SuaraJogja.id - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo akan merehabilitasi 150 unit rumah tidak layak huni (RTLH) dengan anggaran Rp15 juta per rumah pada 2022.
Kepala Bidang Perumahan dan Permukiman Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kulon Progo Suparno di Kulon Progo, Senin, mengatakan jumlah rumah tidak layak huni di Kulon Progo sangat banyak, namun kemampuan anggaran pemerintah kabupaten terbatas, sehingga setiap tahunnya hanya mampu rehabilitasi antara 150 hingga 250 RTLH.
"Pada tahun ini, kami mengalokasikan 150 RTLH untuk mendapat bantuan. Ratusan rumah yang masuk kategori RTLH tersebar di sejumlah desa yang ada di Kulon Progo. Kami mengalokasikan dana sebesar Rp15 juta per rumah," kata Suparno.
Ia mengakui anggaran Rp15 juta per rumah jauh dari kata cukup untuk membangun rumah sangat sederhana. Sehingga, dibutuhkan swadaya masyarakat melalui gotong royong dari warga di sekitarnya.
"Bantuan ini sifatnya stimulan, sehingga dibutuhkan swadaya minimal ongkos tukang. Rehabilitasi RTLH merupakan program peningkatan kualitas. Jadi, kami minta agar warga saling gotong royong," katanya.
Sejumlah rumah yang masuk kategori RTLH sudah melalui penilaian yang dilakukan oleh jawatannya jauh-jauh hari. Penilaian tersebut yang menentukan apakah sebuah rumah layak mendapatkan bantuan RTLH atau tidak.
"Pemilik rumah masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Dari sisi struktur juga tidak aman (atap, lantai dan dinding), dari sisi kecukupan ruang sembilan meter persegi per orang, tidak ada ventilasi, dan aspek pencahayaan sekarang ditambahkan juga, serta tidak ada sumber air bersih dan sanitasi," kata Suparno.
Sementara itu, Wakil Bupati Kulon Progo Fajar Gegana mengatakan gotong royong dalam membantu sesama harus selalu diutamakan terlebih dalam penanganan RTLH. Mengingat sampai saat ini di Kabupaten Kulon Progo masih terdapat RTLH.
"Pemkab Kulon Progo berupaya agar warga yang masih tinggal di RTLH dapat kita perhatikan secara terus menerus, baik melalui anggaran DAK, APBD, CSR maupun bantuan lainnya di setiap tahunnya," kata Fajar.
Baca Juga: Sejumlah Lahan Pertanian Tergenang Air Hujan, DPP Kulon Progo Sebut Tanaman Padi Masih Aman
Berita Terkait
-
Kasus Penularan Covid-19 di Keluarga Tinggi, Zona Oranye di Kulon Progo Terus Bertambah
-
Kejar Capaian Vaksinasi Lansia, Gugus Tugas Kulon Progo Pastikan Stok Vaksin Masih Cukup
-
Hingga Pertengahan Februari, Sudah Ada 89 Klaster Covid-19 dari Keluarga di Kulon Progo
-
Distribusi Kasus Menyeluruh, Bayi dan Balita di Kulon Progo Terpapar Covid-19
Terpopuler
- 9 Potret Rumah Eko Patrio Seharga Rp150 Miliar, Ada Rooftop Pool di Lantai 4
- Kronologi Penangkapan Mahasiswa Unri Khariq Anhar di Jakarta
- Rumah Ahmad Sahroni Dijarah Massa, Bocah Pamer dapat Jam Tangan Rp 11 Miliar
- Pencabutan Artikel 'Ahmad Sahroni Minta Maaf...'
- Eko Patrio dan Uya Kuya Resmi Mundur dari Anggota DPR RI
Pilihan
-
Kenalan dengan Stade Brest, Dulu Rumah Franck Ribery Kini Jadi Hunian Mees Hilgers
-
Negara Tetangga Indonesia di Ambang Kekacauan, Potensi Kudeta Militer Mencuat
-
Core Indonesia Desak Pemerintah Koreksi Total Kebijakan Ekonomi, Batalkan Pajak & Pangkas Belanja
-
Netizen Cari Raffi Ahmad yang Mendadak Hening: Mana Suaranya, A?
-
Demo Meluas Bukan karena Asing, Tapi Masalah Perut!
Terkini
-
Ini 3 Link DANA Kaget yang Bisa Diklaim Anti Ribet
-
UU Perpustakaan Terancam Tak Terlaksana? Hari Literasi Internasional DIY di Ujung Tanduk
-
Demo Memanas, TNI Dikerahkan? Pakar Hukum: Itu Salah Besar!
-
Trauma 98 Mengintai? Mahasiswa Jogja Geruduk DPRD, Soroti Keterlibatan TNI dalam Aksi Massa!
-
Terungkap! Aliansi Jogja Memanggil Sebut Aksi di Polda DIY Tak Terkendali Akibat Ini