SuaraJogja.id - Harga daging sapi dan juga daging kambing melonjak dalam beberapa pekan terakhir. Bayang-bayang antraks yang terjadi awal tahun ini ternyata tak berpengaruh terhadap pemintaan daging sapi dan kambing di Gunungkidul.
Bayang-bayang penyakit antraks ternyata terkalahkan oleh musim hajatan yang terjadi bulan ini. Permintaan daging sapi dan juga kambing mengalami lonjakan menyusul banyaknya warga yang menyelenggarakan hajatan terutama pernikahan.
Musim hajatan yang terjadi bulan ini memicu permintaan akan daging sapi mengalami lonjakan. Akibatnya, harga daging sapi di Gunungkidul juga mengalami kenaikan cukup drastis dalam beberapa hari terakhir.
Salah seorang pedagang daging sapi di Pasar Argosari Wonosari, Aryati mengakui ada kenaikan harga pada daging sapi. Bulan ini dianggap sebagai bulan baik untuk menyelenggarakan hajatan. Terlebih ada beberapa tanggal yang dianggap cantik sehingga banyak yang berlomba melaksanakan pernikahan.
Baca Juga: Kasus Covid-19 di Gunungkidul Bertambah 172 Orang, Penyebaran Kasus Tertinggi Ada di 5 Kecamatan Ini
"Alhamdulillah. Antraks tak ada pengaruhnya, permintaan daging masih tinggi kok, sekarang kan musim hajatan jadi banyak yang beli,"kata dia, Senin (28/2/2022).
Karena mengalami kenaikan maka pemasok daging sapi juga menaikkan harga daging sapi. Di mana harga daging sapi saat ini mencapai Rp 130 ribu hingga Rp.135 ribu per kilogram (kg) dari yang sebelumnya sekitar Rp 120 ribu per kg. Padahal harga Rp 120 ribu perkilogram tersebut sudah bertahan cukup lama, bahkan sudah bertahun-tahun.
Selain daging sapi, harga daging yang mengalami lonjakan paling tinggi adalah daging kambing. Di mana sekarang Rp 140 ribu per kg dari yang biasanya Rp 120 ribu, liburan yang ada saat ini memicu kenakkan permintaan sehingga harga daging kambing juga terkerek naik.
"Ini biasa, sudah menjelang puasa. Biasanya warga ramai-ramai menggelar hajatan dan juga menyegerakan liburan,"kata dia, Senin (28/2/2022).
Karni mengungkapkan, sejatinya selain karena kenaikan permintaan ia juga mengakui harga sapi dari peternak sendiri juga sudah mahal. Kemungkinan besar mereka terpaksa mematok harga tinggi karena beberapa waktu lalu ternak mereka tidak laku usai ada isu antraks.
"Kalau sapi tidak laku kan otomatis biaya pakannya lebih banyak. Jadi sekarang pas laku harganya dinaikkan,"kata dia.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Pedagang Daging Sapi di Pasar Kranji Bekasi Mogok Jualan Selama Lima Hari, Ini Alasannya
-
Harga Daging Sapi Melambung Tinggi, Para Pedagang Mogok Beroperasi
-
Viral Hajatan Ala Sultan, Berkat yang Dibawa Pulang Sukses Bikin Melongo, Warganet: Pulang Lengan Berotot
-
Pedagang Bakso di Bekasi Takutkan Harga Daging Sapi Terus Merangkak Naik hingga Lebaran
Tag
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas Murah Tipe SUV Mei 2025: Harga Setara Motor, Pajak Murah, Perawatan Mudah
- 10 Mobil Bekas di Bawah Rp100 Jutaan: Kabin Lapang, Keluaran Tahun Tinggi
- Ogah Ikut Demo Besar-besaran Ojol di Jakarta 20 Mei, KBDJ: Kami Tetap Narik Cari Rezeki!
- 27 Kode Redeem FF Terbaru 17 Mei: Klaim Diamond, Token, dan Skin Cobra MP40
- 8 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Vitamin C, Ampuh Hilangkan Noda Hitam
Pilihan
-
Kurator Didesak Penuhi Hak Karyawan PT Sritex, Tagihan Pembayaran Capai Rp 337 Miliar
-
Menelisik Kinerja Emiten Kongsian Aguan dan Salim
-
Mudah Ditebak, Ini Prediksi Starting XI Timnas Indonesia vs China
-
Muhammadiyah dan BSI Rujuk?
-
Cerita Stefano Lilipaly Diminta Bela Timnas Indonesia: Saya Tidak Bisa
Terkini
-
Punya 517 Posyandu di Jogja yang Sudah Layani Bayi serta Lansia, Target ILP Capai 83 Persen
-
Dilema Pegawai Pasca-PHK, Dosen UGM Soroti Minimnya Jaminan Sosial Pekerja Informal
-
Sleman Siapkan Tempat Sampah Raksasa, Bupati: Mampu Tampung Seluruh Sampah DIY
-
Terinspirasi Kisah Nyata! Film Horor 'Dasim' Bongkar Cara Jin Dasim Hancurkan Rumah Tangga
-
Rahasia Dapat Saldo Gratis Rp200 Ribu dari DANA Kaget: Ini Link Aktif untuk Diklaim