SuaraJogja.id - Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Yogyakarta memperpanjang pembelajaran jarak jauh (PJJ) hingga sepekan ke depan. Kendati demikian sekolah tertentu masih bisa melakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) namun dengan penerapan yang ketat.
Hal itu dikatakan Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi saat memberi keterangan pada wartawan di ruang kerjanya, kompleks Balai Kota Yogyakarta, Selasa (8/3/2022).
"Tetap sekolah dilakukan kegiatan daring, hanya saja pada kelas tertentu kita lakukan luring (tatap muka). Tapi kita batasi dan kita ketatkan prokesnya," kata Heroe.
Bukan tanpa alasan pihaknya memberlakukan PTM di tengah kegiatan PJJ di Kota Jogja. Hal itu menyusul ada sebagian jenjang pendidikan yaitu kelas 6 SD dan kelas 9 (3 SMP) yang akan melaksanakan Asesmen Standarisasi Pendidikan Daerah (ASPD) dan ujian akhir sekolah.
Baca Juga: Lewat Jayapatra, Keraton Yogyakarta Hadirkan Bukti Sejarah Serangan Umum 1 Maret 1949
"Kalaupun ada yang akan melakukan tatap muka kita lakukan secara selektif. Selain itu mereka juga harus mendapatkan bimbingan belajar yang lebih intensif karena menghadapi ujian," kata dia.
Hal itu juga berkaitan dengan permintaan orang tua yang menginginkan aktivitas belajar siswa dalam menghadapi ujian lebih maksimal.
Sehingga ada kriteria tertentu setiap sekolah yang akan membuka kegiatan belajar tatap muka terutama untuk siswa yang akan menghadapi ujian.
"Ya yang jelas mereka memperketat lagi aktivitas belajar dengan prokes. Sebenarnya kita mencari keamanan siswa. Tentu kita khususkan juga hanya kelas tertentu yang boleh (PTM)," kata dia.
Terpisah Kepala Disdikpora Kota Yogyakarta, Budi Santosa Asrori mengaku tetap memberlakukan PJJ untuk jenjang kelas tertentu. Pihaknya masih menyiapkan sejumlah skema agar rencana PTM bagi siswa yang akan menghadapi ujian tak terpapar Covid-19.
Baca Juga: PPKM Resmi Diperpanjang: Jabodetabek Turun Level 2, Yogyakarta Naik Level 4
"Sebagian besar kita laksanakan PJJ dulu, nah untuk PTM kita mengikuti kebijakan dari pimpinan dahulu," kata dia.
Pihaknya berharap pertengahan Maret 2022 ini kasus Covid-19 kembali turun. Hal itu untuk memudahkan ujian semester siswa.
Berita Terkait
-
Usaha Pandam Adiwastra Janaloka Menjaga, Mengenalkan Batik Nitik Yogyakarta
-
Melawan Sunyi, Membangun Diri: Inklusivitas Tuna Rungu dan Wicara ADECO DIY
-
3 Tim Mahal dari Liga 2: Skuat Bernilai Miliaran Rupiah!
-
Kraton Yogyakarta Tuntut PT KAI Rp1000 Buntut Klaim Lahan di Stasiun Tugu Yogyakarta
-
Waspada! Sesar Opak Aktif, Ini Daerah di Jogja yang Dilaluinya
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
Pilihan
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
Terkini
-
UMKM Dapat Pesanan Ekspor, Tapi Tak Sanggup Produksi? Ini Biang Keroknya
-
Dari Mucikari Hingga Penjual Bayi, 11 Tersangka TPPO di Yogyakarta Diringkus
-
1.410 Personel Gabungan Kawal Ketat Pilkada Sleman 2024, 16 TPS Rawan jadi Fokus
-
Isu Sosial di Gunungkidul: Banyak Warga Merantau, Anak Tertitip, Berakhir Adopsi
-
Lapor via WA, Bawaslu Sleman Ciduk 6 Terduga Pelaku Politik Uang di Minggir