Scroll untuk membaca artikel
Eleonora PEW
Rabu, 16 Maret 2022 | 17:03 WIB
Ilustrasi Covid-19 (Pixabay)

SuaraJogja.id - Tak lama setelah bersiap untuk melonggarkan pembatasan, Jerman malah dihadapkan lagi dengan rekor tertinggi insiden tujuh hari COVID-19 pada Rabu (16/3/2022).

Institut Robert Koch (RKI) mencatat 262.593 infeksi baru, penurunan 22 persen dibandingkan dengan pekan lalu yang membawa jumlah total infeksi nyaris ke 17,7 juta kasus.

Infeksi telah meningkat kembali sejak awal Maret usai aturan, yang mencegah orang-orang yang belum divaksin untuk mengakses banyak ruang publik dalam ruangan, mulai dilonggarkan.

Insiden tujuh hari itu naik ke level tertinggi baru sebanyak 1.607 infeksi per 100.000 orang pada Rabu (16/3), meningkat dari 1.585 pada hari sebelumnya.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Masih Ditemukan di Satuan Pendidikan, 58 Sekolah di Sumut PJJ

Sebanyak 269 orang meninggal, menjadikan jumlah total kematian mencapai 126.142 orang.

Pada Jumat (18/3), parlemen berencana untuk mengesahkan undang-undang yang disederhanakan, yang akan secara signifikan mengurangi pembatasan di sekitar Jerman.

Undang-undang yang ada saat ini akan berakhir pada Sabtu (19/3).

Pemerintah Jerman berpendapat bahwa kendatipun kasus-kasus meningkat, tidak ada lagi risiko besar yang membebani sistem kesehatan berkat vaksinasi dan fakta bahwa varian Omicron yang dominan sering kali memiliki gejala lebih ringan.

Langkah-langkah perlindungan terbatas masih mungkin akan diberlakukan di titik-titik pusat aktivitas dengan jumlah infeksi tinggi. [ANTARA]

Baca Juga: Update COVID-19 Jakarta 15 Maret: Positif 1.571, Sembuh 2.640, Meninggal 31

Load More