SuaraJogja.id - Presiden Nikaragua Daniel Ortega menjadi salah satu pemimpin dunia pertama yang mendukung sikap Rusia terhadap Ukraina pada Senin (21/2) seperti dikutip dari Antara.
Dia mengatakan Presiden Vladimir Putin benar mengakui dua wilayah yang dikendalikan oleh separatis dukungan Rusia sebagai wilayah yang merdeka.
Mantan gerilyawan Marxis, yang sudah memimpin Nikaragua sejak 2007 setelah pertama kali berkuasa pada 1979, membela langkah Putin untuk mengakui kemerdekaan Donetsk dan Luhansk dalam pidatonya di Managua.
“Saya yakin bahwa jika mereka melakukan referendum seperti yang dilakukan di Krimea, orang-orang akan memilih untuk menggabungkan wilayah itu ke Rusia,” kata Ortega, lawan lama pengaruh Amerika Serikat di Amerika Tengah.
Baca Juga: Kritik Keputusan NATO dalam Krisis Ukraina, China Beri Sinyal Siap Dukung Rusia
Ortega juga mengatakan upaya Ukraina untuk bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) merupakan ancaman bagi Rusia.
“Jika Ukraina masuk ke dalam NATO, mereka akan mengatakan kepada Rusia mari kita berperang dan itu menjelaskan mengapa Rusia bertindak seperti ini. Rusia hanya membela diri,” tambahnya.
Pekan lalu, Wakil Perdana Menteri Rusia Yuri Borisov mengunjungi Nikaragua, Venezuela, dan Kuba— sekutu utama Rusia di Amerika Latin— dan Rusia mengatakan akan memperdalam hubungan bilateral dengan ketiga negara itu.
AS mengatakan pemilihan terakhir Nikaragua pada November dicurangi untuk mendukung Ortega dan telah menjatuhkan sanksi kepada para pejabat Nikaragua.
Asisten Menlu AS Brian Nichols menggambarkan pemerintahan Ortega berada di jalan menuju pengusiran dari Organisasi Negara-negara Amerika.
Baca Juga: Tuding Rusia Tambah Pasukan Di Perbatasan Ukraina, AS Serukan Alarm Waspada
Berita Terkait
-
Upaya Damai dengan Ukraina, Pejabat AS dan Rusia Akan Gelar Pertemuan di Arab Saudi
-
Donald Trump Ajak Kurangi Anggaran Senjata Nuklir, China Beri Tanggapan Sinis
-
Rusia Akan Kembali Terintegrasi ke Ekonomi Dunia Usai Perdamaian di Ukraina
-
AS Ancam Sanksi Ekonomi hingga Tindakan Militer Jika Putin Tolak Kesepakatan Damai dengan Ukraina
-
AS Jatuhkan Sanksi terhadap Jaksa ICC Karim Khan atas Keputusan soal Israel
Terpopuler
- Apa Sanksi Pakai Ijazah Palsu? Razman Arif dan Firdaus Oiwobo Diduga Tak Diakui Universitas Ibnu Chaldun
- Aset Disita gegara Harvey Moeis, Doa Sandra Dewi Terkabul? 'Tuhan Ambil Semua yang Kita Punya...'
- Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Keluar dari...
- Ragnar Oratmangoen Tak Nyaman: Saya Mau Kembali ke Belanda
- Bagaimana Nih? Alex Pastoor Cabut Sebulan Sebelum Laga Timnas Indonesia vs Australia dan Bahrain
Pilihan
-
Rusuh Persija vs Persib: Puluhan Orang Jadi Korban, 15 Jakmania, 22 Bobotoh
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
Persija vs Persib Bandung, Ridwan Kamil Dukung Siapa?
-
Jordi Amat Bongkar Dugaan Kasus Pencurian Umur: Delapan Pemain..
Terkini
-
Diduga Keletihan, Kakek Asal Playen Ditemukan Tewas Tertelungkup di Ladang
-
Berhasrat Amankan Tiga Poin, Ini Taktik Arema FC Jelang Hadapi PSS Sleman
-
Para Kepala Daerah Terpilih Jalani Cek Kesehatan Jelang Pelantikan, Kemendagri Ungkap Hasilnya
-
Gali Potensi Buah Lokal, Dinas Pertanian Kulon Progo Gelar Heboh Buah
-
Bawa Celurit di Jalanan, 3 Remaja di Bantul Diamankan Warga