Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Muhammad Ilham Baktora
Sabtu, 05 Maret 2022 | 14:02 WIB
Sejumlah pengunjung menyaksikan deratan karya foto Mahasiswa Jurusan Fotografi ISI Yogyakarta di pameran Artsay, Taman Budaya Yogyakarta (TBY), Sabtu (5/3/2022). [Muhammad Ilham Baktora / SuaraJogja.id]

Pameran yang dibuka mulai 10.00-21.00 WIB ini, memiliki sedikit tujuan kepada para pengunjung. Menurut Carel, lebih kurang 100 karya fotografi ini mengajak pengunjung memaknai sisi lain dari sebuah foto.

Seperti milik Carel, dimana foto yang ditampilkan berupa hamparan Gunung Bromo dan juga empat warga yang sedang menunggangi kuda. Tak hanya foto yang dia tampilkan, pasir Bromo dan juga aksesoris dari gunung sekitar dia sebar di depan fotonya.

"Saya ingin menunjukkan bahwa di tengah momen pembatasan ini masih ada orang yang bertahan hidup di sebuah lokasi wisata. Memang seni itu akan dimaknai dengan sudut pandang yang berbeda tiap orang. Namun dari foto saya, harapannya dapat sedikit membuka pikiran pengunjung, agar bisa merasakan satu kondisi walaupun tidak ada di lokasi itu," terang laki-laki 21 tahun ini.

Mengulas tiap karya foto akan membuka makna luas ketika dilihat oleh masing-masing orang. Bagi Carel, pameran ini jembatan bagi mahasiswa fotografi ISI mengekspresikan uneg-uneg yang mungkin belum disampaikan.

Baca Juga: Taman Budaya Yogyakarta, Tempat Wisata dan Laboratorium Seni di Indonesia

Berbeda dengan Carel, salah seorang pengkarya lainnya, Didan Nur Fisyanuari Rosadi (22) sudah sering mengikuti pameran karya seperti ini. Sejak SMK hingga menempuh pendidikan di ISI Yogyakarta, sedikitnya 3 karya yang telah dia tampilkan. 

Di Artsay sendiri, mahasiswa asal Pundong, Bantul itu menampilkan gaya fotografi stencil. Dimana makna yang dia bawa adalah menyampaikan pesan dan kritikan ke setiap isu yang sedang berkembang.

"Bedanya stencil yang saya pakai adalah membuat gambar di tembok yang tidak terpakai. Ya adrenalinnya adalah ketika didatangi aparat atau warga saat proses menggambar stencil itu sebelum difoto, kalau tidak ditegur, dihapus," ujar Didan.

Mahasiswa Fotografi 2019, ISI Yogyakarta, Didan Nur Fisyanuari Rosadi merapikan bingkai foto miliknya saat pameran Artsay di Taman Budaya Yogyakarta (TBY), Sabtu (5/3/2022). [Muhammad Ilham Baktora / SuaraJogja.id]
Mahasiswa Fotografi 2019, ISI Yogyakarta, Didan Nur Fisyanuari Rosadi merapikan bingkai foto miliknya saat pameran Artsay di Taman Budaya Yogyakarta (TBY), Sabtu (5/3/2022). [Muhammad Ilham Baktora / SuaraJogja.id]

Mahasiswa semester 6 ini tak menampik dalam membuat karyanya kerap dituding vandalisme, bahkan dikejar pihak keamanan ketika membuat stencil di tembok. Beruntung ia belum pernah tertangkap dan masih bisa kabur.

Sayangnya gambar tersebut jadi tidak sempurna dan ditinggalkan.

Baca Juga: Biennale Jogja XV 2019, Ini 5 Spot Menarik di Taman Budaya Yogyakarta

"Bagi saya seni atau karya itu juga bersinggungan dengan proses membuatnya. Semakin memacu adrenalin, saya bisa menyebutnya karya," terang dia.

Load More