Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Senin, 07 Maret 2022 | 16:25 WIB
Pemilik orkes gambang kromong Naga Putri, Thio Guan Lit atau dikenal Koh Bandit, ditemui di kediamannya di Pasar Lama Cilenggang, Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Senin (31/1/2022). [SuaraJakarta.id/Wivy Hikmatullah]

3.       Gambang Gangsa

Gambang Gangsa memiliki konstruksi serupa dengan jenis gambang lain. Pada umumnya, Gambang Gangsa memiliki kunci yang lebih sedikit. Jika Gambang Kayu dan bambu punya 17 sampai 21 kunci, Gambang Gangsa biasanya punya 15 kunci. Inilah yang membuat ukuran Gambang Gangsa sedikit lebih kecil dibandingkan alat musik gambang lainnya.

Ada yang berpendapat Gambang Gangsa merupakan cikal bakal alat musik Saron. Namun dari salah satu relief di Candi Borobudur yang berasal dari abad ke-9 membuktikan bahwa kedua instrumen ini berasal dari waktu yang sama. Bahkan kemungkinan Saron dibuat lebih dulu.

Di awal abad ke-19, Gambang Gangsa digunakan dalam Gamelan Jawa lengkap sebagai salah satu alat musik yang mengelaborasi. Informasi ini didapatkan dari berbagai tulisan mengenai Gamelan Jawa.

Baca Juga: Mahasiswa KKNT STKIP PGRI Ponorogo Kenalkan Anak pada Seni Hadroh

Kemudian di tahun 1890-an, Gambang Gangsa berfungsi sebagai pengganti Saron. Penggunaan Gambang Gangsa hanya digunakan pada nada-nada tertentu saja, sehingga tidak terlalu sering digunakan dalam keseluruhan penampilan Gamelan Jawa lengkap.

Itu dia penjelasan jenis alat musik gambang. Keberadaan gambang dengan beberapa jenisnya semakin mengukuhkan kekayaan alat musik tradisional di Nusantara. Yuk kita lestarikan bersama!

Kontributor : Alan Aliarcham

Load More