SuaraJogja.id - Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Yogyakarta mencatat sebanyak 46 pasangan melangsungkan pernikahan dini di usianya yang masih belia. Sebanyak 43 pasangan merupakan kasus hamil di luar nikah.
Kepala DP3AP2KB Kota Yogyakarta Edy Muhammad mengatakan, jumlah tersebut merupakan catatan selama 2021 lalu.
"Kita berikan dispensasi pernikahan anak (di bawah umur) karena diatur dalam peraturan sebanyak 8 dasar hukum. Diantaranya Perda No 1 tahun 2016 tentang Kota Layak Anak, Perda Nomor 5 tahun 2019 tentang Pedoman Mengdili Permohonan Dispensasi Kawin dan juga Perwal yang sudah disepakati terkait pernikahan anak di bawah umur," ujar Edy dalam jumpa pers di kantor Diskominfo dan Persandian, Kompleks Balai Kota Yogyakarta, Rabu (16/2/2022).
Edy menjelaskan bahwa jumlah pasangan usia dini yang telah menikah di tahun 2021 lebih sedikit dibanding 2020. Dari catatan pengajuan pernikahan dini di Pengadilan Agama Kota Yogyakarta, sebanyak 72 perkara atau dispensasi pernikahan anak diajukan pada 2020 lalu.
"Jelas ada penurunan di tahun ini. Kondisi ini kami harapkan tidak meningkat karena Jogja sudah mendapat predikat utama dalam mencapai Kota Layak Anak," ujar Edy.
Edy menjabarkan, dalam peraturan yang telah dikoreksi, batas minimal pernikahan adalah 19 tahun, baik laki-laki maupun perempuan.
Berdasarkan catatan instansinya, anak di bawah usia 18 tahun yang telah mengajukan dispensasi pernikahan sebanyak 7 pasangan. Adapun pasangan dewasa dan anak sebanyak 19 pasangan.
"Kita juga mengelompokkan yang dewasa yakni anak yang tepat berusia 18 tahun atau lebih. Dalam catatan kami kelompok ini ada sebanyak 20 pasangan," ungkap dia.
Ia menjelaskan ada banyak faktor yang menyebabkan pernikahan dini di Kota Jogja terjadi. Adanya pembatasan kegiatan masyarakat sejak pandemi dan intensitas anak dalam bermain gawai menjadi salah sekian pemicunya.
Baca Juga: Segera Menikah dengan Ferry Irawan pada Maret, Venna Melinda Malah Dituduh Hamil Duluan
"Pertama gadget ini, kami sudah melakukan upaya untuk mengajak anak-anak tak terlalu fokus terhadap gadget. Kami akui kondisi saat ini memang sulit dan perlu peran lingkungan termasuk orang tua. Selain itu adanya kerjasama dan juga forum anak kami dorong untuk memberi sosialisasi terhadap bahaya dari pernikahan dini," katanya.
Terpisah, Panitera Muda Permohonan Pengadilan Agama (PA) Yogyakarta, Titik Handriyani mengaku bahwa pada tahun 2021 ini terdapat 65 permohonan dispensasi pernikahan anak. Ia tak menampik bahwa rata-rata anak usia 15-17 tahun yang paling banyak mengajukan permohonan.
Disamping itu Titik membeberkan alasan anak mengajukan dispensasi pernikahan karena calon istri sudah dalam keadaan hamil. Bahkan ada yang baru mengajukan dispensasi dengan kondisi sudah melahirkan bayi baru.
"Nah sebenarnya kami juga prihatin melihat kondisi anak-anak ini. Belum masuk di usia yang cukup sesuai undang-undang tapi mengajukan dispensasi karena faktor demikian (hamil duluan)," terang Titik.
Pihaknya berharap, meski di Kota Jogja angka pernikahan dini tidak tergolong tinggi harus ada perhatian lebih dengan kasus yang terjadi.
Selain adanya regulasi untuk mencegah pernikahan anak di bawah umur, semua pihak harus bergerak mencari solusi yang lebih jitu.
Berita Terkait
-
Segera Menikah dengan Ferry Irawan pada Maret, Venna Melinda Malah Dituduh Hamil Duluan
-
Profil Farida Nurhan, Food Vlogger yang Blak-blakan Hamil di Luar Nikah
-
Jawab Tudingan Hamil di Luar Nikah hingga Kawin Kontrak, Roro Fitria Ucap Syukur
-
Kasus Penikahan Dini di Ponorogo Juga Melejit, Mayoritas Karena Hamil Duluan
-
Malu Hamil di Luar Nikah, Perempuan di Pesisir Selatan Buang Bayi di Teras Rumah Orang Tua
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
Terkini
-
Miris, Literasi Keuangan Rendah, Penerima Bansos di Jogja jadi Korban Judi Online dan Pinjol
-
Sejarah Kelam Raffles: Penjarahan Keraton Yogyakarta Ternyata Ilegal Menurut Hukum Inggris, Trah Sultan HB II Tuntut Keadilan
-
Buang Sampah Sembarangan Jadi Kebiasaan: PR Besar Sleman Ubah Mindset Warga
-
124 Ribu Warga Yogyakarta Terancam? BGN Desak Dinkes Perketat Izin Dapur MBG
-
Jamaah Haji DIY Tak Perlu ke Solo Lagi, Embarkasi Langsung dari YIA Mulai 2026