepankan protokol kesehatan 5M. Kemudian, harus taat dengan PPKM Level III ini," ucapnya.
Ia berharap, dengan adanya beberapa langkah tadi, kasus Covid-19 segera bisa melandai.
Tercatat, ketercapaian imunisasi Covid-19 dosis 1 di Kabupaten Sleman mencapai 98,3%; dosis 2 sebanyak 90,7% dan booster mencapai 8,95%.
Sleman Punya 22 Klaster Sekolah, 3 Klaster Perkantoran, 2 Padukuhan
Kabupaten Sleman, imbuh Cahya, memiliki 22 klaster di sekolah.
Salah satu kasus terbanyak di sebuah sekolah swasta berasrama, diawali dengan adanya klaster keluarga.
"Ayah siswa bekerja di Jakarta, pulang. Ketika terinfeksi Covid-19, anaknya ke sekolah, menginap, karena kebetulan ada asrama. Kemudian menular," ungkapnya.
Baca Juga: Berawal dari Iseng, Keluarga di Sleman Ini Punya Koleksi Ratusan Boneka dari Hasil Nyapit
Selanjutnya, Kabupaten Sleman juga mencatatkan tiga klaster perkantoran dan dua klaster padukuhan atau rumah tangga. Serta satu klaster nakes di Puskesmas Turi.
Cahya menyatakan, kendati pihaknya tidak menutup dan hanya membatasi serta memindah pelayanan bagi pasien di Puskesmas Turi, Pemkab tetap harus berhitung.
"Jangan sampai nakes-nakes kita tumbang. Karena mereka ujung tombak pelayanan kesehatan pada Covid ini. Kalau nakes tumbang nanti kolaps, nanti angkanya akan meledak," ujarnya.
Cahya mengaku tak mengetahui secara pasti jumlah pasien Covid-19 dari klaster padukuhan. Karena Dinkes hanya mendapatkan data nama pasien, NIK serta status kesehatan mereka.
Sementara di klaster perkantoran, pasien berasal dari perkantoran swasta maupun negeri. Serta ada empat orang yang terkonfirmasi positif Covid-19.
"Mereka isoman, di kantor dilakukan disinfeksi," ucapnya.
Berita Terkait
-
Kasus Covid-19 di Jogja Meningkat, Proses Seleksi Hunian Rusunawa Bener Dihentikan
-
Kasus Covid-19 Kembali Melonjak, Startup Kesehatan Ini Kembangkan Dua Layanan Untuk Permudah Akses Telemedicine
-
Kemenkes: Kasus Covid-19 Varian Omicron Sudah Lewati Puncak Gelombang Delta
-
Kasus Covid-19 di Kabupaten Pasuruan Tinggi, Sehari Capai 192 Orang
Terpopuler
- Breaking News! Akhir Pahit Mees Hilgers di FC Twente
- Satu Kata Misteri dari Pengacara Pratama Arhan Usai Sidang Cerai dengan Azizah Salsha
- Uya Kuya Klarifikasi Video Joget 'Dikira Rp3 Juta per Hari itu Gede'
- 15 Titik Demo di Makassar Hari Ini: Tuntut Ganti Presiden, Korupsi CSR BI, Hingga Lingkungan
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 24 Agustus: Raih Skin SG2 dan Diamond di Akhir Pekan
Pilihan
-
Danantara Pecat Immanuel Ebenezer dari Komisaris Pupuk Indonesia Usai Terjaring OTT KPK!
-
Starting XI Terbaik Liga Inggris Pekan Kedua: Minus Pemain Manchester United
-
Heboh DPR Joget di Tengah Isu Gaji Fantastis: Uya Kuya dan Eko Patrio Langsung Gercep Klarifikasi
-
PSSI Umumkan Penganti Ole Romeny, Berpeluang Debut di FIFA Matchday September
-
Miris! Nasib Mees Hilgers Setali Tiga Uang dengan Alexander Isak dan Ademola Lookman
Terkini
-
PBB Sleman 2025: Kabar Baik, Tak Naik, Denda Malah Mau Dihapus!
-
3 Link Aktif DANA Kaget, Buruan Diklaim Biar Enggak Kehabisan
-
Dana Keistimewaan DIY Dipangkas Setengah: Nasib Event Budaya Sleman di Ujung Tanduk
-
Muntah dan Feses Jadi Bukti! E-Coli Serang Ratusan Siswa Sleman, Menu MBG Tercemar?
-
Sekda Sleman Klarifikasi "Guru Cicipi Dulu Makanan Bergizi Gratis": Ini Penjelasan Lengkapnya