Scroll untuk membaca artikel
Eleonora PEW | Muhammad Ilham Baktora
Minggu, 06 Maret 2022 | 10:40 WIB
Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi ditemui wartawan di Kompleks Balai Kota Yogyakarta, Senin (31/1/2022). - (SuaraJogja.id/Muhammad Ilham Baktora)

SuaraJogja.id - Pemkot Yogyakarta menemukan fakta bahwa penyebaran Covid-19 banyak terjadi di lingkungan keluarga selama pertengahan Februari 2022 lalu. Kasus tersebut juga membawa pengaruh di lingkungan perkantoran. 

Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan, penularan Covid-19 ditemukan cukup banyak saat satu orang dari sebuah keluarga terpapar, tetapi masih beraktivitas ke luar. 

Meski satu orang tersebut tidak mengalami gejala, mereka beraktivitas hingga ke tempat kerjanya. Heroe juga mendapati bahwa ada kasus saat pekerja membawa virus dari kantor ke tempat tinggalnya. 

"Jadi ini saling berkaitan. Terus terang, jadi yang paling sering itu adalah satu anggota keluarga yang positif, tapi dia sendiri belum kena, tapi ketika masuk (kerja) ternyata sudah positif (Covid-19) tapi tanpa gejala. Kemudian menularkan di kantor, atau sebaliknya begitu," jelas Heroe kepada wartawan Sabtu (5/3/2022). 

Baca Juga: Pembelajaran Daring akan Diperpanjang hingga Pekan Depan, Wali Kota Jogja Minta Senin Depan Harus Mulai PTM

Ia menjelaskan kondisi ini mengingat Covid-19 varian Omicron tak memberikan efek parah kepada orang. Namun akan menularkan ketika orang tersebut dalam kondisi tubuh yang kurang fit dan berbahaya bagi kelompok tertentu. 

"Seperti warga lansia, anak-anak dan pemilik penyakit bawaan ini yang cepat tertular. Mungkin karena mereka tak mengalami gejala tetap kelurahan rumah," ujar dia. 

Pihaknya berharap, bagi warga yang sudah dinyatakan satu anggota keluarganya terkonfirmasi Covid-19, lebih baik ikut isolasi di rumah. Untuk lebih memastikan kesehatan segera lakukan swab PCR. 

"Jadi jangan sampai kasus di Jogja terus meningkat karena kesadaran warga ini kurang. Lebih baik saling menjaga dan tidak menularkan," kata dia. 

Mengantisipasi penyebaran kasus Covid-19, Pemkot sendiri telah memberlakukan pembatasan yang cukup ketat. 

Baca Juga: Peringatan WHO tentang Konflik Rusia-Ukraina: Dapat Meningkatkan Kasus Covid-19 dan Munculnya Varian Baru

"Kita sudah buat Surat Edaran tentang pembatasan kegiatan-kegiatan di masyarakat. Ada dua pembatasan, yaitu pelaksanaan kegiatan warga dan pembatasan kapasitas. Itu dilakukan dalam rangka mencegah terjadinya interaksi yang banyak. Karena Omicron ini tingkat penyebarannya cepat," ungkap dia.

Load More