SuaraJogja.id - Dirreskrimum Polda DIY, Kombes Pol Ade Ary Syam Indriadi mengaku telah mempelajari pola-pola kejahatan jalanan yang terjadi di wilayah DIY. Ia menyebut ada peran para senior dari suatu kelompok yang mendorong pelaku melancarkan aksinya.
Ia mencontohkan pada kasus yang terjadi di wilayah Warungboto, Umbulharjo dengan korban bernama Tegar Leonando, 12 Januari 2022. Para pelaku telah ditangkap dan diketahui bahwa memang ada proses pembelajaran.
"Kasus dia bulan lalu di Umbulharjo itu sudah terungkap. Itu pelakunya dalam kelompok pelaku ini laki-laki yang bergerombol. Jadi ada proses pembelajaran juga diman, seniornya itu menjadi pengemudi juniornya. Junior ini di belakang dibonceng," kata Ade Ary kepada wartawan, Rabu (6/4/2022).
Ia melanjutkan, dalam kondisi tersebut sang senior menantang junior untuk melukai orang yang ditemui. Terduga pelaku diberikan alat.
Baca Juga: Meresahkan! Klitih Sudah sampai di Semarang, Videonya Viral Bikin Geram
"Dia disuruh sama seniornya untuk memegang alat. Mereka seperti patroli pukul 02.00-03.00 WIB. Dan saat mereka itu ketemu kelompok lain, menantang 'berani tidak kamu', ditantang begitu. Ini ada proses pembelajaran juga disitu di kelompok mereka," katanya.
Ade belum mau memastikan apakah anak-anak tersebut merupakan geng sekolah yang cukup marak tersebar di DIY. Menurutnya terduga kejahatan jalanan adalah kelompok acak.
"Jadi sebenarnya (kelompok) yang berdasarkan saling kenal, lalu kelompok pertemanan biasa. Dan dalam kelompok iri ada challenge (untuk mencari musuh)," kata dia.
Peristiwa kejahatan jalanan malam itu, tak melulu ada di pinggiran Kota Jogja atau kabupaten lain. Bahkan di tengah kota juga menjadi sasaran para kelompok itu.
"Tidak juga (kejadian di pinggir wilayah Kota Jogja), mereka mobile (berkeliling) kan mulai dari Jalan Ring Road, ada juga dari Umbulharjo itu dari kota juga," jelas dia.
Baca Juga: Warganet Semprot Buzzer yang Ributkan Ngaji di Malioboro, tapi Tragedi Klitih Malah Diam
Maka dari itu jajaran Polda DIY, Polres dan Polresta serta Polsek akan kembali menggelar razia malam hari. Pada jam-jam tertentu akan melakukan pengawasan dan patroli untuk memastikan kamtibmas di wilayah DIY.
"Kami tetap berfokus pada antisipasi kejahatan jalanan itu dengan patroli yang lebih intens dari jam 2-5 pagi. Karena semua kejadian kejahatan jalanan terjadi antara jam itu. Ini juga filter aktivitas masyarakat lebih gampang. Jadi mengapa kelompok pelajar, kelompok usia belasan tahun jam segitu mobile, itu sudah pasti kami amankan, kami geledah dan kami interogasi dan dihubungi keluarganya," kata Ade.
Berita Terkait
-
Masih Banyak Kejahatan Jalanan, Pakar Hukum UGM: Sistem Juga Perlu Dipikirkan Selain Pemidanaan
-
Sejarah Klitih: Asal-Usul, Arti Istilah dan Aksi Kejahatan Jalanan yang Kerap Terjadi di Jogja
-
Disdikpora Bantul Izinkan Penyebutan Nama Sekolah yang Terlibat Tawuran atau Kejahatan Jalanan, Ini Alasannya
-
Kembali Marak Kejahatan Jalanan, Dispar DIY Sebut Berpotensi Rugikan Sektor Pariwisata
Tag
Terpopuler
- Pencipta Lagu Tagih Royalti ke Penyanyi, Armand Maulana: Padahal Dulunya Memohon Dinyanyikan
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Riko Simanjuntak Dikeroyok Pemain Persija, Bajunya Hampir Dibuka
- Simon Tahamata Kasih Peringatan Program Naturalisasi Pemain Timnas Indonesia Terancam Gagal
- Ketegaran Najwa Shihab Antar Kepergian Suami Tuai Sorotan: Netizen Sebut Belum Sadar seperti Mimpi
Pilihan
-
Cinta Tak Berbalas! Ciro Alves Ingin Bertahan, Tapi Persib Diam
-
Kronologis Anak Kepsek di Bekasi Pukul Siswa SMP Gegara Kritik Dana PIP
-
LG Mundur, Danantara Investasi di Proyek Baterai Kendaraan Listrik Bareng CATL
-
Profil Pembeli SPBU Shell di Seluruh Indonesia: Citadel dan Sefas
-
Bareskrim Nyatakan Ijazah SMA dan Kuliah Asli, Jokowi: Ya Memang Asli
Terkini
-
Moratorium Hotel Sumbu Filosofi Diberlakukan, PHRI Desak Penertiban 17 Ribu Penginapan Ilegal
-
Kelanjutan Soal Besaran Pungutan Ekspor Kelapa, Mendag Ungkap Hal Ini
-
Kabupaten Sleman Diganjar ANRI Award, Bupati Ungkap Strategi Jitu Pelestarian Arsip
-
UMKM di Indonesia Melimpah tapi Lemah, Mendag: Kebanyakan Ingin Jadi Pegawai
-
Koperasi Merah Putih Didukung, Peneliti Fakultas Peternakan UGM Ingatkan Ini agar Tak Sia-sia