SuaraJogja.id - Jajaran Direktorat Reserse Krimonal Umum Polda Jateng telah berhasil mengungkap identitas mayat perempuan yang ditemukan tewas di bawah jembatan Tol Semarang-Solo KM 425 di wilayah Banyumanik, Kota Semarang yang ditemukan pada Minggu (13/3/2022) kemarin.
Perempuan yang diduga merupakan korban tindak pembunuhan itu diketahui bernama Sweetha Kusuma Gatra Subardiya (32). Korban yang merupakan warga Mlati, Sleman itu berprofesi sebagai tenaga kesehatan atau bidan.
Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Ranting Sleman Tengah, Dwi Rahmawati yang dikonfirmasi awak media mengaku syok dengan kabar meninggalnya Sweetha. Ia dan rekan-rekan IBI juga baru mengetahui kabar duka tersebut hari ini.
"Terutama hari ini yang benar-benar ramai dibicarakan di semua grup Jadi memang benar-benar membuat kita agak syok ya," kata Dwi saat dihubungi wartawan, Kamis (17/3/2022).
Baca Juga: Bikin Merinding! Kerangka Anak-anak Ditemukan di Bawah Tol Semarang-Solo, Begini Kronologinya
Disampaikan Dwi, sejauh ini pihaknya memang baru mengikuti kabar duka tersebut dari berita yang muncul saja. Di satu sisi ia berharap bahwa kabar itu tidak menimpa Sweetha namun dari pemeriksaan yang ada kabar tersebut mengarah ke Tata.
"Jadi memang sudah ada pemeriksaan dari keluarga ya katanya seperti itu (korban benar Sweetha). Jadi memang kita beritanya pure baru dari pemberitaan (media massa). Karena kita juga belum bertemu dengan keluarganya," ungkapnya.
Dwi mengungkapkan bahwa secara pribadi dirinya masih sempat bertemu Sweetha terakhir kalinya pada tanggal 24 Februari 2022 kemarin. Saat itu mereka bertemu saat kegiatan vaksinasi massal.
Tata yang tergabung dalam tim IBI kebetulan saat itu ikut menjadi vaksinator untuk membantu program percapatan vaksinasi di puskesmas. Pada saat itu, dikatakan Dwi, yang bersangkutan tidak sempat bercerita atau bahkan tidak terlihat seperti memiliki masalah.
"Enggak ada (kelihatan punya masalah). Karena memang sebenarnya itu orangnya humble, ceria, dia itu sebenarnya orangnya supel. Jadi enggak tahu kalau ternyata ada masalah di balik itu kita juga enggak tahu," tuturnya.
Baca Juga: Tragis! Polisi Temukan Kerangka Bocah di Bawah Tol Semarang-Solo
"Mungkin kalau teman dekatnya mungkin ya, kalau teman-teman yang sekerjanya kayak atau apa itu mungkin (tahu atau pernah cerita). Cuma kalau sama kita ya tidak ada menceritakan hal-hal yang terlalu pribadi tidak ada," sambungnya.
Dwi menuturkan sejauh pengetahuannya Sweetha sudah mempunyai dua orang anak. Selain itu perempuan yang bertugas di Rumah Sakit Umum Mitra Sehat Gamping itu juga diketahui merupakan single parent.
Hal itu diketahui Dwi, ketika yang bersangkutan tengah mendaftar untuk menjadi anggota IBI. Saat itu Sweetha sempat memaparkan tentang identitas dirinya.
"Sebenarnya dia (Sweetha) juga baru menjadi anggota kami itu di bulan Oktober kemarin. Iya (selama ini baik-baik saja) orangnya supel sih sebenarnya," ujarnya.
Diakui Dwi, pihaknya juga belum bisa memastikan atau mengonfirmasi lebih jauh tentang kebenaran apakah kerangka anak-anak berusia di bawah 12 tahun tanpa identitas yang ditemukan di sekitar lokasi itu merupakan anak dari Tata. Ia masih akan menunggu kabar resmi selanjutnya dari pihak berwenang.
"Iya (orang tua di Sumatera). Di Jogja (sama anaknya yang kedua) sepertinya seperti itu. Tapi secara mendetail kita kan juga tidak hafal anggota satu persatu ya. Jadi untuk mengarah ke bener-bener pribadi itu memang kita tidak terlalu tahu. Ya karena ada kasus seperti ini akhirnya kita cari tahu," paparnya.
Selain menunggu informasi lebih lanjut dari pihak berwenang, Dwi dan rekan-rekan Sweetha di IBI berharap kasus ini dapat segera terungkap.
"Harapannya dari IBI sendiri kasus ini bisa diusut secara tuntas. Jadi benar-benar secara tuntas pelakunya itu diberikan hukuman yang sesuai. Dibuka seterang mungkin dan sejelas mungkin," tandasnya.
Berita Terkait
-
Ini Kata Departemen Kehakiman Filipina soal Ancaman Wapres Duterte ke Presiden Marcos
-
Wakil Presiden Duterte Dipanggil Pihak Berwajib Terkait Ancaman Pembunuhan Presiden Marcos!
-
Kronologi Siswa SMK Tewas Diduga Ditembak Polisi Versi Kapolrestabes Semarang
-
Reaksi Presiden Filipina Marcos Soal Ancaman Pembunuhan
-
Sara Duterte Ditekan usai Ancam Bunuh Presiden Marcos Jr, Klarifikasi Hanya Guyonan?
Terpopuler
- Profil dan Agama Medina Dina, Akan Pindah Agama Demi Nikahi Gading Marteen?
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Baim Wong Terluka Hatinya, Olla Ramlan Maju Senggol Paula Verhoeven: Ego Laki Jangan Disentil Terus
- Rumah Baru Sarwendah Tersambar Petir
- Beda Kekayaan AKP Dadang Iskandar vs AKP Ryanto Ulil di Kasus Polisi Tembak Polisi
Pilihan
-
Lihat Jaksa di Sidang Tom Lembong Cengar-cengir, Publik Malah Kesal: Nasib Orang Dianggap Bercandaan!
-
GERKATIN: Ruang Berkarya bagi Teman Tuli
-
5 Asteroid Paling Berbahaya Bagi Bumi, Paling Diwaspadai NASA
-
Rupiah Loyo! Tembus Rp15.900 per Dolar AS, Calon Menkeu AS Jadi Biang Kerok
-
Harga Emas Antam Jatuh Terjungkal, Balik ke Level Rp1,4 Juta/Gram
Terkini
-
Bawaslu Sleman Dalami Laporan Politik Uang di Seyegan, 3 Orang Dilaporkan
-
Pemkab Bantul Siapkan Data Anak Sekolah untuk Program Makan Bergizi
-
Ibunda Mary Jane Sambut Hangat Kabar Anaknya Segera Pulang
-
Mahasiswa UNY Berhasil Sulap Limbah Sampah Jadi Suplemen Tanaman
-
DMFI Bareng Shaggydog Serukan Larangan Peredaran Daging Anjing, Pemda DIY Siapkan Perda