SuaraJogja.id - Pemilihan presiden tahun 2024 mendatang masih menyisakan banyak waktu. Namun tidak sedikit politisi yang sudah bersiap dengan memasang wajah mereka di baliho yang tersebar di berbagai daerah.
Padahala menurut Pengamat politik Universitas Gadjah Mada (UGM) Wawan Masudi menyebut bahwa menaikkan elektabilitas seorang tokoh atau partai politik bukan lagi soal memasang banyak baliho. Melainkan akan lebih efektif jika kampanye atau sosialisasi itu dilakukan secara lebih personal.
"Masyarakat sekarang jangan-jangan malah bosen kalau lihat baliho tiap hari. Tapi model-model kampanye dan sosialisasi politik yang bersifat lebih personal ya lewat media sosial ini yang saya kira akan lebih efektif," kata Wawan saat dihubungi awak media, Kamis (24/2/2022).
Dekan Fisipol UGM itu menyakini bahwa sejauh ini partai-partai politik yang ada akan saling menengok satu sama lain. Terkhusus dalam urusan strategi kampanye atau sosialisasi yang dipakai.
Terlebih dengan beberapa survei yang kemudian menunjukkan ada peningkatan elektabilitas dari nama atau parpol tertentu. Sehingga tidak menutup kemungkinan cara-cara kampanye satu dengan yang lain juga akan ditiru untuk menghasilkan hasil akhir yang memuaskan.
"Saya yakin partai-partai saling menengok dan mungkin saling melihat, saling mengintip lah ya startegi yang dipakai. Oke kok ini tiba-tiba naik (elektabilitas) kenapa ini pasti antar partai politik pasti saling mengintip strateginya apa," tuturnya.
"Tetapi dugaan saya strategi politik yang bersifat lebih personalize, jadi model kampanyenya itu menjadi targeted dan personalize ini menjadi pola yang lebih efektif dibanding sekadar memasang baliho di pinggir jalan," sambungnya.
Terkait dengan pemahaman atau kesadaran masyarakat saat ini, kata Wawan belum bisa dibilang meningkat secara signifikan juga. Tetap pemahaman itu akan dikembalikan ke masing-masing individu itu sendiri.
Informasi yang masuk ke setiap individu itu akan melalui proses penyaringan juga secara pribadi. Ada kemudian banyak apsek yang perlu dilihat ketika berbicara tentang apa yang disebut sebagai kesadaran politik.
Baca Juga: Elektabilitas Prabowo Subianto Teratas di Survei Litbang Kompas, Pakar UGM Tak Kaget
Di sini kemudian diharapkan Wawan menjadi peran dari parpol ke depan untuk pentingnya mengedepankan proses kampanye yang bersifat programatik. Sebagai edukasi juga kepada masyarakat tidak melulu kepentingan pribadi saja.
Berita Terkait
-
Antrean Gas LPG 3 Kg Renggut Nyawa Ibu Renta, Pakar UGM Ikut Teriris: Inikah yang Dimau Pemerintah?
-
Ardhito Pramono Promosi Lagu Baru Lewat Baliho, Netizen Malah Teringat Momen Ngaku Anaknya Pramono Anung
-
Baliho RK dan Prabowo Masih Mejeng Saat Masa Tenang di Kampung Melayu, Timses Klaim Masih Aman
-
Hasil Survei Indikator Terbaru Jelang Pemilihan, Pramono-Doel Paling Unggul
-
Empat Hari Jelang Pencoblosan Pilkada Jateng, Elektabilitas Ahmad Luthfi-Taj Yasin di Atas 50 Persen
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
- Rekaman Lisa Mariana Peras Ridwan Kamil Rp2,5 M Viral, Psikolog Beri Komentar Menohok
Pilihan
-
Tarif Impor Bikin IHSG Babak Belur, Bos BEI Siapkan Jurus Jitu Redam Kepanikan Investor
-
Harga Emas Antam Terpeleset Lagi Jadi Rp1.754.000/Gram
-
'Siiiu' Ala Zahaby Gholy, Ini Respon Cristiano Ronaldo Usai Selebrasinya Dijiplak
-
Hasil Akhir! Pesta Gol, Timnas Indonesia U-17 Lolos Piala Dunia
-
Hasil Babak Pertama: Gol Indah Zahaby Gholy Bawa Timnas Indonesia U-17 Unggul Dua Gol
Terkini
-
Gunungkidul Sepi Mudik? Penurunan sampai 20 Persen, Ini Penyebabnya
-
Kecelakaan KA Bathara Kresna Picu Tindakan Tegas, 7 Perlintasan Liar di Daop 6 Ditutup
-
Arus Balik Pintu Masuk Tol Jogja-Solo Fungsional di Tamanmartani Landai, Penutupan Tunggu Waktu
-
AS Naikan Tarif Impor, Kadin DIY: Lobi Trump Sekarang atau Industri Indonesia Hancur
-
Petani Jogja Dijamin Untung, Bulog Siap Serap Semua Gabah, Bahkan Setelah Target Tercapai