SuaraJogja.id - Pemda DIY akhirnya memutuskan membuka pusat rehabilitasi bagi anak-anak nakal di kawasan Balai Rehabilitasi Terpadu Penyandang Disabilitas (BRTPD) di Pundon, Bantul. Kebijakan ini diberlakukan menyusul maraknya kembali klitih atau kejahatan jalanan yang melibatkan pelajar dan remaja.
Kasus terbaru, lima pemuda dan pelajar ditangkap setelah melakukan kejahatan jalanan di Gedongkuning yang menyebabkan siswa SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta, DAA meninggal dunia. DAA tewas setelah disabet gir oleh salah satu pelaku.
"Misalnya ditata kembali program untuk training yang ada di Pundong itu coba kita aktifkan kembali karena tanahnya luas, bagaimana dia bisa mungkin tinggal di sana," ujar Gubernur DIY, Sri Sultan HB X di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Selasa (12/04/2022).
Menurut Sultan, Pemda dengan pihak terkait sedang menggodog program pengawasan dan pendampingan anak-anak yang melakukan ataupun berpotensi melakukan tindak kejahatan di pusat rehabilitasi tersebut. Di tempat tersebut mereka akan dititipkan selama beberapa waktu.
Baca Juga: Tekan Angka Kejahatan Jalanan, Polda DIY Lakukan Pendataan Geng Pelajar
Pusat rehabilitasi tersebut memiliki sejumlah fasilitas pelatihan dan pembinaan. Selama berada di pusat rehabilitas, mereka tetap diperkenankan bersekolah. Sebab memutus akses anak untuk bersekolah pasca kasus kejahatan mereka bukanlah solusi.
"Bagi mereka yang putus sekolah, baru punya ijazah SD kembali sekolah, yang nggak punya ijazah SMP kembali lagi ke sekolah terserah mau sekolah di mana, yang penting nanti kepala sekolahnya nagih ke provinsi untuk setiap bulan," jelasnya.
Sementara Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pengendalian (DIY), Erlina Hidayati Sumardi mengungkapkan pusat rehabilitasi yang nantinya akan dinamai Jogja Creative Care akan dibuka sesegera mungkin. Di tempat tersebut disediakan sejumlah fasilitas seperti meet up space atau ruang pertemua, energy release space hingga concelling education space.
"Disana juga ada tempat mereka belajar macem macem workshop keterampilan, termasuk mental health space," jelasnya.
Erlina menambahkan, anak-anak yang melakukan tindakan kejahatan akan tinggal di pusat rehabilitasi laiknya di asrama. Orang tua mereka diperbolehkan menengok, bahkan bisa bermalam di tempat tersebut agar anak-anak tidak terpisah dengan orang tuanya.
Baca Juga: Gubernur DIY Terbitkan SE Soal Kejahatan Jalanan, Halim: Keluarga Harus Mengawasi Anaknya
"Nanti sistemnya boarding school (asrama) dengan sistem foster care dengan foster parent agar anak ini juga menagalmi sisi kejiwaan di dalam suatu keluarga," imbuhnya.
Berita Terkait
-
Gelar Kunjungan Industri, Siswa MAN 2 Bantul Praktik Olah Bandeng Juwana
-
Mempelajari Pembentukan Pulau Jawa di History of Java Museum
-
Pakar Ungkap Makna di Balik Gestur Tangan dan Bibir Sri Sultan HB X saat Bertemu Jokowi
-
Menguak Beda Makna Batik Jokowi dan Sri Sultan HB X, Diduga Corak Naga Tuai Perbincangan
-
MAN 2 Bantul Terima Wakaf dari Keluarga Almh Hj. Munifah binti Istamar
Terpopuler
- Mudik Lebaran Berujung Petaka, Honda BR-V Terbakar Gara-Gara Ulang Iseng Bocah
- Persija Jakarta: Kalau Transfer Fee Oke, Rizky Ridho Mau Ya Silahkan
- 3 Pemain Liga Inggris yang Bisa Dinaturalisasi Timnas Indonesia untuk Lawan China dan Jepang
- Pemain Kelahiran Jakarta Ini Musim Depan Jadi Lawan Kevin Diks di Bundesliga?
- Infinix Hot 50 vs Redmi 13: Sama-sama Sejutaan Tapi Beda Performa Begini
Pilihan
-
Mees Hilgers Dituduh Pura-pura Cedera, Pengamat Pasang Badan
-
Anthony Elanga, Sang Mantan Hancurkan Manchester United
-
BREAKING NEWS! Daftar 23 Pemain Timnas Indonesia U-17 di Piala Asia U-17 2025
-
Terungkap! MisteriHilangnya Oksigen di Stadion GBK Saat Timnas Indonesia vs Bahrain
-
Tolak Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Ini Bakal Setim dengan Cristiano Ronaldo
Terkini
-
Kilas Gunungkidul: Kecelakaan Maut Terjadi Selama Libur Lebaran, Seorang Anggota Polisi Jadi Korban
-
Malioboro Mulai Dipadati Wisatawan Saat Libur Lebaran, Pengamen Liar dan Perokok Ditertibkan
-
Urai Kepadatan di Pintu Masuk Exit Tol Tamanmartani, Polisi Terapkan Delay System
-
Diubah Jadi Searah untuk Arus Balik, Tol Jogja-Solo Prambanan-Tamanmartani Mulai Diserbu Pemudik
-
BRI Lestarikan Ekosistem di Gili Matra Lewat Program BRI Menanam Grow & Green