SuaraJogja.id - Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jawa Tengah telah menyelesaikan proses autopsi jenazah bidan Sweetha Kusuma Gatra Subardiya (32) dan anaknya Muhammad Faeyza (4) yang menjadi korban pembunuhan dan ditemukan di bawah jembatan Tol Semarang-Solo KM 425 di wilayah Banyumanik, Kota Semarang pada Minggu (13/3/2022) lalu.
Direktur Reskrimum Polda Jawa Tengah Kombes Pol Djuhandani Rahardjo Puro mengatakan, autopsi itu dilakukan untuk mengetahui penyebab meninggalnya kedua korban. Hasilnya diketahui bahwa bidan Sweetha memang terbukti menjadi korban kekerasan dari tersangka.
"Otopsi sudah selesai. Untuk korban (Sweetha) meninggal karena kekerasan yang dialami di sekitar leher yang dilakukan oleh pelaku," kata Djuhandhani kepada awak media usai menyerahkan potongan tubuh korban kepada keluarga di Sleman, Selasa (29/3/2022).
Sedangkan, kata Djuhandhani, sang anak Faeyza sendiri memang sudah terlebih dulu meninggal sebelum akhirnya dibuang oleh tersangka dari atas jembatan tol.
"Untuk anaknya itu yang jelas si anak dibuang oleh pelaku dari atas jembatan tol sehingga dari situ korban yang anak itu sudah dalam keadaan meninggal," terangnya.
Dalam kesempatan kali ini, jajaran Ditreskrimum Polda Jateng datang ke Sleman untuk menyerahkan potongan tubuh kedua korban pembunuhan tersebut. Pengembalian potongan tubuh tersebut baru bisa dilakukan saat ini setelah terlebih dulu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
"Hari ini kita melaksanakan pengembalian bagian tubuh dari korban Sweetha dan anaknya Faeyza kepada pihak keluarga untuk selanjutnya dimakamkan bersama dengan di dalam liang jenazah," ujarnya.
"Ini karena kemarin ada beberapa bagian tubuh korban yang masih kita gunakan untuk pendalaman secara forensik kemudian untuk kepentingan penyidikan," sambungnya.
Adapun potongan tubuh korban yang diserahkan itu berupa bagian tulang lengan milik Sweetha. Sementara untuk korban Faeyza adalah bagian tulang iga.
Baca Juga: Pembunuhan Geng Meningkat, El Savador Umumkan Keadaan Darurat
Setelah diserahkan kepada pihak keluarga, bagian tubuh kedua korban tersebut langsung dimakamkan di TPU Parakan Wetan, Minggir, Sleman. Dijadikan satu bersama bagian tubuh lain dari jenazah ibu dan anak tersebut.
Adik kandung Sweetha, Henry Pracheshar Kharisma Subardiya, berterima kasih kepada Polda Jawa Tengah, yang telah berhasil mengungkap kasus ini. Dalam kesempatan ini, pihaknya juga meminta agar tersangka dapat diberikan hukuman mati.
"Harapan dari pihak keluarga sendiri yang pasti saya minta tersangka dihukum mati dengan pasal 340. Sebab disini 2 nyawa dihilangkan dengan tidak ada rasa bersalah yang saya lihat dari tersangka," ujar Henry.
Jenazah bidan Sweetha Kusuma Gatra Subardiya (32) dan anaknya Muhammad Faeyza Alfarisqi (4) sendiri telah dikebumikan di Makam Parakan Wetan, Sendangsari, Minggir, Sleman pada Selasa (22/3/2022) lalu.
Sebelumnya diketahui kasus pembunuhan ini dapat terungkap setelah ditemukannya mayat perempuan tanpa identitas di bawah Jembatan Tol Semarang-Solo KM 425 pada Minggu (13/3/2022) lalu.
Kemudian pada Rabu (16/3/2022) ditemukan pula kerangka anak yang berjarak sekitar 1 km dari penemuan mayat perempuan tadi.
Berita Terkait
-
Pembunuhan Geng Meningkat, El Savador Umumkan Keadaan Darurat
-
Tile, Tersangka Pembunuhan Karyawati di Cikarang Masih Buron, Polres Metro Bekasi Beri Ultimatum
-
Kasus Pembunuhan Naik Tajam, El Savador Tetapkan Status Darurat
-
HP tak Boleh Dipegang hingga Minta Cerai, Wanita Ini Tewas Dibunuh Suami Sendiri yang Terbakar Cemburu
-
Istri Dibunuh Secara Sadis oleh Suami di Rejang Lebong, Pelaku Masih Buron
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- STY Siap Kembali, PSSI: Tak Mudah Cari Pelatih yang Cocok untuk Timnas Indonesia
Pilihan
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
-
Menkeu Purbaya Pamer Topi '8%' Sambil Lempar Bola Panas: Target Presiden, Bukan Saya!
-
Hore! Purbaya Resmi Bebaskan Pajak Bagi Pekerja Sektor Ini
-
Heboh di Palembang! Fenomena Fotografer Jalanan Viral Usai Cerita Istri Difoto Tanpa Izin
Terkini
-
Saemen Fest 2025 Hadir Lagi, Suguhkan Kolaborasi Epik Antara Musisi Legendaris dan Band Milenial
-
Dari Pasar Tradisional Jadi Ikon Wisata: Inovasi Pasar Godean Terbaru untuk Warga Sleman
-
Jangan Asal Kenyang! Ahli Gizi UGM Ungkap Bahaya Beras Murahan di Program Makan Bergizi Gratis
-
'Itu Ranah Hukum' Bupati Sleman Bungkam Saat Ditanya Soal Korupsi Dana Hibah yang Jerat Sri Purnomo
-
Keluarga Terdakwa Kecelakaan BMW Maut Buka Suara: Bagikan Pledoi Christiano, Mohon Keadilan