Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Rahmat jiwandono
Selasa, 08 Maret 2022 | 18:19 WIB
Ilustrasi Virus Corona Varian Omicron (Envato)

SuaraJogja.id - Sebanyak 64 warga sekolah SMAN 1 Bantul terkonfirmasi positif Covid-19. Dari angka tersebut, tiga orang merupakan guru dan 61 lainnya adalah siswa.

"Jumlah kasus positif Covid-19 ada 64 orang yang terdiri dari 61 siswa dan tiga guru," ungkap Kepala Sekolah SMAN 1 Bantul Ngadiya kepada SuaraJogja.id, Selasa (8/3/2022).

Mereka kekinian tengah menjalani isolasi mandiri sejak 22 Februari 2022 kemarin. Sehingga diperkirakan dalam satu atau dua minggu ke depan sudah selesai isoman.

"Sebentar lagi dalam waktu satu atau dua minggu mereka selesai isoman," kata dia.

Baca Juga: Semua Wilayah di DIY Berstatus PPKM Level 4, Wakil Bupati Bantul Instruksikan Dua Hal Ini

Menurutnya, dari 64 orang yang positif Covid-19, rata-rata yang paling banyak terpapar ialah siswa kelas 12. Sisanya adalah siswa kelas 10 dan kelas 11.

"Itu merata (siswa positif Covid-19) tetapi yang terbanyak memang kelas 12. Jumlah siswa yang terkena tracing sekitar 108 siswa dari tiga kelas," katanya.  

Hingga kini, sambungnya, sudah ada 15 warga sekolah yang dinyatakan sembuh dari virus corona. Dari jumlah itu, ada satu guru serta 14 siswa.

"Yang sudah sembuh atau selesai isolasi mandiri (isoman) ada satu guru dan 14 siswa. Untuk yang lainnya masih menjalani isoman di rumah masing-masing," terang dia.

Untuk kegiatan belajar mengajar pun masih memberlakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Ia menyampaikan, kebetulan untuk Tes Penjajakan Hasil Belajar Siswa (TPHBS) siswa kelas 12 juga dilaksanakan secara daring.

Baca Juga: Minyak Goreng di Bantul Masih Langka, Naya Harus Antre 30 Menit untuk Bisa Beli 2 Liter

"Sekarang kami masih terapkan PJJ, kebetulan untuk TPHBS juga digelar secara online," ujar dia.

Ihwal kapan pembelajaran tatap muka (PTM) akan kembali dilaksanakan, diakuinya, pihaknya belum bisa memastikan. Pasalnya, saat ini ditambah level PPKM di Bantul yang berstatus level 4. Namun, pelaksanaan PTM akan dilihat dari hasil evaluasi perkembangan kasus Covid-19 per minggunya.

"Nanti dilihat hasil evaluasi, kalau kasusnya masih ada ya tetap PJJ. Kalau memungkinkan baru menggelar PTM 50 persen. Intinya kami lihat situasi terkini per minggunya seperti apa," ujarnya.

Load More