SuaraJogja.id - Ratusan warga Kalitengah Lor, Glagaharjo, Sleman yang sempat mengungsi akibat peningkatan aktivitas Gunung Merapi telah kembali ke rumahnya masing-masing. Saat ini warga sudah menjalani aktivitas seperti biasa.
"Kondisi saat ini biasa, sudah normal. Pagi ini warga sudah kembali semua. Beraktivitas seperti biasa," kata Dukuh Kalitengah Lor, Suwondo kepada awak media, Kamis (10/3/2022).
Suwondo menuturkan tidak semua warga Kalitengah Lor turun untuk mengungsi malam tadi. Mayoritas warga yang mengungsi adalah kelompok rentan.
"Kalau kemarin itu ya ada yang turun ada yang masih di sini. Evakuasi prioritas masyarakat rentan, lansia atau anak balita itu. Ternak masih biasa, belum ada rencana evakuasi," ucapnya.
Baca Juga: Kronologis Gunung Merapi Luncurkan Awan Panas Sejauh 2 Km Senin Malam, Waspadai 5 Lokasi Ini
Disampaikan Suwondo, peningkatan aktivitas Merapi memang sudah dirasakan sejak semalam. Meskipun tidak terlihat secara kasat mata namun tetap terdengar suara gemuruh dari kawasan puncak.
"Karena tidak bisa dilihat secara kasat mata ya pada takut, trauma yang dulu. Lalu sekitar jam 12an malam mulai turun. Dengar wuara gemuruh terus ada api (lava) kelihatan merah-merah," ujarnya.
Ketua Komunitas Siaga Merapi (KSM) Glagaharjo Rambat Wahyudi membenarkan bahwa ratusan pengungsi yang datangs sejak malam tadi sudah kembali ke rumah masing-masing pagi ini
"Iya sudah kembali jam 6 tadi pulang semua. Dirasa sudah kondusif mereka pulang," ujar Rambat.
Disampaikan Rambat, ada total sebanyak 193 warga yang mengungsi. Mayoritas dari kelompok rentan yakni lansia, balita dan anak-anak.
Baca Juga: Gunung Merapi Luncurkan Awan Panas Sejauh 2 Kilometer
"Ada juga yang dewasa. Merata sih tapi kebanyakan lansia sama balita. Mereka mengungsi ke sini mandiri, pulang mandiri. Ada sebagian kecil lansia yang enggak punya kendaraan tetap kami antar, kemarin kita jemput terus tadi kita antar," ungkapnya.
Kendati sudah kembali ke rumah masing-masing, Rambat mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. Khususnya mengingat kondisi Merapi yang masih aktif.
"Sebelum pulang kami imbau tetap meningkatkan kewaspadaan terus tidak mencari rumput atau apa di zona-zona larangan yang ditetapkan BPPTKG," tandasnya.
Berita Terkait
-
Tragedi di Uiseong: Kebakaran Hutan Hanguskan 43.330 Hektar, Ribuan Warga Terpaksa Mengungsi
-
Keluarga Wali Kota Bekasi Mengungsi ke Hotel Saat Banjir Tuai Kritik Pedas: Hidup di Atas Penderitaan Rakyat!
-
Rumahnya Juga Kebanjiran, Viral Istri Wali Kota Bekasi Mengungsi di Hotel Tuai Perdebatan
-
Sudah Ratusan RT Terendam dan Ribuan Orang Mengungsi, Jakarta Masih Diguyur Hujan Deras Dua Hari ke Depan
-
Tradisi Sadranan di Boyolali: Jaga Kerukunan Jelang Ramadan
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Jay Idzes Ditunjuk Jadi Kapten ASEAN All Star vs Manchester United!
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- Kejutan! Justin Hubner Masuk Daftar Susunan Pemain dan Starter Lawan Manchester United
- Sosok Pria di Ranjang Kamar Lisa Mariana Saat Hamil 2021 Disorot: Ayah Kandung Anak?
Pilihan
-
Belum Lama Direvitalisasi, Alun-alun Selatan Keraton Solo Dipakai Buat Pasar Malam
-
IHSG Susah Gerak, Warga RI Tahan Belanja, Analis: Saya Khawatir!
-
Penurunan Fungsi Kognitif Akibat Kebiasaan Pakai AI: Kemajuan atau Ancaman?
-
'Di Udara' Efek Rumah Kaca: Seruan Perjuangan yang Tidak Akan Pernah Mati
-
Terus Pecah Rekor! Harga Emas Antam 1 Gram Kini Dibanderol Rp1.975.000
Terkini
-
Rendang Hajatan Jadi Petaka di Klaten, Ahli Pangan UGM Bongkar Masalah Utama di Dapur Selamatan
-
Dari Perjalanan Dinas ke Upah Harian: Yogyakarta Ubah Prioritas Anggaran untuk Berdayakan Warga Miskin
-
PNS Sleman Disekap, Foto Terikat Dikirim ke Anak: Pelaku Minta Tebusan Puluhan Juta
-
Tendangan Maut Ibu Tiri: Balita di Sleman Alami Pembusukan Perut, Polisi Ungkap Motifnya yang Bikin Geram
-
Ribuan Umat Padati Gereja, Gegana DIY Turun Tangan Amankan Paskah di Jogja