SuaraJogja.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogyakarta mulai menerapkan vaksinasi booster atau dosis ketiga dengan rentang waktu atau interval minimal 3 bulan kepada warganya. Sebelumnya kebijakan ini masih tarik ulur mengingat aplikasi antara Primary Care (PCare) BPJS dengan data milik warga belum terintegrasi.
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan Pengendalian Penyakit (P2P) dan Pengelolaan Data dan Sistem Informasi, Dinkes Kota Yogyakarta, Lana Unwanah mengatakan saat ini masyarakat sudah bisa mengakses dan mendapat vaksin booster tanpa menunggu.
"Insyaallah yang interval 3 bulan sudah bisa," ujar Lana dihubungi melalui pesan singkat, Rabu (2/3/2022).
Ia menjelaskan, vaksinasi booster sendiri sudah bisa dilakukan di sejumlah puskesmas dan fasyankes rujukan Dinkes.
"Sebelumnya beberapa sentra vaksinasi yang dapat melayani. Setelah data ini tersinkronisasi, tiap puskesmas juga sudah bisa melakukan vaksinasi booster, karena satu pendataan sudah bisa diakses oleh setiap nakes," terangnya.
Lebih lanjut, vaksinasi booster sendiri bagi kelompok warga lanjut usia, sudah mencapai 25 ribu orang dari total lebih kurang 47 ribu warga.
"Kalau untuk lansia (booster) sekitar 54,4 persen. Sementara pelayan publik dan warga umum baru sekitar 35 persen atau 59.471 orang," katanya.
Terpisah, Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti menjamin ketersediaan vaksin di wilayahnya tercukupi untuk masyarakat yang belum menerima vaksin dosis ketiga.
"Kalau ada warga yang harus dijemput ke rumahnya, beritahu puskesmas. Jemput bola, kalau ada yang kesulitan, jangan pasif, kita sudah sampai pada level jemput bola. Ini juga untuk kebaikan warga," terang Haryadi.
Baca Juga: Momen Pria Kecewa Ditolak dan Dilarang Masuk ke Masjid karena Belum Vaksin Booster
Berita Terkait
-
Kasusnya Dikhawatirkan Naik Saat Musim Mudik, PAPDI Sarankan Prokes Dan Vaksin Booster Covid-19
-
Kasus COVID-19 di Indonesia Naik Signifikan, Sehari Bertambah 200 Pasien Baru
-
Mumpung Masih Gratis, Jubir Covid-19 Minta Masyarakat Segera Vaksin Booster Kedua
-
Jangan Lupa!! Syarat Mudik Naik Kereta Api Harus Vaksin Booster
-
Kasus Covid-19 Terus Melandi, Ahli Sarankan Masyarakat Tetap Vaksin Booster 2 Untuk Mudik, Kenapa?
Terpopuler
- Diminta Cetak Uang Kertas Bergambar Jokowi, Reaksi Bank Indonesia di Luar Prediksi: Kalau Gitu...
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Warga Jakarta Jangan Salah Nyoblos Besok, YLBHI Bongkar 'Dosa-dosa' Cagub Nomor Urut 2 Dharma Pongrekun
- Pelatih Jay Idzes: Saya Tidak Senang, Ini Memalukan!
- Pratiwi Noviyanthi Ditinggal Pengacara Usai Tak Mau Selesaikan Kisruh Donasi Pengobatan Agus Salim
Pilihan
-
Review Hidup Peternak Lele: Game Simulasi Bagaimana Rasanya Jadi Juragan Ikan
-
Jangan Lewatkan! Lowongan Kerja OJK 2024 Terbaru, Cek Syaratnya Di Sini
-
4 Rekomendasi HP Gaming Murah Rp 2 jutaan Memori Besar Performa Handal, Terbaik November 2024
-
Harga MinyaKita Mahal, Mendag "Lip Service" Bakal Turunkan
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
Terkini
-
Sirekap di Jogja Sempat Bermasalah, Petugas Tak Bisa Unggah Data TPS
-
KDRT Tinggi di Gamping, Pemkab Sleman Luncurkan Layanan Konseling Keliling
-
Korban Laka Tunggal di DAM Cangkring Bertambah, Ini Identitasnya
-
Turun Dibanding 2020 hingga 10 Persen, KPU Ungkap Alasan Partisipasi Pemilu Berkurang
-
Miris, Pelajar Kelas 10 Sebuah SMK di Gunungkidul Dicabuli Ayah Tirinya Berulang Kali