SuaraJogja.id - Sebanyak 30 kampung wisata di Kota Jogja mendapat workshop pengembangan destinasi wisata oleh Pemkot Yogyakarta. Hal itu bertujuan untuk meningkatkan kualitas SDM tempat wisata untuk mengembalikan perekonomian secara mandiri setelah diterpa pandemi Covid-19.
Kegiatan pengembangan yang dibuka oleh Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti ini diikuti perwakilan dari setiap pengelola kampung wisata. Sekitar 40 orang akan mendapat pelatihan dari sejumlah narasumber untuk pengembangan serta kiat promosi ke khalayak luas.
"Jadi ada 3 yang saya harapkan dalam workhsop ini. Pertama kesadaran bahasa perlu ditingkatkan. Karena pengembangan ini tidak hanya lokal Jogja, tapi juga dunia. Kedua adalah kebersihan lingkungan wisata, dan ketiga adalah suasana wisata yang dibuat agar pengunjung merasa nyaman," kata Haryadi saat memberi paparan dalam Workshop Pengembangan Destinasi Wisata di Hotel Horison Ultima, Gedongtengen, Kota Jogja, Rabu (2/3/2022).
Selain itu, produk makanan juga tidak boleh diabaikan dalam promosi kampung wisata. Haryadi berharap pengelola kampung wisata memiliki satu produk makanan yang pengemasannya menarik minat beli wisatawan.
Baca Juga: Pemerintah Pusat Berencana Jadikan Covid-19 Berstatus Endemi, Pemkot Jogja Sudah Bersiap
Ia melanjutkan komitmen ini dilakukan karena untuk menunjang perekonomian warga terutama di sektor pariwisata, sesuai target Pemkot di tahun 2022.
"Kita akan menata perekonomian di sektor pariwisata. Maka dari itu perlu diimbangi dengan kualitas pengelola wisata, karena kampung-kampung di Kota Jogja memiliki potensi yang bagus," kata dia.
Sementara Kepala Dinas Pariwisata (Dinpar) Kota Yogyakarta, Wahyu Hendratmoko merinci dari 30 kampung wisata itu, 17 kampung di Jogja sudah memiliki SK. Sementara 13 kampung lainnya masih dicari.
"Untuk tahun 2022 ini, semuanya 30 kampung. Mungkin kita fokus di situ dulu untuk meningkatkan daya tariknya juga," jelas Wahyu.
Sebanyak 13 kampung itu, kampung Surokarsan juga menjadi sasaran Dinpar. Semua pengelola wisata juga diberi kesempatan untuk membuat skema pelayanan yang menarik ketika tamu atau wisatawan berkunjung.
Baca Juga: Pemkot Jogja Hentikan PTM selama Sepekan, Begini Aktivitas PTS di Sejumlah SMP
"Kita bantu juga apa yang disampaikan pak Wali Kota, dimana kita meminta mereka (warga kampung) untuk membuat paket. Nanti mereka memiliki gaya bagaimana caranya memberi pelayanan bagi tamu yang datang itu," kata dia.
Dinpar sedang menyusun dan meyiapkan paket sederhananya. Ketika tamu datang, tamu bisa memilih. Dinpar akan mendukung dari sisi marketingnya juga.
Berita Terkait
-
Kampung Wisata Cinangneng, Serunya Liburan Sembari Mengenal Budaya Sunda
-
10 Rekomendasi Tempat Wisata Murah di Jogja untuk Liburan Natal 2024
-
Candi Sojiwan, Candi Bercorak Buddha yang Tersembunyi di Prambanan
-
Bersinergi dengan Mahasiswa KKN, Tim PkM Ilkom UNY Gelar Pelatihan Pengembangan Konten Promosi Kampung Wisata
-
Pantai Sedahan, Panorama Pantai dengan Dua Bukit Hijau Mempesona di Jogja
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
Terkini
-
Insiden Laka Laut di DIY Masih Berulang, Aturan Wisatawan Pakai Life Jacket Diwacanakan
-
Tingkatkan Kenyamanan Pengguna Asing, BRImo Kini Hadir dalam Dua Bahasa
-
Ribuan Personel Polresta Yogyakarta Diterjunkan Amankan Perayaan Paskah Selama 24 Jam
-
Kebijakan Pemerintah Disebut Belum Pro Rakyat, Ekonom Sebut Kelas Menengah Terancam Miskin
-
Soroti Maraknya Kasus Kekerasan Seksual Dokter Spesialis, RSA UGM Perkuat Etika dan Pengawasan