SuaraJogja.id - Kritik berdatangan dari publik, termasuk sejumlah pemuka agama, seusai ditetapkannya logo halal terbaru oleh Kemenag, yang telah diubah berdasarkan bentuk dan warnanya dari versi milik MUI sebelumnya.
Ustaz Derry Sulaiman termasuk salah satu yang menyuarakan pendapatnya tentang logo halal terbaru tersebut di media sosial. Lewat Instagram, Minggu (13/3/2022), ia mengunggah video dirinya menggambar logo halal menggunakan pena.
Sembari memperlihatkan proses menggambar logo halal buatannya, Derry Sulaiman menjelaskan bahwa logo tersebut ia buat dengan sentuhan khas orang Minang.
"Ini logo halal versi urang awak, versi orang Minang, jadi kita tidak melupakan simbol kita sebagai orang Minang, rumah adat Bagonjong. Bagaimana pendapat kalian, keren enggak logo halal versi Minang ini?" tanya dia dalam video.
Derry Sulaiman juga mengungkapkan, siapa saja boleh membuat logo dengan unsur khas berbagai suku di Indonesia. Ia pun berharap supaya Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas melihat video unggahannya tersebut.
"Ditunggu ya versi suku-suku yang lain. Siapa tahu Menteri Agama melihat, dan ini keren, dan ini dipakai, masyaallah, free," tutur Derry Sulaiman.
Selain itu, ia menambahkan saran soal pembuatan logo baru label halal, yakni pemerintah perlu terlebih dahulu membuat sayembara yang melibatkan seniman-seniman terbaik Indonesia, bukannya langsung membuat keputusan tanpa ada masukan dari yang lain.
"Mestinya sebelum ditetapkan logo halal itu, dibuat dulu sayembaranya, sehingga seniman-seniman terbaik di Tanah Air ikut memberikan ide terbaiknya, bukan tiba-tiba tanpa pengumuman langsung diresmikan, oke," tutup Derry Sulaiman.
Dalam situs resmi Kemenag, disebutkan bahwa penetapan logo halal baru sudah tercantum dalam Keputusan Kepala BPJPH No 40 Th 2022 mengenai Penetapan Label Halal.
Baca Juga: Logo Halal Baru: Filosofi, Arti, dan Fakta Menarik
Penetapan Label Halal ini sudah dilakukan pada 10 Februari 2022 serta sudah ditandatangani pihak Penetapan Label Halal, yang berlaku pada 1 Maret 2022.
Namun, logo terbaru label halal tersebut mendapat banyak kritik, antara lain terkait tulisan yang dianggap tidak begitu jelas merepresentasikan kata "halal" serta mirip gunungan wayang, sehingga dinilai hanya mementingkan masyarakat Jawa alih-alih beragamnya suku di Indonesia selain Jawa.
Berita Terkait
-
Logo Halal Baru: Filosofi, Arti, dan Fakta Menarik
-
BPJPH: Kemasan Bisa Dipakai Sebelum Berganti ke Label Halal Indonesia
-
Label Halal yang Baru Diributkan Netizen, Disebut Mirip Wayang dan Terkesan Jawa Sentris
-
Label Halal Baru dari Kemenag, Desain Logo Tuai Perdebatan Warganet: Enggak Jelas, Pusing Bacanya!
-
Sentil Kemenag, Ketua MUI Sumbar Kritik Logo Halal yang Menyerupai Simbol Budaya Tertentu
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Dukung Konektivitas Sumatra Barat, BRI Masuk Sindikasi Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik
-
Hidup dalam Bayang Kejang, Derita Panjang Penderita Epilepsi di Tengah Layanan Terbatas
-
Rayakan Tahun Baru di MORAZEN Yogyakarta, Jelajah Cita Rasa 4 Benua dalam Satu Malam
-
Derita Berubah Asa, Jembatan Kewek Ditutup Justru Jadi Berkah Ratusan Pedagang Menara Kopi
-
BRI Perkuat Pemerataan Ekonomi Lewat AgenBRILink di Perbatasan, Seperti Muhammad Yusuf di Sebatik