SuaraJogja.id - Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Yogyakarta membenarkan bahwa terjadi penurunan kualitas pendidikan pada siswa jenjang SD dan SMP tahun ini. Salah satu faktornya adalah dampak tidak konsistennya Pembelajaran Tatap Muka (PTM).
Kepala Disdikpora Kota Yogyakarta Budi Santosa Asrori menjelaskan, penurunan kualitas itu tidak jauh berbeda dengan angka penurunan dari hasil pemantauan Disdikpora DIY.
"Angka kurang lebih 35 persen penurunannya. Memang itu dampak dari tidak dilakukannya PTM," ujar Budi dihubungi wartawan, Jumat (4/3/2022).
Ia melanjutkan, penurunan kualitas pendidikan tersebut dicatat dari hasil Ujian Nasional 2019 serta ASDP 2021. Pihak Kemendikbud dan lembaga terkait akan meneliti kembali.
Baca Juga: Sekolah di Kota Tangerang Mulai PTM 7 Maret, Ini Syarat-syaratnya
Pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau daring ini memang masih perlu dibenahi. Penurunan itu juga dipengaruhi dari jumlah durasi serta teknik pemberian materi.
"Kenapa menurun, kami hanya 70 persen maksimal memberikan pelajaran, ada beberapa materi yang sudah PJJ, namun masih perlu dievaluasi," ujar dia.
"Jadi dampak dari Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) ini sedang diteliti kembali. Mungkin untuk mencari tahu faktor-faktor yang bisa mempengaruhi untuk memberikan perbaikan pendidikan yang lebih komprehensif," terang dia.
Disdikpora tak ingin tinggal diam dengan kualitas penurunan pendidikan selama Covid-19 ini. Nantinya akan ada perbaikan strategi pendidikan yang telah disiapkan termasuk rekomendasi dari kementerian.
Saat ini PTM di Jogja terpaksa dihentikan selama sepekan mengingat jumlah kasus Covid-19 yang kian naik di akhir bulan Februari lalu. Pembelajaran daring diprediksi akan berlanjut hingga Senin depan.
"Kami evaluasi dulu sampai hari Senin, dari data yang ada, PJJ kemungkinan akan kami teruskan ini," katanya.
Budi tak menampik bahwa PTM merupakan langkah yang cukup solutif untuk menaikkan kualitas pendidikan dibanding dengan pembelajaran online.
"Iya, tidak ada yang menggantikan PTM sebenarnya. Tapi untuk antisipasi penularan Covid-19, jadi PJJ dulu," terang dia.
Berita Terkait
-
Dorong Kualitas Pendidikan dan SDM Unggul, BRI Peduli Ini Sekolahku Bantu Renovasi SDN 001 Sungai Pagar Riau
-
Refleksi 10 Tahun Pendidikan dan Harapan untuk Masa Depan
-
Guru Honorer Pilar Pendidikan yang Terabaikan
-
Anies Kritik Kualitas Pendidikan di Indonesia: Jumlah Bangku SD, SMP, SMA Bak Piramida
-
Tingkatkan Kualitas Pendidikan di Timur Indonesia, Pegadaian Hadirkan The Gade Creative Lounge Universitas Mataram
Terpopuler
- Kejanggalan LHKPN Andika Perkasa: Harta Tembus Rp198 M, Harga Rumah di Amerika Disebut Tak Masuk Akal
- Marc Klok: Jika Timnas Indonesia Kalah yang Disalahkan Pasti...
- Niat Pamer Skill, Pratama Arhan Diejek: Kalau Ada Pelatih Baru, Lu Nggak Dipakai Han
- Datang ke Acara Ultah Anak Atta Halilintar, Gelagat Baim Wong Disorot: Sama Cewek Pelukan, Sama Cowok Salaman
- Menilik Merek dan Harga Baju Kiano saat Pesta Ulang Tahun Azura, Outfit-nya Jadi Perbincangan Netizen
Pilihan
-
5 HP Samsung Rp 1 Jutaan dengan Kamera 50 MP, Murah Meriah Terbaik November 2024!
-
Profil Sutikno, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta yang Usul Pajak Kantin Sekolah
-
Tax Amnesty Dianggap Kebijakan Blunder, Berpotensi Picu Moral Hazard?
-
Aliansi Mahasiswa Paser Desak Usut Percobaan Pembunuhan dan Stop Hauling Batu Bara
-
Bimtek Rp 162 Miliar, Akmal Malik Minta Pengawasan DPRD Terkait Anggaran di Bontang
Terkini
-
Viral Video Truk Buang Sampah Ilegal di Hutan Gunungkidul, WALHI Desak Pemda DIY Bertindak
-
Timses Pede Heroe-Pena Menang Pilkada Yogyakarta, Target 40 Persen Suara Terkunci
-
Mary Jane Bisa Kumpul Keluarga, Buat Pesan Menyentuh sebelum Keluar dari Lapas Jogja
-
Menteri LH Marah soal Sampah, 5 Truk dari Jogja Tertangkap Basah Buang Limbah di Gunungkidul
-
Anggaran Sampah Jogja Terungkap, hanya 40 Persen dari Rp96 Miliar untuk Atasi Timbunan