SuaraJogja.id - Sejak invasi Rusia mulai dilakukan di Ukraina, timbul kondisi yang mencekam. Sejumlah pesepak bola Brasil yang bermain di Ukraina pun, Kamis (24/2/2022), memohon pertolongan karena terperangkap di sebuah hotel dengan kondisi tak bisa pergi ke mana-mana.
Mereka memohon bantuan evakuasi untuk meninggalkan negara itu setelah Rusia secara resmi melakukan invasinya.
Para pemain itu mengatakan bahwa invasi Rusia telah membuat mereka terdampar di sebuah hotel di Kyiv, tempat mereka mencari perlindungan.
"Tidak ada bahan bakar, perbatasan ditutup, wilayah udara ditutup. Tidak ada cara bagi kami untuk keluar," kata bek tengah Shakhtar Donetsk Marlon dalam satu tayangan video yang diunggah di media sosial, seperti dilaporkan AFP.
"Kami di sini bersama keluarga menginap di hotel karena situasinya dan kami meminta bantuan pemerintah Brasil. Itu sebabnya kami membuat video ini," tambah Marlon, salah satu dari 13 pemain Brasil yang bermain untuk Shakhtar, salah satu klub top Ukraina.
Video tersebut menunjukkan sekitar 20 orang, termasuk keluarga para pesepak bola, tengah duduk dan berdiri di sebuah kamar di suatu hotel.
Semua pesepak bola itu bermain untuk Shakhtar dan Dynamo Kyiv. Kelompok itu termasuk pemain depan internasional Brasil David Neres, yang baru-baru ini menandatangani kontrak dengan Shakhtar dari klub Belanda Ajax.
Selain itu Pemain Uruguay Carlos de Pena, yang bermain untuk Dynamo, juga terlihat.
"Kami merasa ditinggalkan, kami tidak tahu harus berbuat apa," kata salah satu pemain yang duduk di sofa bersama anak-anak mereka sementara lainnya berdiri di belakangnya.
Baca Juga: Awalnya Akting lalu Benar-Benar Jadi Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy Kini Hadapi Invasi Rusia
"Kami berlindung ke sini bersama anak-anak kami. Tapi kami bahkan tidak tahu apakah akan ada makanan untuk dimakan."
Kedutaan Brasil di Kyiv mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya tetap buka dan akan bekerja untuk memastikan "perlindungan bagi sekitar 500 warga negara Brasil" di Ukraina seraya meminta mereka untuk tetap melakukan kontak setiap hari.
Rusia melancarkan invasi skala penuh ke Ukraina, Kamis, menewaskan puluhan orang saat serangan udara menghantam instalasi militer dan pasukan darat bergerak dari utara, selatan dan timur.
Shakhtar, yang sering berlaga di Liga Champions dan memenangkan Piala UEFA 2009, pindah dari Donetsk ke Kyiv pada 2014 ketika pemberontakan separatis pro-Rusia meletus di wilayah timur.
Stadion ultra-modernnya, Donbass Arena, dibom pada tahun yang sama.
Ukraina menjadi batu loncatan bagi beberapa pemain Brasil dalam perjalanan mereka ke klub-klub top Eropa, termasuk Willian, Fernandinho dan Douglas Costa, yang semuanya bermain untuk Shakhtar. [ANTARA]
Berita Terkait
-
Awalnya Akting lalu Benar-Benar Jadi Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy Kini Hadapi Invasi Rusia
-
Presiden FIFA Kutuk Invasi Rusia ke Ukraina
-
Sean Penn Rekam Invasi Rusia di Ukraina untuk Film Dokumenter, Dipuji Kepresidenan
-
Wartawan Gadungan Peras Pegawai Indomaret Bantul, Invasi ke Ukraina untuk Kekuasaan Putin
-
Mengenal Sosok Volodymyr Zelenskiy Mantan Aktor Komedi Yang Kini Jadi Presiden Ukraina
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
Terkini
-
Alarm Diabetes RI! Cukai Minuman Manis Jadi Solusi, Kenapa Masih Terus Ditunda Sejak 2016?
-
Warga Jogja Wajib Tahu! Ini Daftar Wilayah Rawan Banjir dan Longsor saat Musim Hujan
-
Krisis Lahan Kuburan, Yogyakarta Darurat Makam Tumpang: 1 Liang Lahat untuk Banyak Jenazah?
-
Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
-
Peringatan Keras BMKG: Jangan Dekati Pantai Selatan Jogja, Ombak Ganas 4 Meter Mengintai!