Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Selasa, 08 Maret 2022 | 05:49 WIB
Guguran lava pijar Gunung Merapi terlihat dari Tempel, Sleman, D.I Yogyakarta. [ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/wsj]

SuaraJogja.id - Gunung Merapi kembali bergejolak. Gunung Merapi luncukan awan panas sejauh 2 km, Senin 7 Maret 2022 malam.

BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga.

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida melalui keterangan di Yogyakarta, menyebutkan awan panas guguran Merapi meluncur pada pukul 20.39 WIB.

Awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 34 mm dan durasi 158 detik.

Baca Juga: Komnas HAM Beberkan 13 Temuan Fakta dalam Dugaan Kasus Penyiksaan di Lapas Pakem

Berdasarkan pengamatan visual aktivitas Gunung Merapi periode 25 Februari-3 Maret 2022, BPPTKG menyatakan adanya perubahan morfologi pada kubah lava barat daya berupa bekas guguran.

Namun tidak teramati perubahan ketinggian yang signifikan.

Volume kubah lava barat daya Merapi sebesar 1.578.000 meter kubik dan kubah tengah sebesar 3.228.000 meter kubik.

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, dan Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.

Sedangkan pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.

Baca Juga: Komnas HAM Beberkan 5 Pelanggaran HAM dalam Kasus Penyiksaan WBP di Lapas Pakem

Apabila gunung api itu mengalami letusan eksplosif, lontaran material vulkaniknya dapat menjangkau daerah dalam radius tiga kilometer dari puncak gunung. (Antara)

Load More