Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Jum'at, 11 Maret 2022 | 20:32 WIB
Sebuah bangunan hancur usai penggelaran misi kontraterorisme yang dipimpin Amerika Serikat di Atmeh, Suriah, Kamis (3/2/2022). Pentagon mengeklaim pasukan khusus Amerika Serikat dari US Special Operation Force (SOF) berhasil melakukan misi kontraterorisme di lokasi tersebut yang menewaskan Pemimpin ISIS Abu Ibrahim al-Hashemi al-Qurayshi. ANTARA FOTO/Mohamed Al-Daher/Handout via REUTERS/wsj.

SuaraJogja.id - Kelompok ISIS pada Kamis (10/3) membenarkan bahwa pemimpin mereka, Abu Ibrahim Al-hashemi Al-Quraishi, beserta juru bicaranya Abu Hamza Al-Quraishi tewas dan menunjuk Abu Al-Hassan Al-hashemi Al-Quraishi sebagai penggantinya.

Quraishi merupakan cendekiawan sekaligus tentara di militer mantan pemimpin Irak Saddam Hussein yang memimpin ISIS selama lebih dari dua tahun.

Ia tewas dalam penyerbuan pasukan khusus AS di Suriah pada Februari ketika meledakkan bom, yang menewaskan dirinya bersama anggota keluarganya, kata pemerintah AS.

Kematian Quraishi, 45 tahun, kembali menjadi pukulan keras bagi ISIS dua tahun setelah kelompok tersebut kehilangan pemimpin mereka, Abu Bakr al-Baghdadi, dalam penyerbuan serupa pada 2019.

Baca Juga: Maklumat FPI Disebut Dukung ISIS, Pengacara Munarman Debat dengan Jaksa di Sidang: Ini Ngarang, Fitnah!

ISIS tidak membantah atau pun menyangkal narasi AS itu.

Jubir ISIS yang baru, Abu Umar al Muhajir, lewat rekaman pidato pada Kamis mengatakan bahwa pertempuran terakhir Quraishi terjadi di penjara Ghuwayran di Kota Hasaka, timur laut Suriah.

Sedikitnya 200 napi dan milisi serta 30 pasukan keamanan tewas dalam serangan ISIS di penjara tersebut pada Januari dalam upaya melepaskan anggota mereka, kata sejumlah pejabat.

Load More