SuaraJogja.id - Lonjakan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di dalam keluarga berimbas pada status zonasi wilayah yang ada di Kabupaten Kulon Progo. Hingga Kamis (18/2/2022) kemarin tercatat sudah ada 11 rukun tetangga (RT) yang masuk ke dalam status zona oranye.
Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kulon Progo Baning Rahayujati menjelaskan bahwa penetapan zona wilayah paparan Covid-19 itu terbagi ke dalam empat status yakni merah, oranye, kuning dan hijau. Sesuai dengan ketentuan yang sudah berlaku selama ini, sebuah wilayah ditetapkan zona hijau jika dalam satu RT tidak ada kasus terkonfirmasi positif Covid-19.
Kemudian untuk zona kuning apabila hanya terdapat 1-2 rumah yang terkonfirmasi positif Covid-19 dalam satu RT. Lalu untuk oranya satu RT ada 3-5 yang terpapar corona dan zona merah itu paparan sudah menyebar ke lima rumah salam satu RT.
"Untuk menentukan zona itu adalah berdasarkan jumlah rumah per RT. Jadi jumlah klaster keluarga itu kan identik walaupun tidak sama, identik dengan jumlah rumah. Satu keluarga itu analog dengan satu rumah, walaupun ada satu rumah yang diisi beberapa keluarga," kata Baning saat dikonfirmasi awak media, Sabtu (19/2/2022).
Baca Juga: Kejar Capaian Vaksinasi Lansia, Gugus Tugas Kulon Progo Pastikan Stok Vaksin Masih Cukup
Baning menuturkan, tidak hanya RT dengan status zona oranye saja yang meningkat, tetapi zona kuning pun juga ikut bertambah.
Tercatat pada periode waktu yang sama jumlah RT di Bumi Binangun yang masuk ke dalam status zona kuning sebanyak 575 RT. Sedangkan untuk zona hijua masih 3.892 RT dan masih nihil RT dengan status zona merah.
Penambahan tersebut disinyalir akibat dari penularan di keluarga yang juga masih terus merangkak naik.
"Makin banyak anggota keluarga yang positif maka zona akan mengarah yang lebih tinggi. Jadi ya karena ada klaster keluarga," terangnya.
Hingga Kamis (17/2/2022) saja, gugus tugas mencatat sudah ada 89 klaster keluarga yang ditemukan di wilayah Bumi Binangun sepanjang bulan Februari ini. Jumlah tersebut melonjak drastis dibanding yang terjadi sepanjang bulan Januari lalu yang hanya ada total 6 klaster keluarga.
Baca Juga: Dari 45 Kelurahan, Kota Jogja Nihil Zona Hijau
Baning menjelaskan klaster keluarga ini dipicu dari salah satu anggota keluarga terkonfirmasi positif Covid-19 terlebih dulu. Sumbernya pun beragam bisa karena kontak dengan tamu, melakukan perjalanan, kontak dengan teman kantor, hingga sekolah
Berita Terkait
-
Gara-Gara Kabar Perceraian Sherina Munaf dan Baskara Mehendra, Istilah Lavender Marriage Trending
-
Atalia Praratya Positif COVID-19, Ridwan Kamil Lolos dari Penularan?
-
Sempat Antar Suami Daftar Pilgub Jakarta Lalu Batuk Pilek, Atalia Positif Covid-19, Ridwan Kamil Minta Doa
-
Bikin Pangling saat Pakai Kebaya, Amel Carla Dibilang Mirip Krisdayanti sampai Angela Gilsha
-
Terjadi 271 Kasus Positif Covid-19 Dalam Sepekan, Dua Pasien Meninggal Dunia di Bulan Desember
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- 10 HP Midrange Terkencang Versi AnTuTu Maret 2025: Xiaomi Nomor 1, Dimensity Unggul
- 6 Rekomendasi Parfum Indomaret Wangi Mewah Harga Murah
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaik April 2025
-
Hasil BRI Liga 1: Comeback Sempurna, Persib Bandung Diambang Juara
-
RESMI! Stadion Bertuah Timnas Indonesia Ini Jadi Venue Piala AFF U-23 2025
-
Jenazah Anak Kami Tak Bisa Pulang: Jerit Keluarga Ikhwan Warga Bekasi yang Tewas di Kamboja
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan NFC Terbaik April 2025, Praktis dan Multifungsi
Terkini
-
Kisah Udin Si Tukang Cukur di Bawah Beringin Alun-Alun Utara: Rezeki Tak Pernah Salah Alamat
-
Dari Batu Akik hingga Go Internasional: Kisah UMKM Perempuan Ini Dibantu BRI
-
Pertegas Gerakan Merdeka Sampah, Pemkot Jogja Bakal Siapkan Satu Gerobak Tiap RW
-
Lagi-lagi Lurah di Sleman Tersandung Kasus Mafia Tanah, Sri Sultan HB X Sebut Tak Pernah Beri Izin
-
Rendang Hajatan Jadi Petaka di Klaten, Ahli Pangan UGM Bongkar Masalah Utama di Dapur Selamatan