SuaraJogja.id - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mencatat tingkat okupansi hotel pada akhir pekan kemarin mencapai 55 persen. Padahal sebelumnya PHRI DIY mematok tingkat okupansi hingga 60 persen.
Kepala PHRI DIY Deddy Pranowo Eryono menyampaikan, peningkatan okupansi hotel di DIY baru terlihat pada Sabtu (26/2/2022). Sementara pada Kamis (24/2/2022), pihaknya mencatat orang yang memesan kamar hotel atau reservasi baru 20 persen.
"Kamis kemarin reservasi baru mencapai 20 persen, peningkatan baru terlihat pada Sabtu dan Minggu. Dulu rata-rata hanya 20-30 persen, kemarin bisa mencapai 55 persen," kata Deddy kepada SuaraJogja.id, Senin (28/2/2022).
Adapun wisatawan yang datang ke DIY masih didominasi dari Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jawa Timur. Untuk yang dari Jawa Timur, wisatawannya berasal dari kabupaten yang berdekatan dengan Jawa Tengah.
Baca Juga: Calon Wisatawan yang Akan ke Jogja Positif Covid-19, PHRI DIY Sebut Okupansi Hotel Stagnan
"Ya paling banyak dari tiga provinsi itu wisatawan yang menginap di hotel. Untuk lama tinggal di hotel rata-rata 2,5 hari," katanya.
"DIY lokasinya juga berada di tengah-tengah sehingga bisa diakses dari Timur, Barat, dan Tengah," lanjutnya.
Meskipun belum mencapai target okupansi yang sudah ditetapkan, ia tetap bersyukur. Sebab, tingkat okupansi hotel di daerah lain di Pulau Jawa masih di bawah capaian PHRI DIY.
"Kami syukuri walau belum mencapai target. Kondisinya memang lagi begini tapi masih mending dari daerah lain (tingkat okupansi hotel) seperti Surabaya atau Semarang. Mereka belum bisa mencapai segitu," ujarnya.
Penyebab belum tercapainya target okupansi hotel, ia mengaku kurang tahu. Namun, dia menduga ada pengaruh dari pelaksanaan PPKM level 3 di DIY.
Baca Juga: Sandiaga Uno Komentari Polemik Ngopi In The Sky, PHRI DIY Minta Pantai Timang Dievaluasi
"Selain itu juga ada wisatawan yang mau datang ke Jogja tapi hasil antigennya positif. Sehingga membatalkan kunjungannya baik yang jalur darat maupun udara. Karena syarat masuk hote, hasil tes antigennya harus negatif," terang dia.
Berita Terkait
-
5 Kolam Renang di Pandeglang Paling Rekomended, Ini Fasilitas dan Harga Tiket Masuk
-
Lucky Hakim Lulusan Mana? Public Speaking Usai Keciduk Pelesiran ke Jepang Tanpa Izin Disorot
-
Aturan Pejabat Publik Liburan saat Cuti Bersama, Lucky Hakim Mengaku Salah
-
Viral Kasus Lucky Hakim, Ini Aturan Jalan-Jalan Ke Luar Negeri Buat Pejabat
-
4 Tempat Wisata Favorit Indramayu, Dedi Mulyadi Minta Lucky Hakim Ajak Anak Main di Daerah Sendiri
Terpopuler
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Rekrutmen Guru Sekolah Rakyat Sudah Dibuka? Simak Syarat dan Kualifikasinya
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Marah ke Direksi Bank DKI, Pramono Minta Direktur IT Dipecat hingga Lapor ke Bareskrim
Pilihan
-
Dari Lapangan ke Dapur: Welber Jardim Jatuh Cinta pada Masakan Nusantara
-
Dari Sukoharjo ke Amerika: Harapan Ekspor Rotan Dihantui Kebijakan Kontroversial Donald Trump
-
Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
-
Solusi Pinjaman Tanpa BI Checking, Ini 12 Pinjaman Online dan Bank Rekomendasi
-
Solusi Aktivasi Fitur MFA ASN Digital BKN, ASN dan PPPK Merapat!
Terkini
-
Peringatan Dini BMKG Terbukti, Sleman Porak Poranda Diterjang Angin Kencang
-
Sultan HB X Angkat Bicara, Polemik Penggusuran Warga Lempuyangan Dibawa ke Keraton
-
Konten Kreator TikTok Tantang Leluhur Demi Viral? Keraton Yogyakarta Meradang
-
'Saya Hidupkan Semua!' Wali Kota Jogja Kerahkan 10 Mesin untuk Tangani 300 Ton Sampah Per Hari
-
Curhat Petani Gulurejo, Ladang Terendam, Harapan Pupus Akibat Sungai Mendangkal