SuaraJogja.id - Panitikismo telah memasang pagar dari Seng di jalan masuk menuju ke Gunungkulon, bukit yang berada di sisi barat pantai Watu kodok. Tak hanya itu, akhir pekan lalu panitikismo juga memasang plakat jika kawasan tersebut adalah tanah Sultan Ground.
Pemasangan pagar dari seng dan plakat oleh panitikismo membuat kawasan Pantai Watu kodok kembali memanas. Beberapa tahun silam, Pantai Watu Kodok juga sempat memanas usai terjadi pertikaian antarwarga dengan investor.
Oleh karenanya, cucu Sri Sultan HB VIII, Gusti Kukuh Hestrianing mengaku mendukung langkah pemasangan pagar dari seng dan plakat oleh panitikismo tersebut. Hanya saja, lelaki yang akrab dipanggil Gusti Aning ini mewanti-wanti panitikismo agar bersikap transparan.
"Kalau memang harus transparan dan terang,"kata dia, Selasa (1/3/2022).
Baca Juga: Viral Video Cucu Sri Sultan Hamengkubowono X Makan Santai di Angkringan, Netizen Beri Pujian
Menurut Gusti Aning, jika memang dipasang pagar dari seng dan juga plakat maka panitikismo harus mencantumkan nomor persil dari SG tersebut. Tujuannya agar masyarakat menjadi paham jika tanah tersebut sudah tercatat sebagai SG.
Kendati belum mendapat sertifikat dari BPN, lanjut Gusti Aning, namun tanah tersebut tercatat di Kalurahan sebagai Sultan Ground dengan nomor persil yang jelas. Sehingga register nomor persil tersebut sebagai bukti SG tersebut tercatat resmi.
"Nah kalau ada nomor persil maka potensi diselewengkan bisa diminimalisir," jelasnya.
Jika dipasang plakat tanpa nomor persil sebagai data legitimasi, maka nanti akan menimbulkan preseden buruk terutama di tempat-tempat komersial. Nanti papan nama atau plakat tersebut rawan diduplikasi oleh oknum dan lantas dipasang papan seperti itu.
Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan HB X menyebut meskipun dia tidak mengetahui peristiwa yang mendasari, kemungkinan besar pemasangan pagar karena ada permasalahan. Sultan menandaskan untuk memanfaatkan lahan SG maka harus mengantongi izin.
"Saya tidak tahu masalahnya apa. Mungkin Gusti Mangkubumi tahu. Tetapi pasti ada masalah, kalau tidak ya pasti tidak diberi pagar seperti itu,"kata dia.
Berita Terkait
-
Tak Kebal, DPR Optimis Danantara Akan Transparan: Kalau Ada Kesalahan, Mereka Bisa Diproses Hukum!
-
3 Rekomendasi Sunscreen dengan Tekstur Gel Bening Transparan, Ada Punyamu?
-
Brasil Tolak Hasil Pilpres Venezuela Karena Tak Transparan, Begini Jawaban Joe Biden
-
Pakar Sebut Kerja Pansel Capim dan Dewas KPK Cerminkan Kepentingan Politik Presiden Jokowi
-
Harga Flat Shoes Transparan Syahrini Bikin Melongo, Kembaran dengan Nagita Slavina dan Rose BLACKPINK
Tag
Terpopuler
- Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
- Agama Titiek Puspa: Dulu, Sekarang, dan Perjalanan Spiritualnya
- Lisa Mariana Ngemis Tes DNA, Denise Chariesta Sebut Tak Ada Otak dan Harga Diri
- 6 Perangkat Xiaomi Siap Cicipi HyperOS 2.2, Bawa Fitur Kamera Baru dan AI Cerdas
- Kang Dedi Mulyadi Liburkan PKL di Bandung Sebulan dengan Bayaran Berlipat
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-17 Siaga! Media Asing: Ada yang Janggal dari Pemain Korut
-
Profil CV Sentosa Seal Surabaya, Pabrik Diduga Tahan Ijazah Karyawan Hingga Resign
-
BMKG Bantah Ada Anomali Seismik di Bogor Menyusul Gempa Merusak 10 April Kemarin
-
6 Rekomendasi HP Rp 4 Jutaan Terbaik April 2025, Kamera dan Performa Handal
-
5 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan Snapdragon, Performa Handal Terbaik April 2025
Terkini
-
Pemkot Yogyakarta Gelar Pemeriksaan Kesehatan Lansia Gratis Tiap Bulan, Catat Tanggal dan Lokasinya!
-
Psikolog UGM Soroti Peran Literasi Digital dan Kontrol Diri
-
Pascaefisiensi Anggaran, Puteri Keraton Yogyakarta Pertahankan Kegiatan Budaya yang Terancam Hilang
-
Komunikasi Pemerintah Disorot: Harusnya Rangkul Publik, Bukan Bikin Kontroversi
-
Sehari Dua Kecelakaan Terjadi di Sleman, Satu Pengendara Motor Meninggal Dunia