SuaraJogja.id - Komisi IV DPRD Kabupaten Kulon Progo, mendorong pemerintah setempat membuat inovasi kriteria dan program pengentasan kemiskinan supaya ada penurunan akan kemiskinan yang cepat dan tepat sasaran.
Ketua Komisi IV DPRD Kulon Progo Muhtarom Asrori di Kulon Progo, Rabu, mengatakan angka kemiskinan di Kulon Progo pada 2021 sebesar 18,38 persen, sehingga perlu adanya inovasi program percepatan pengentasan kemiskinan dan penambahan kriteria kemiskinan.
"Kami minta masyarakat miskin yang punya android dan merokok sudah tidak dikategorikan lagi sebagai warga miskin. Hal ini supaya bantuan pemerintah tepat sasaran," kata Muhtarom seperti dikutip dari Antara, Rabu (6/4/2022).
Ia meminta pendampingan warga miskin oleh Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kulon Progo yang diinisiasi oleh Bupati Sutedjo agar digalakkan kembali untuk mensinkronkan data warga miskin .
Baca Juga: Setahun Dipimpin Gibran, Angka Kemiskinan di Solo Justru Meningkat
"Kami juga berharap Pemkab Kulon Progo merumuskan misi edukasi pada masyarakat miskin penerima bantuan agar masyarakat yang sebenarnya sudah mampu punya budaya malu bila menerima bantuan," katanya.
Muhtarom juga meminta pemkab melakukan evaluasi terhadap semua program jaring pengaman sosial (JPS), terutama kesesuaian dengan tujuan, kriteria dan sasaran penerima sasaran.
Hal ini mengingat besarnya anggaran JPS, harus segera dilaksanakan pemahaman/edukasi kepada penerima manfaat bantuan sosial (bansos) agar tidak menganggap hibah bansos sebagai hadiah, tetapi merupakan sarana untuk pemberdayaan dan penumbuhan ekonomi keluar dari garis kemiskinan dalam target jangka waktu tertentu.
Sehingga, dengan bantuan langsung tunai (BLT) tidak mengurangi angka kemiskinan, maka harus ada evaluasi yang menyeluruh. Pentingnya edukasi ke masyarakat lintas OPD agar masyarakat sadar bahwa bantuan itu sebagai pemacu untuk kerja keras agar keluar dari zona miskin.
"Kami meminta adanya pemetaan dalam tata cara penyaluran bansos yang lebih tertib dan manusiawi. Selain itu, kami memandang adanya alternatif pemikiran pengalihan program bansos dengan bentuk program padat karya infrastruktur agar asas kemanfaatannya kolektif, tumbuh pemberdayaan dan kepedulian terhadap wilayah/gotong royong semakin kuat," katanya.
Baca Juga: Berdayakan Mustahik Petani Pisang, Wapres: Baznas Entaskan Kemiskinan di Desa
Sementara itu, Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kulon Progo Istana mengatakan berdasarkan hasil temuan FPDI Perjuangan di lapangan, masih banyak keluarga penerima manfaat (KPM) yang seharusnya mendapatkan bantuan sosial, namun tidak mendapatkan bantuan apapun dari pemerintah, dan penerima PKH tidak mendapatkan KIP dan KIS.
Berita Terkait
-
Mengintip Keunggulan Inovasi Serat Tekstil untuk Berbagai Aplikasi Kebutuhan Berpakaian
-
Kisah Ayden Haoken: Inovator Muda yang Bikin Terobosan Energi Bersih Berdampak Sosial
-
Indonesia Krisis Inovasi: Mengapa Riset Selalu Jadi Korban?
-
Inovasi UMKM Nastar Daun Semanggi Dukungan PNM Sukses Meraup Omzet Tiga Kali Lipat di Bulan Ramadan
-
Sambut Tahun ke-55, MMKSI Berkomitmen untuk Selalu Hadirkan Inovasi bagi Masyarakat Indonesia
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Jay Idzes Ditunjuk Jadi Kapten ASEAN All Star vs Manchester United!
- Kejutan! Justin Hubner Masuk Daftar Susunan Pemain dan Starter Lawan Manchester United
- Sosok Pria di Ranjang Kamar Lisa Mariana Saat Hamil 2021 Disorot: Ayah Kandung Anak?
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
Pilihan
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
-
BREAKING NEWS! Indonesia Tuan Rumah Piala AFF U-23 2025
-
Aksi Kamisan di Semarang: Tuntut Peristiwa Kekerasan terhadap Jurnalis, Pecat Oknum Aparat!
-
Belum Lama Direvitalisasi, Alun-alun Selatan Keraton Solo Dipakai Buat Pasar Malam
-
IHSG Susah Gerak, Warga RI Tahan Belanja, Analis: Saya Khawatir!
Terkini
-
Rendang Hajatan Jadi Petaka di Klaten, Ahli Pangan UGM Bongkar Masalah Utama di Dapur Selamatan
-
Dari Perjalanan Dinas ke Upah Harian: Yogyakarta Ubah Prioritas Anggaran untuk Berdayakan Warga Miskin
-
PNS Sleman Disekap, Foto Terikat Dikirim ke Anak: Pelaku Minta Tebusan Puluhan Juta
-
Tendangan Maut Ibu Tiri: Balita di Sleman Alami Pembusukan Perut, Polisi Ungkap Motifnya yang Bikin Geram
-
Ribuan Umat Padati Gereja, Gegana DIY Turun Tangan Amankan Paskah di Jogja