SuaraJogja.id - Video penjelasan Sabrang Mowo Damar Panuluh alias Noe Letto soal cerita di balik lagu "sandaran Hati" pada pendakwah Habib Husein Ja'far Al Hadar viral di media sosial. Ternyata ada makna spiritual dalam lirik single dari band Letto itu.
Pada Habib Ja'far, Noe Letto mengungkapkan, lagu itu ia buat ketika ia tidak tertarik dengan hidup.
"Bukan suicidal [berkenaan dengan bunuh diri] ya, bukan pengin bunuh diri, enggak. Tapi saya enggak melihat poin penting dari hidup lebih lama," kata musikus kelahiran Jogja tersebut, yang kala itu tampil mengenakan busana adat, surjan dan blangkon.
"Kalau kamu pengin ketemu Tuhan, dan ketemunya setelah mati, kenapa lama-lama hidup?" lanjutnya.
Habib Ja'far hanya diam memandangi sambil mendengarkan Noe, yang mengatakan bahwa jika ingin ketemu Tuhan, sebaiknya lekas mati saja, tetapi bunuh diri itu dilarang. Saat itu, lanjut Noe Letto, dirinya sedang berada dalam kondisi hilang harapan.
"Dalam tanda kutip, kangen yang luar biasa sampai menderita. 'Ngapain sih hidup lama-lama ini, ending-nya juga ketemu Tuhan kok,'" ungkap dia.
Ia menambahkan, keputusasaannya itu juga timbul dari mendengar cerita tentang Al-Khidr dan Nabi Musa.
"Nabi Musa, yang nabi aja, ditemenin Jibril, masih ada salahnya ketika dihadapkan sama Nabi Khidr. Saya, yang ditemenin iblis, apa mungkin bisa mencapai pemahaman seperti itu? Jadi pointless [enggak berarti] ini," tutur Noe Letto.
Sang vokalis mengatakan, di posisi putus asa saat itu, ia berharap untuk segera saja bertemu dengan Tuhan karena menurutnya kala itu, apa pun yang ia lakukan tak ada manfaatnya.
Baca Juga: Habib Ja'far Sebut Bulan Puasa Orang Cosplay Jadi Miskin, Ini Penjelasannya
"Nah itu pada posisi despair [hilang harapan] yang sangat tinggi itu, lahirlah lagu 'Sandaran Hati'," kata dia.
"Ada kalimat ini, 'Teringat ku teringat, pada janji-Mu ku terikat.' Aku teringat pada janji ketika sebelum lahir, sebelum menjadi manusia. Nah aku teringat pada janji-Mu, aku terikat dan enggak bisa ngapa-ngapain. 'Hanya sekejap ku berdiri,' hanya sekejap aku hidup ini," terangnya.
Kendati begitu, pada akhirnya, Noe Letto tersadar, ia tetap akan menjalani hidupnya dengan sepenuh hati.
"Aku enggak peduli, siang-malam yang berganti. Siang-malam itu menunjukkan bahwa dunia itu hanya ada ketika ada dua polaritas yang berbeda, dan itu yang membuat tidak nyaman karena tidak ada kepastian, karena hidupnya terus apda posisi menjaga 'ihdinas sirotol mustaqim' itu kan kesadaran waspada yang tidak mudah, capek sebenernya," tambahnya. "Sedihku ini tidak ada arti jika Kau-lah sandaran hati."
Potongan video yang diambil dari YouTube dan diunggah ulang akun @hi.vic2 hingga viral sampai sekarnag itu telah disukai lebih dari 39 ribu warganet.
Selain terpukau pada makna spiritual di balik lagu "Sandaran Hati", warganet juga kagum pada cara Noe Letto berbicara, yang mengingatkan mereka pada ayah Noe, budayawan sekaligus pendakwah Emha Ainun Najib alias Cak Nun.
Berita Terkait
-
Habib Ja'far Sebut Bulan Puasa Orang Cosplay Jadi Miskin, Ini Penjelasannya
-
Ulasan Buku Sepotong Dunia Emha: Perjalanan Eksistensi Emha Ainun Nadjib
-
Perlunya Kearifan Bagi Imam Salat Tarawih, Cak Nun: Jangan Panjang-panjang
-
Bedah Buku Markesot Bertutur, Menyelami Hikmah di Bulan Ramadan
-
Tidak Ikut Menghujat Pawang Hujan, Cak Nun Malah Berbagi Pengalaman: Saya Azan, Hujan Menyingkir
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Kecelakaan Lalu Lintas Masih Tinggi, Kasus Narkoba Naik, Ini Kondisi Keamanan Sleman 2025
-
BRI 130 Tahun: Dari Pandangan Visioner Raden Bei Aria Wirjaatmadja, ke Holding Ultra Mikro
-
2 Juta Wisatawan Diprediksi Banjiri Kota Yogyakarta, Kridosono Disiapkan Jadi Opsi Parkir Darurat
-
Wali Kota Jogja Ungkap Rahasia Pengelolaan Sampah Berbasis Rumah Tangga, Mas JOS Jadi Solusi
-
Menjaga Api Kerakyatan di Tengah Pengetatan Fiskal, Alumni UGM Konsolidasi untuk Indonesia Emas