SuaraJogja.id - Dinas Pariwisata (Dinpar) Kota Yogyakarta meluncurkan program Gempita dalam pengembangan kampung wisata yang difokuskan untuk 2022 ini. Program tersebut juga menjadi pengawas untuk pengelola wisata lainnya.
Kepala Dinpar Kota Yogyakarta, Wahyu Hendratmoko mengatakan Gempita dilakukan agar arah promosi wisata lebih terukur.
"Nah kami memiliki inovasi yang kita sebut Gempita, atau gerak cepat menyebarluaskan setiap peraturan dari pemerintah. Jadi setiap peraturan dari pemerintah itu kita ambil sarinya kemudian kita bikin applied digitalnya," ujar Wahyu dihubungi wartawan, Kamis (3/3/2022).
Hasil digitalisasi itu akan dibuat list dan dibagikan ke sejumlah asosiasi pariwisata, seperti hotel, restoran, dan juga travel agent dan asosiasi lainnya.
"Sehingga mereka bisa berkembang dengan adanya program ini. Dan itu tentunya mendongkrak promosi wisata lebih baik," katanya.
Hal itu juga berdampak dengan kampung wisata yang juga menjadi strategi pengembangan ekonomi di Jogja.
"Harapan kami pengelolaan di kampung wisata juga terus berjalan. Kita juga menyesuaikan dengan pengembangan di kampung-kampung. Artinya ada hal baru yang ketika orang datang berkali-kali itu tidak bosan," ujar dia.
Gempita sendiri juga akan mengawasi kinerja masing-masing desa wisata. Sehingga ada evaluasi yang bisa dilakukan pengelola agar sasaran promosi tetap dalam koridor pasarnya.
"Evaluasi itu juga penting untuk peningkatan kualitas. Jadi ke depan di 2022 ini pariwisata di Jogja lebih baik lagi," terang dia.
Baca Juga: Sebanyak 780.000 Wisatawan Kunjungi Yogyakarta Sepanjang Januari 2022
Hingga kini ada sekitar 30 kampung wisata di Jogja yang ditargetkan mampu menjadi wisata unggulan di Kota Pelajar.
Wahyu menyebutkan, suda ada 17 kampung wisata yang menerima SK da terakreditasi untuk pengembangan wisata. Sementara 13 kampung wisata masih dipilih dan pada 2022 ini, 30 kampung wisata di Jogja bisa dipromosikan tidak hanya lokal tapi hingga ke luar negeri.
Berita Terkait
-
Meski Pandemi Covid-19, Januari 2022 Angka Kunjungan Wisata ke Jogja Sentuh 700 Ribu Orang
-
Sebanyak 780.000 Wisatawan Kunjungi Yogyakarta Sepanjang Januari 2022
-
Jumlah Skuter di Malioboro Dibatasi 200 Unit Saja, Pemkot Tak Segan Jatuhi Sanksi Bila Ada yang Manipulasi
-
Berikan Workshop, Pemkot Jogja Dorong 30 Kampung Wisata Gerak Mandiri Kelola Ekonomi
Terpopuler
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
Terkini
-
Heboh Ulat di MBG Siswa, Pemkab Bantul Akui Tak Bisa Sanksi Langsung Penyedia Makanan
-
Swiss-Belhotel Airport Yogyakarta Gelar Perlombaan Sepatu Roda Regional DIY-Jawa Tengah
-
Jogja Siap Bebas Sampah Sungai! 7 Penghadang Baru Segera Dipasang di 4 Sungai Strategis
-
Gunungan Bromo hingga Prajurit Perempuan Hadir, Ratusan Warga Ngalab Berkah Garebeg Maulud di Jogja
-
JPW Desak Polisi Segera Tangkap Pelaku Perusakan Sejumlah Pospol di Jogja