SuaraJogja.id - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah menggencarkan konversi bahan bakar fosil ke listrik. Salah satu sektor yang tidak lepas dari konversi itu adalah kompor gas menjadi kompor listrik.
Lantas jika memang konversi kompor gas ke listrik itu sudah dapat dilakukan secara masif apakah nantinya juga akan ada subsidi bagi masyarakat? Sebagai mana dulu yang diberikan saat konversi minyak tanah ke gas.
Menteri ESDM Arifin Tasrif menuturkan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) saat ini tengah merancang kemungkinan subsidi tersebut. Walaupun memang untuk saat ini sasaran untuk kompor listrik masih masyarakat menengah ke atas.
"Ya nanti itu sedang dirancang oleh PLN ya (kemungkinan subsidi kompor listrik). Entah kompornya yang dibantu ya. Nah yang penting memang mungkin kita masuk ke segmen yang memang segmen ini dulu menengah ke atas," kata Arifin kepada awak media di Hotel Sheraton Mustika, Kamis (24/3/2022).
Lebih lanjut, Arifin menjelaskan pemilihan sasaran masyarakat menengah ke atas bukan tanpa alasan. Mengingat pemakaian listrik yang dimungkinkan juga akan tinggi pula akibat konversi tersebut.
"Ya kan untuk bisa mendemonstrasikan karena memang pemakaian listriknya pasti akan lebih tinggi. Nah tadi saya sudah bilang Pak Dirut (PLN) bagaimana ya kita punya demand kemudian kita bisa menunggu teknologi yang memang memanfaatkan teknologi yang lebih kompetitif," ungkapnya.
Nantinya, kata Arifin, pemerintah akan melihat lagi secara keseluruhan sektor-sektor mana saja yang memang layak mendapatkan bantuan. Walaupun memang bantuan yang dimaksudkan pun tidak selalu harus berbentuk subsidi.
"Kemudian secara keseluruhan itu dilihat sektor mana yang memang nanti memang harus mendapatkan bantuan. Untuk yang bisa lebih ya segmen ke bawah itu bisa nggak dibantu dengan balancing cost di PLN. Kita jangan bicara subsidi dulu," tuturnya.
Terkait kemungkinan peralihan subsidi sendiri, Arifin menyebut masih akan melihat lebih jauh ke depan menyesuaikan kondisi yang ada.
Baca Juga: Hasil Studi BMW Group Asia: 8 dari 10 Pengemudi Indonesia Pilih Mobil Listrik
"Nah itu juga (peralihan subsidi) kita lihat juga dari LPG. Entah LPG nanti kan bisa juga dengan jaringan gas (jargas),"
Disinggung mengenai pelaksanaan subsidi LPG 3 kilogram secara tertutup, diakui Arifin hingga saat ini masih terkendala data-data yang dibutuhkan.
"Ini memang sedang dirampungkan data-datanya. Memang masalah kita didatanya. Kita akui harus kita sempurnakan," tandasnya.
Berita Terkait
-
Dapat Hemat Bahan Bakar Fosil, Kementerian ESDM Targetkan Konversi 120 Juta Motor BBM ke Motor Listrik
-
Kurangi Emisi di Indonesia, Kementerian ESDM Dorong Percepatan Penggunaan Kendaraan Listrik
-
Sesuaikan Harga Minyak Internasional, Menteri ESDM Sebut Belum Akan Naikkan Harga Pertamax
-
Kepala Disnaker ESDM dan Ketua DPRD Bali Respons Kasus Penipuan Yang Timpa Calon PMI, Ini Pesannya
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
BRI Perkuat Pemerataan Ekonomi Lewat AgenBRILink di Perbatasan, Seperti Muhammad Yusuf di Sebatik
-
Liburan Akhir Tahun di Jogja? Ini 5 Surga Mie Ayam yang Wajib Masuk Daftar Kulineranmu!
-
Jelang Libur Nataru, Pemkab Sleman Pastikan Stok dan Harga Pangan Masih Terkendali
-
Waduh! Ratusan Kilometer Jalan di Sleman Masih Rusak Ringan hingga Berat
-
Dishub Sleman Sikat Jip Wisata Merapi: 21 Armada Dilarang Angkut Turis Sebelum Diperbaiki