SuaraJogja.id - Boris Romanchenko, seorang penyintas Holokaus berusia 96 tahun, terbunuh ketika rudal menghantam flatnya di Kota Kharkiv, Ukraina, yang dilanda perang.
"Dengan perasaan ngeri kami melaporkan kematian Boris Romanchenko yang terbunuh dalam perang di Ukraina," demikian bunyi sebuah pernyataan yang dikeluarkan yayasan pengelola monumen kamp konsentrasi Buchenwald, seperti dikutip dari Antara, Senin (21/3/2022).
"Gedung apartemen bertingkat tempat Romanchenko tinggal dihantam rudal dan terbakar," menurut pernyataan itu.
Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina, telah mengalami serangan berat dari artileri Rusia selama invasi.
Baca Juga: Perang Rusia Ukraina Dibandingkan dengan Kisah Daud dan Goliat
Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut invasi tersebut sebagai "operasi militer khusus" yang diperlukan untuk melucuti senjata dan membersihkan pengaruh Nazi di negara tetangganya itu.
"Tolong pikirkan berapa banyak peristiwa yang telah dia lewati," kata Presiden Volodymyr Zelenskyy pada Senin malam.
"Tapi terbunuh oleh serangan Rusia, yang menghantam gedung bertingkat Kharkiv. Dengan perang dari hari ke hari ini, menjadi lebih jelaslah apa arti denazifikasi bagi mereka."
Romanchenko lahir pada 20 Januari 1926, di Bondari, dekat Kota Sumy, menurut yayasan Buchenwald.
Dia dideportasi ke Dortmund pada 1942. Di sana, dia harus melakukan kerja paksa di pertambangan. Setelah gagal dalam ikhtiarnya melarikan diri, dia dikirim ke kamp konsentrasi Buchenwald pada 1943. Di kamp itu, lebih dari 53.000 orang tewas selama Perang Dunia II.
Baca Juga: 9 Warga Asal Sumut yang Terjebak Konflik Rusia-Ukraina Tiba di Kampung Halaman Sore Ini
Romachenko kemudian dikirim ke Peenemnde di Pulau Usedom di Laut Baltik, tempat dia menjalani kerja paksa pada program roket V2, kamp konsentrasi Dora-Mittelbau, dan kamp konsentrasi Bergen-Belsen, kata yayasan monumen tersebut.
"Kematian mengerikan Boris Romanchenko menunjukkan betapa berbahayanya perang di Ukraina bagi para penyintas kamp konsentrasi," bunyi pernyataan itu.
"Kami berduka atas kehilangan seorang teman dekat."
Menurut pernyataan, Romanchenko telah menjabat selama bertahun-tahun sebagai wakil presiden Komite Internasional Buchenwald-Dora, seraya mengabdikan diri untuk mendokumentasikan kejahatan Nazi.
Baik kementerian luar negeri maupun kementerian pertahanan Ukraina mengutuk aksi yang mengakibatkan kematian itu.
"Putin berhasil 'mencapai' apa yang bahkan tidak bisa dilakukan Hitler," kata Kementerian Pertahanan Ukraina di akun Twitter-nya.
Berita Terkait
-
Kasus Jurnalis Sulawesi Tewas di Jakbar, Polisi Temukan Bukti Obat
-
Korban Tewas Akibat Gempa Myanmar Capai 3.000, Gencatan Senjata Diumumkan Demi Penyelamatan
-
Gempa Myanmar Renggut 2.800 Lebih Nyawa Manusia, Berapa Orang WNI?
-
Wanita ML di Makassar Tewas, Polisi: Ditemukan Tergantung di Kamar Mandi
-
Gempa Magnitudo 5 Guncang Mandalay, Myanmar Kembali Bergetar
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- Baru Sekali Bela Timnas Indonesia, Dean James Dibidik Jawara Liga Champions
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Terungkap, Ini Alasan Ruben Onsu Rayakan Idul Fitri dengan "Keluarga" yang Tak Dikenal
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
Pilihan
-
Jadwal Timnas Indonesia U-17 vs Yaman, Link Live Streaming dan Prediksi Susunan Pemain
-
Minuman Berkemasan Plastik Berukuran Kurang dari 1 Liter Dilarang Diproduksi di Bali
-
Nova Arianto: Ada 'Resep Rahasia' STY Saat Timnas Indonesia U-17 Hajar Korea Selatan
-
Duh! Nova Arianto Punya Ketakutan Sebelum Susun Taktik Timnas Indonesia U-17 Hadapi Yaman
-
Bukan Inter Milan, Dua Klub Italia Ini Terdepan Dapatkan Jay Idzes
Terkini
-
Prabowo Didesak Rangkul Pengusaha, Tarif Trump 32 Persen Bisa Picu PHK Massal di Indonesia?
-
Viral, Mobil Digembosi di Jogja Dishub Bertindak Tegas, Ini Alasannya
-
Tanggapi Langkah Tarif Trump, Wali Kota Jogja: Kuatkan Produk Lokal!
-
Masa WFA ASN Diperpanjang, Pemkot Jogja Pastikan Tak Ganggu Pelayanan Masyarakat
-
Kurangi Kendaraan Pribadi Saat Arus Balik, Menhub Lepas 22 Bus Pemudik di Giwangan