SuaraJogja.id - Peluang berkoalisi pada Pemilu 2024 telah dibahas Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono dan Ketua Umum DPP Partai NasDem Surya Paloh di Jakarta, Selasa (29/3/2022).
Keduanya terbuka untuk membangun koalisi, tetapi sampai saat ini belum ada keputusan resmi yang disepakati bersama.
“Terbuka sekali peluang dan opsi-opsi untuk saling berkoalisi, dan sekali lagi di sini kami ingin berdiskusi, karena pada dasarnya baik dari Demokrat maupun NasDem memiliki garis-garis ideologi dan visi jangka panjang serupa,” kata AHY, yang didampingi sejumlah pengurus DPP Partai Demokrat, yaitu Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat Benny K Harman, Sekretaris Jenderal Demokrat Teuku Riefky Harsya, dan Kepala BPOKK Demokrat Herman Khaeron.
Dalam kesempatan itu, AHY lanjut menyampaikan Demokrat membuka peluang, begitu pun dengan NasDem.
"Sama-sama kami mengatakan ada timeline (lini masa yang harus) kami ikuti bersama. Sekarang masih awal 2022, kita ikuti terus. Ini akan terus menarik," ujar AHY yang datang bersilaturahim untuk pertama kalinya ke kantor baru NasDem.
Ia menyampaikan Demokrat dan NasDem memiliki lebih banyak persamaan dan titik temu daripada perbedaan. "Kami juga punya visi misi serupa," tutur dia.
Walaupun demikian, dua pihak belum membahas mengenai pencalonan presiden pada Pemilu 2024. Menurut dia, pembahasan mengenai isu itu masih terlalu dini.
"Yang penting, dibangun dulu komunikasi, silaturahim ini dengan baik. Kami berikhtiar masing-masing kemudian pada titik-titik tertentu atau momentum-momentum tertentu kami duduk bareng saling tukar catatan dan lain-lain," tambah dia.
AHY dan Surya Paloh didampingi sejumlah pengurus pusat partai masing-masing berdialog selama kurang lebih 2 jam di Kantor DPP Partai NasDem, Jakarta.
Baca Juga: Sambangi Surya Paloh di Kantor NasDem, AHY Ngaku Belum Menawarkan Diri Nyapres 2024
Dua pihak tidak hanya membahas soal peluang berkoalisi, tetapi juga membicarakan isu lain seperti ancaman terhadap demokrasi, dan pemulihan pandemi COVID-19.
Dalam pertemuan awal, AHY sempat meneruskan salam dari Ketua Majelis Tinggi DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono ke Surya Paloh.
"Beliau sampaikan salam hormat kepada sahabat Pak Surya Paloh semoga sehat selalu. Harapannya beliau sampaikan NasDem dan Demokrat terus berperan untuk negeri seperti yang sering Pak Surya Paloh dan Pak SBY diskusikan sejak 2004," kata AHY ke Ketum NasDem. [ANTARA]
Berita Terkait
-
Sambangi Surya Paloh di Kantor NasDem, AHY Ngaku Belum Menawarkan Diri Nyapres 2024
-
Bertemu Surya Paloh, AHY Ungkap Kemungkinan Koalisi pada Pemilu 2024
-
Usai Temui Surya Paloh, AHY: Kami Buka Peluang Berkoalisi dengan NasDem di 2024
-
Bicara 4 Mata di NasDem Tower, AHY Bawa Pesan SBY buat Surya Paloh, Ini Isinya!
-
AHY Sambangi Surya Paloh di NasDem Tower, Apa yang Mereka Bahas?
Terpopuler
- Skincare Reza Gladys Dinyatakan Ilegal, Fitri Salhuteru Tampilkan Surat Keterangan Notifikasi BPOM
- Tanggal 18 Agustus 2025 Cuti Bersama atau Libur Nasional? Simak Aturan Resminya
- 3 Klub yang Dirumorkan Rekrut Thom Haye, Berlabuh Kemana?
- Pemain Liga Inggris Rp 5,21 Miliar Siap Bela Timnas Indonesia di SEA Games 2025
- Selamat Datang Jay Idzes! Klub Turin Buka Pintu untuk Kapten Timnas Indonesia
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Layar AMOLED Terbaru Agustus 2025
-
Ini Alasan Warga Pembuat Mural One Piece di Semanggi, Suka Menggambar dan Diminta Buat
-
Pembuktian Justin Hubner dan Pelampiasan Dean James, Dua Bek Timnas Indonesia Bentrok di Eredivise
-
Ekonomi RI Tumbuh 5,12 Persen, Pemerintah Jadi Mesin Utama Pendorong Pertumbuhan
-
Adu Kokoh Maarten Paes vs Emil Audero: Siapa Pilihan Kluivert di Kualifikasi Piala Dunia 2026?
Terkini
-
PN Sleman Tak Berwenang Adili Ijazah Jokowi? Penggugat: Hakim Salah Mengartikan Gugatan
-
Gugatan Ijazah Jokowi Ditolak PN Sleman: Sengketa Informasi, Bukan Ranah Pengadilan?
-
Siap-Siap! Akses ke Pantai Selatan Bantul Berubah Total: Pemindahan TPR, Titik Baru, Hingga TPR Darurat
-
Viral! Karcis Parkir 'Malioboro Rp50.000' Bikin Heboh, 2 Orang Diamankan Polisi
-
DIY Genjot Koperasi: Mampukah Yogyakarta Atasi Tantangan Pengurus 'Gaptek' Sebelum 2025?