SuaraJogja.id - Sebanyak 11 pelajar dari salah satu SMK di Kota Jogja harus berurusan dengan polisi. Sebab, mereka kepergok akan melakukan tawuran pada Kamis (17/3/2022) dini hari di wilayah Kapanewon Kasihan, Kabupaten Bantul.
Kapolres Bantul AKBP Ihsan mengungkapkan, tawuran dapat dicegah berkat adanya laporan dari masyarakat. Saat itu, masyarakat melihat sekelompok remaja yang mencurigakan melintas di sepanjang jalur ring road selatan.
"Anggota kami mendapat informasi dari masyarakat bahwa melihat sekelompok remaja yang mencurigakan di ring road selatan," paparnya dalam jumpa pers di Mapolres Bantul.
Atas dasar informasi itu, jajarannya melakukan patroli dan penyelidikan sehingga menemukan sekelompok remaja dari salah satu SMK di Kota Jogja. Ada 11 orang yang ditangkap kemudian mereka dibawa ke Polsek Kasihan untuk diinterogasi.
Baca Juga: Tawuran di Kota Bambu Utara Jakbar, Satu Tewas Disabet Celurit, 5 Orang Diamankan Polisi
"Dari hasil interogasi mereka mengaku memang akan tawuran dan sudah direncanakan pada Rabu (16/3/2022) sore. Mereka merencanakannya di salah satu warmindo di sekitar UMY," ujarnya.
Menurut dia, awalnya mereka didatangi oleh dua orang yang tak dikenal dan mengajak untuk tawuran. Lantas disepakati lokasi tawurannya di sepanjang Ring Road Selatan.
"Setelah mendapat tantangan tersebut, dia menghubungi teman-temannya dan sepakat berkumpul di salah satu rumah pelajar ini. Satunya lagi bertugas untuk menyiapkan senjata tajam (sajam)," ucapnya.
Sajam tersebut pun langsung dibuat sore hari itu juga sekitar pukul 18.00 WIB. Kemudian pukul 20.00 WIB diantar ke rumah salah satu pelajar untuk berkumpul.
"Pukul 01.00 WIB mereka mulai konvoi dan datang ke lokasi tawuran. Di sinilah ada warga yang melihat lalu lapor ke Polsek Kasihan," terangnya.
Baca Juga: Tawuran Pecah di Kawasan Jokteng Wetan, Satu Kios Alami Kerusakan
Selesai konvoi mereka berkumpul di salah satu rumah pelajar yang ditangkap. Setelah dilaksanakan penggeledahan di sekitar TKP ditemukan senjata tajam sebanyak sembilan sajam menyerupai celurit.
"Ada juga dua bom molotov yang berisi minyak. Benda itu ditemukan di salah satu halaman rumah warga. Sajamnya tidak ditemukan di badannya, tapi tempat mereka berkumpul," ujar Ihsan.
Adapun ke-11 pelajar itu berinisial FSM (16), RMS (15), NR (18), RYS (18), ANM (16), AHM (17), RNL (15), IRF (15), AY (18), HAK (15). Sedangkan satu pelajar yang rumahnya dijadikan tempat berkumpul tak disebutkan inisialnya.
"Yang satu orang lagi menunggu di rumah. Total 11 orang dan mereka satu sekolahan, yang membuat sajam adalah FSM," imbuhnya.
Berita Terkait
-
Gerebek Markas Geng Tawuran di Kemayoran, Polisi Sita Celurit hingga Stick Golf
-
Remaja di Medan Tertusuk Senjata Tajam Teman Saat Kabur Usai Tawuran Waktu Sahur
-
Viral Pelaku Tawuran di Tanjung Priok Mundur usai Digertak Emak-emak: Gue Gak Takut Sama Lo!
-
Sebut Pengangguran Jadi Faktor Terjadinya Tawuran, Sekda DKI Mau Carikan Pekerjaan Buat Jagoan Kampung
-
Minta Pemprov DKI Buka Kembali JPO Cililitan-Rawajati, Legislator PKS: Bikin Masalah Baru
Terpopuler
- Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
- Agama Titiek Puspa: Dulu, Sekarang, dan Perjalanan Spiritualnya
- Lisa Mariana Ngemis Tes DNA, Denise Chariesta Sebut Tak Ada Otak dan Harga Diri
- 6 Perangkat Xiaomi Siap Cicipi HyperOS 2.2, Bawa Fitur Kamera Baru dan AI Cerdas
- Kang Dedi Mulyadi Liburkan PKL di Bandung Sebulan dengan Bayaran Berlipat
Pilihan
-
Di Balik Gol Spektakuler Rayhan Hannan, Ada Rahasia Mengejutkan
-
Timnas Indonesia U-17 Siaga! Media Asing: Ada yang Janggal dari Pemain Korut
-
Profil CV Sentosa Seal Surabaya, Pabrik Diduga Tahan Ijazah Karyawan Hingga Resign
-
BMKG Bantah Ada Anomali Seismik di Bogor Menyusul Gempa Merusak 10 April Kemarin
-
6 Rekomendasi HP Rp 4 Jutaan Terbaik April 2025, Kamera dan Performa Handal
Terkini
-
Pemkot Yogyakarta Gelar Pemeriksaan Kesehatan Lansia Gratis Tiap Bulan, Catat Tanggal dan Lokasinya!
-
Psikolog UGM Soroti Peran Literasi Digital dan Kontrol Diri
-
Pascaefisiensi Anggaran, Puteri Keraton Yogyakarta Pertahankan Kegiatan Budaya yang Terancam Hilang
-
Komunikasi Pemerintah Disorot: Harusnya Rangkul Publik, Bukan Bikin Kontroversi
-
Sehari Dua Kecelakaan Terjadi di Sleman, Satu Pengendara Motor Meninggal Dunia