SuaraJogja.id - Camat atau Mantri Pamong Praja di tiap Kemantren di Kota Jogja diwajibkan memonitor para warganya yang melakukan isolasi mandiri (isoman) di rumah masing-masing. Mantri harus membuat pembatasan dan juga memperhatikan warganya saat menjalani pemulihan dari Covid-19.
Hal itu disampaikan Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti saat ditemui wartawan, Kamis (17/2/2022). Pihaknya tidak ingin ada potensi penularan dari warga yang sedang menjalani isoman.
"Kami tidak membiarkan warga saat mereka isoman di rumah. Tetap kami perhatikan, kita ada satgas kelurahan ada puskesmas mereka yang bertanggungjawa di bawah arahan mantri," ujar dia.
Haryadi menjelaskan bahwa jangan sampai warga yang menjalani isoman malah keluar rumah dan bersosialisasi dengan warga lain.
Baca Juga: Distribusi Kasus Menyeluruh, Bayi dan Balita di Kulon Progo Terpapar Covid-19
"Harus dimonitor dengan ketat. Jangan sampai ada kasus warga yang harusnya isoman, malah keluar, sampai berinteraksi ke tempat lain," katanya.
Haryadi mengatakan bahwa kondisi tersebut bisa saja terjadi dengan tingkat kesadaran masyarakat yang mulai berkurang. Sehingga pemangku wilayah harus memastikan satgas kelurahan atau kemantren bekerja maksimal.
"Tidak akan kami biarkan, kebutuhan warga. Baik logistik dan apapun itu disiapkan kemantren. Kami minta agar para mantri ini melakukan monitor, jangan diaruhke (dibiarkan)," katanya.
Terpisah, Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi menjelaskan terhitung pada 14 Februari lalu, jumlah warga menjadi kontak erat sekitar 325 orang dari warga yang isoman.
"Tentu kami siapkan skema pembatasan aktivitas warga yang isoman di sana. Termasuk dari satgas kalurahan yang berperan aktif," kata dia.
Baca Juga: Angka Kematian Akibat Covid-19 Naik, 19 Pasien Lansia di DIY Meninggal Dunia
Meski demikian, warga yang menjalani isoman diketahui tanpa gejala alias OTG.
Berita Terkait
-
Penting Diperhatikan! Berikut Cara Isoman bagi Penderita Cacar Monyet
-
Komisi IX Apresiasi Masyarakat Tetap Pakai Masker Meski Aturan Dicabut
-
Pemprov DKI Minta Masyarakat Hindari Acara Bukber Agar Kasus Covid-19 Tidak Melonjak Lagi
-
Covid-19 di Jakarta Makin Melandai, Dinkes DKI Prediksi Tak Ada Kasus Kematian Mulai Februari 2023
-
Dalih Putri Candrawathi Pilih Isoman di Duren Tiga Bikin Heran, Hakim Curiga: Kan di Rumah Saguling Lebih Nyaman
Terpopuler
- Jerman Grup Neraka, Indonesia Gabung Kolombia, Ini Hasil Drawing Piala Dunia U-17 2025 Versi....
- Kiper Belanda Soroti Ragnar Oratmangoen Cs Pilih Timnas Indonesia: Lucu Sekali Mereka
- Jabat Tangan Erick Thohir dengan Bos Baru Shin Tae-yong, Ada Apa?
- TIPU UGM Daftarkan Gugatan Dugaan Ijazah Palsu Jokowi ke Pengadilan
- Rebut Mic dari Pengacara, Adab Lisa Mariana Kena Sentil Psikolog: Emang Ini Sinetron?
Pilihan
-
Koster Minta Dinas Pertanian Bali Belajar ke Israel : Jangan Gitu-Gitu Aja, Nggak Akan Maju
-
Tanpa Tedeng Aling-aling, Pramono Sebut Bank DKI Tidak Dikelola Profesional: Banyak Kasus Terus!
-
5 HP Murah Mirip iPhone 16: Harga Mulai Sejutaan, Bikin Orang Terkecoh!
-
Kiprah La Nyalla Mattalitti Saat Geger Geden PSSI Kini Rumahnya Digeledah KPK
-
Markas Pemain Korut U-17: Yang Tersembunyi di Balik Klub 4.25 SC?
Terkini
-
Guru Besar UGM Dipecat Karena Kekerasan Seksual, Kok Masih Digaji? UGM Buka Suara
-
Diminta Tunjukkan Ijazah Asli, Dekan Fakultas Kehutanan UGM: Ada di Pak Jokowi
-
Heboh Ijazah Jokowi, UGM Tegas: Kami Punya Bukti, Skripsi Tersimpan di Perpustakaan
-
Banknotes SAR untuk Living Cost Jemaah Haji 2025 dari BRI: Dukungan Proaktif Layanan Haji
-
UGM Dituding Tak Berani Jujur Soal Ijazah Jokowi, Amien Rais: Ada Tekanan Kekuasaan