SuaraJogja.id - Pemerintah pusat resmi menaikkan level PPKM untuk semua wilayah di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dari level 3 ke level 4.
Menurut Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, kenaikan level 4 PPKM di DIY merupakan kebijakan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X. Tujuannya supaya masyarakat agar lebih hati-hati dengan penularan Covid-19.
"Ini merupakan kebijakan Gubernur DIY levelnya (PPKM) dinaikkan agar masyarakat lebih berhati-hati (terhadap penularan Covid-19)," ujar Halim, Rabu (9/3/2022).
Kata dia, meski varian omicron tidak sebahaya varian delta namun jumlah kasus Covid-19 terus merangkak naik. Dengan demikian, muncul sebuah kekhawatiran akan terjadi lonjakan kasus.
"Melihat angkanya yang terus naik, tentu saja ada kekhawatiran tertentu. Tapi kami tidak kehilangan optimisme karena di daerah lain sudah melandai," katanya.
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menyatakan bahwa Bantul belum mencapai puncak omicron. Dia memperkirakan dalam dua minggu ke depan sudah mencapai puncaknya.
"Dua minggu ke depan Kabupaten Bantul akan mencapai puncak omicron dan setelah itu kasusnya akan mulai melandai," paparnya.
Halim menandaskan tidak pembatasan aktivitas perekonomian. Menurutnya, aktivitas ekonomi harus tetap jalan terus apalagi saat ini terjadi inflasi yang mana sejumlah harga komoditi melonjak naik.
"Enggak ada, walau pun ini PPKM level 4, ekonomi harus tetap jalan terus. Apalagi sekarang terjadi inflasi yang mana beberapa harga komoditi naik. Maka kalau aktivitas ekonomi itu diperketat, apalagi sampai mandek maka harga akan semakin melambung tinggi," jelasnya.
Baca Juga: Update Kasus Positif Covid-19 di SMAN 1 Bantul: Sebanyak 15 Orang Sudah Sembuh
Pihaknya tak ingin inflasi yang semakin parah. Karena itu, telah diputuskan aktivitas ekonomi jalan terus.
"Itu yang kami hindari dan harus dicegah. Oleh karenanya, memutuskan aktivitas ekonomi jalan terus karena tidak ingin inflasi yang terlalu tinggi akan memberatkan rakyat," katanya.
Selain itu, dia meminta masyarakat untuk tetap mengutamakan protokol kesehatan seperti pakai masker, jaga jarak, dan cuci tangan. Bagi masyarakat yang sudah terpapar Covid-19 diminta untuk istirahat di rumah.
"Ekonomi jalan terus tapi memang ada sedikit pembatasan-pembatasan dan itu saya kira tidak akan mengganggu aktivitas ekonomi," katanya.
Berita Terkait
-
Kasus COVID-19 Masih Tinggi, Warga Kota Cimahi Dinilai Kurang Antusias Vaksinasi Booster
-
PPKM Level 4, Dispar Sleman Pastikan Pariwisata Tetap Jalan Hanya Dibatasi 25 Persen
-
Kasus COVID-19 Masih Tinggi, AS Minta Warganya Tak Kunjungi 3 Negara Ini
-
Update COVID-19 Jakarta 8 Maret: Positif 3.569, Sembuh 4.213, Meninggal 24
Terpopuler
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
Warisan Leluhur di Tangan Anak Muda: Bagaimana Bantul Bangkitkan Pariwisata Budaya?
-
Bupati Sleman Janji Bonus Atlet Porda 2025 Lebih Besar dari Tahun Lalu
-
Dari Sampah Berubah Berkah: Hotel Tentrem Jogja Sulap Limbah Organik jadi Pupuk Cair
-
Danais DIY Triliunan Sia-Sia? Aliansi Gerakan Nasional Minta UU Keistimewaan Dihapus, Ini Alasannya
-
Diskominfo Sleman Gandeng Polisi Usut Peretasan CCTV Kronggahan Berunsur Provokatif