SuaraJogja.id - Alat musik saluang adalah salah satu alat musik tradisional khas dari Minangkabau, Sumatera Barat. Cara penggunaan alat musik yang terbuat dari bambu tipis atau talang ini adalah dengan cara ditiup.
Ingin tahu lebih jauh mengenai alat musik saluang ini? Bagaimana cara memainkannya? Simak ulasannya berikut ini, sebagaimana dilansir SuaraJogja.id dari berbagai sumber, adapun penjelasan mengenai alat musik saluang adalah sebagai berikut.
Jika menilik sejarahnya, alat musik ini terbagi kedalam 4 jenis diantaranya, Saluang Darek, Saluang Sirompak, Saluang Pauh dan Saluang Panjang. Masing – masing jenis saluang tersebut memiliki struktur bentuk, warna bunyi dan teknik memainkan yang berbeda.
Dahulu saluang digunakan sebagai sarana ritual atau magis akan tetapi seiring perjalanan perubahan zaman serta perubahan pola masyarakat, akhirnya alat musik saluang ini hanya digunakan sebagai media hiburan saja.
Saluang Darek merupakan saluang yang berasal dari daerah Darek atau Luhak Nan Tigo, Agam, 50 Kota, Tanah Datar.
Sementara Saluang Sirompak berasal dari Limapuluh Kota, untuk jenis ini memiliki keunikan sendiri dibanding alat musik tiup lainnya, terutama soal tangga nadanya yaitu minor.
Untuk Saluang Pauh merupakan alat musik yang berasal dan banyak dimainkan di Kecamatan Pauh, Padang. Yang dulunya merupakan Kabupaten Padang Pariaman. Beberapa orang juga menyebut alat musik ini dengan nama Saluang Pakok. Alat ini terbilang sulit untuk dimainkan, jadi tidak semua orang bisa memainkannya.
Sedangkan untuk jenis Saluang Panjang merupakan alat musik yang berasal dari Sungai Pagu, Kabupaten Solok Selatan. Seperti namanya, alat musik ini memiliki lebih panjang dari saluang jenis lainnya. Serta memiliki perbedaan dalam segi bentuk, ukuran, jumlah lubang nada, tangga nada, dan juga cara memainkannya.
Pada umumnya, alat musik saluang memiliki panjang kira – kira antara 40 hingga 60 cm. Dengan diameter 3 hingga 4 cm. Biasanya juga dibuat meruncing sekitar 45 derajat. Dan jarak 2/3 dari panjang bambu dari bagian atasnya untuk membuat 4 lubang.
Baca Juga: Jarang Diketahui Orang, Ini 10 Alat Musik Maluku yang Tak Kalah Populer
Cara pertama untuk menguasai alat musik Saluang ini adalah mengerti dana memahami betul – betul lagu Minang secara bertahap satu per satu. Cara kedua adalah paham dan mengerti irama serta lekukan melodi dari lagu tertentu hingga kita menguasainya.
Jika sudah menguasai hal – hal tersebut, maka selanjutnya pemain pemula alat musik saluang bisa menerapkan hal – hal berikut ini:
- Menarik nafas dalam – dalam, yang berguna agar saat menium Saluang nafasnya tidak terputus – putus. Teknik ini disebut ‘Manyisiah Ango’.
- Meniup alat musik saluang secara perlahan – lahan dari bagian lobang peniup, jangan terbalik.
- Letakkan saluang agak miring ke kanan.
- Posisi pemain paling mudah dalam meniup saluang adalah dengan cara duduk bersila dan mata terpejam.
Demikianlah ulasan mengenai alat musik saluang, pengelompakkan berdasarkan jenis, ciri – ciri saluang, dan cara memainkannya.
Kontributor : Agung Kurniawan
Berita Terkait
-
Mengenal 10 Alat Musik Betawi, Begini Cara Memainkan Alat Musik Betawi
-
Alat Musik Kolintang, Sejarah, Asal-usul, dan Cerita Unik Alat Musik Khas Minahasa
-
Menag Salurkan Bantuan 2,3 M untuk Gempa Sumbar, Warganet Sindir LKAAM yang Sebut Yaqut Haram Injak Tanah Minangkabau
-
Jarang Diketahui Orang, Ini 10 Alat Musik Maluku yang Tak Kalah Populer
-
5 Jenis Alat Musik Jawa Barat, Salah Satunya Ada yang Sudah Mendunia
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Malioboro Jadi Panggung Rakyat: Car Free Day 24 Jam Bakal Warnai Ulang Tahun ke-269 Kota Jogja
-
Lebih dari Sekadar Rekor Dunia, Yogyakarta Ubah Budaya Lewat Aksi 10 Ribu Penabung Sampah
-
Wisata Premium di Kotabaru Dimulai! Pasar Raya Padmanaba Jadi Langkah Awal Kebangkitan Kawasan
-
Gunung Merapi Muntahkan Dua Kali Awan Panas dan Ratusan Lava Sepekan Terakhir
-
Geger SPBU Gito Gati Dicurigai Jual Pertamax Tercampur Solar, Pertamina Angkat Bicara