SuaraJogja.id - Industri Kecil Menengah (IKM) di sektor logam yang ada di Kota Jogja perlu mendapat angin segar untuk meningkatkan kualitas penjualan dengan berbagai inovasi. Pemkot Yogyakarta tengah merangkul tenaga ahli dari berbagai perspektif yang nantinya akan merekrut desainer untuk mengembangkan kualitas IKM sektor logam.
Kepala Disperinkop UKM Kota Yogyakarta Tri Karyadi Riyanto Raharjo menerangkan, pihaknya memperoleh dana alokasi khusus (DAK) dari Kementerian Perindustrian untuk mendorong terobosan bagi pelaku IKM.
"Nah salah satu IKM unggulan di Kota Jogja adalah di bidang logam. Apalagi saat ini sudah ada UPT Logam yang berada di Sorosutan Umbulharjo dalam memfasilitasi pelaku IKM tersebut," terang Tri Karyadi saat jumpa pers Pendampingan Kolaboratif Pengembangan Produk IKM di Kompleks Balai Kota Yogyakarta, Jumat (18/2/2022).
Sektor IKM logam sendiri yang ada di Jogja memproduksi berbagai alat memasak, seperti wajan, ceret, cetakan makanan dan alat memasak lainnya.
Dalam rencana mengembangkan kualitas itu sendiri, Disperinkop UKM telah menggandeng empat tenaga ahli mulai dari perspektif seni yaitu Seniman ISI, Novi E Putranto, dari perspektif manufaktur yakni Suyitno. Selanjutnya dari perspektif Hak dan Kekayaan Intelektual (HKI) yaitu Budi Agus Riswandi dan terakhir dari perspektif keahlian memasak, Nurwahyuni.
"Tenaga ahli sengaja dari berbagai perspektif agar inovasi yang dihasilkan nantinya bisa memiliki nilai jual yang tinggi. Sehingga tidak hanya berhenti pada produksi secara massal dan tapi juga dikomersilkan dengan legalitas yang terjamin HKI-nya" kata dia.
Lebih lanjut, para tenaga ahli ini bakal merekrut sebanyak 8 orang untuk pengembangan inovasi IKM ini. Syaratnya merupakan orang yang memiliki ide dan desain dalam mengembangkan alat memasak agar menarik minat orang membeli barang tersebut.
Tenaga Ahli dari HKI, Budi Agus Riswandi, menjelaskan, target pasar pengembangan produk nanti menyasar ke perempuan dan ibu-ibu.
"Perekrutan ini kami buka 28 Februari. Saat ini kita tengah sounding dulu bahwa kita ingin mengembangkan inovasi di sektor logam. Jadi kami akan menarik ibu-ibu tidak hanya sedang membutuhkan alat masak, tapi juga menarik untuk berkeinginan membeli alat masak dengan desain yang unik dan baru," ujar dia dalam jumpa pers.
Baca Juga: Pemkot Banda Aceh Alokasikan Rp 12 Miliar untuk Bangun IKM
Sebanyak 8 orang terpilih nanti akan dilatih dan diarahkan untuk mengeluarkan potensi desain serta produk alat masak yang menarik. Selanjutnya mereka didorong untuk menciptakan 10 prototype produk yang baru.
Kedelapan orang itu juga akan berkolaborasi dengan 10 IKM binaan UPT Logam agar bisa membuat satu prototype alat masak yang berkualitas dan layak jual.
"Jadi setelah kolaborasi ini berjalan goal kami adalah meningkatkan daya saing IKM dan produk yang mereka ciptakan layak dikomersilkan dan juga layak secara HKI," ujar Budi.
Terpisah, Kepala UPT Logam Kota Yogyakarta Nafi'ul Minan atau akrab disapa Aan mengatakan, dalam sehari IKM binaan UPT yang terdiri dari 45 produsen alat masak dapat menghasilkan 32 ton produk.
"Sejak 1950-an Sorosutan itu kan dikenal dengan produk logamnya. Jadi warga membuat wajan yang dicetak dari bijih aluminium. Nah itu terus berkembang sampai sekarang. Sehari bisa mencapai 32 ton dan dikirim ke seluruh Indonesia. Dengan berkembangnya zaman juga, kami ingin membuat produk yang lebih segar dan punya daya saing dan kualitas yang lebih baik," ujar Aan.
Aan menyebut, selama ini pelaku IKM sebenarnya juga sudah melakukan inovasi. Hanya saja, produk yang dihasilkan belum dapat menembus pasaran dan tidak sesuai dengan keinginan konsumen. Oleh sebab itu, melalui proses pendampingan yang komprehensif ini diharapkan muncul inovasi unggulan yang dapat diterima oleh pasar.
Berita Terkait
-
Pemkot Banda Aceh Alokasikan Rp 12 Miliar untuk Bangun IKM
-
Kasus Meningkat, Pemkot Jogja Ajukan Izin Jadikan Menara Dua Rusunawa Bener Selter Covid-19
-
Usut Dugaan Korupsi Pengolahan Anoda Logam, KPK Sita Sejumlah Dokumen
-
Kasus Korupsi Pengolahan Anoda Logam, KPK Periksa Pejabat Antam Ariyanto Budi Santoso Hari Ini
-
Investasi di Sektor Logam dan Baja Sangat Menjanjikan Meski di Tengah Pandemi
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 5 Rekomendasi Bedak Cushion Anti Longsor Buat Tutupi Flek Hitam, Cocok Untuk Acara Seharian
- 10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 23 Kode Redeem FC Mobile 6 November: Raih Hadiah Cafu 113, Rank Up Point, dan Player Pack Eksklusif
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Gelar Pahlawan Soeharto: UGM Peringatkan Bahaya Penulisan Ulang Sejarah & Pemulihan Citra Orde Baru
-
Keracunan Massal Makan Bergizi Gratis di Jogja, 8 Dapur Ditutup, Pemda Bentuk Satgas
-
Libur Nataru di Jogja, Taman Pintar Hadirkan T-Rex Raksasa dan Zona Bawah Laut Interaktif
-
Nyeri Lutut Kronis? Dokter di Jogja Ungkap Rahasia UKA: Pertahankan yang Baik, Ganti yang Rusak
-
Target Tinggi PSS Sleman di Kandang Barito: Bukan Sekadar Curi Poin