SuaraJogja.id - Dinas Kelautan dan Perikanan DIY membangun Pelabuhan Pendaratan Ikan Gesing di Desa Girikarto, Kabupaten Gunungkidul, dengan nilai kontrak Rp108,60 miliar dengan waktu pelaksanaan pekerjaan selama sembilan bulan dari akhir Maret sampai pertengahan Desember 2022.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan DIY Bayu Mukti Sasongka mengatakan total pagu anggaran pembangunan Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Gesing yang disedikan di tahap satu sebesar Rp115 miliar, namun pada saat lelang pemenang berani membangun dengan anggaran yang lebih rendah yakni RP108,60 miliar.
"Pembangunan PPI Gesing sudah mulai dilaksanakan pada akhir Maret dan akan selesai pada pertengahan Desember 2022. Pemenang lelang adalah PT. Mina Fajar Abadi, PT.Putera Jaya Andalan dan PT. Gala Karya KSO," kata Bayu seperti dikutip dari Antara, Selasa (12/4/2022).
Ia mengatakan pembangunan PPI Gesing tahap pertama dibangun di atas lahan seluas 54.445 meter persegi yang terdiri atas tanah milik Pemda DIY Seluas 46.445 meter persegi dan tanah kasultanan yang berada di Pantai Gesing seluas 8.000 meter persegi.
Baca Juga: Miris, Bocah Perempuan Berumur 14 Tahun di Gunungkidul Dua Kali Dicabuli Ayah Tiri
Selain itu, pembangunan PPI Gesing tahap pertama menitikberatkan pada pembangunan zona inti PPI Gesing terlebih dahulu, meliputi pekerjaan kolam dan dermaga, jalan, seawall, gedung TPI, sana MCK umum, power house, mushola, gudang pengepakan ikan, pos jaga, bangunan persampahan, bangunan penyimpanan bahan bakar, tempat parkir, dan pekerjaan gapura (gate pintu masuk).
"Pembangunan kolam dermaga PPI Gesing, luas kolam yang akan dibangun adalah seluas 1,36 hektare dengan kedalaman 3,5 meter dari surut terendah air laut, yang nantinya kolam tersebut diperuntukkan bagi perahu motor tempel, dan kapal motor dengan ukuran sampai dengan 30 grooston (GT)," kata Bayu.
Lebih lanjut, Bayu mengatakan kolam PPI Gesing nantinya akan dapat menampung kapal sekoci 10 GT sampai 30 GT sebanyak 40 kapal, dan perahu motor tempel sebanyak 50 PMT. Kapsitas produksi untuk PMT diproyeksi adalah sebesar 1.600 ton per tahun, sedangkan kapal 10-30 GT sebesar 4.320 ton per tahun, sehingga estimasi total nilai produksi dari PPI Gesing adalah sebesar Rp88,80 miliar per tahun dengan estimasi rata-rata harga penjualan ikan adalah Rp15 ribu per kilogram.
"Pada 2023, PPI Gesing akan mulai dioperasionalkan perdana sebagai tempat pendaratan kapal/PMT sebagai alternatif pangkalan pendaratan ikan selain di PPI Sadeng," katanya.
Bayu mengatakan keunggulan teluk di Pantai Gesing adalah bahwa Teluk Gesing menghadap ke sisi tenggara Samudera Hindia, sehingga gelombang yang masuk tidak langsung ke pantai, di ujung teluk terdapat dua bukit yang berfungsi sebagai penahan gelombang alami, sehingga gelombang dan arus air laut yang masuk ke pantai menjadi rendah karena sudah melalui proses pemecah gelombang di mulut teluk.
"Hasil studi rencana induk menyebutkan bahwa sedimen dasar di Teluk Gesing didominasi sedimen pasir halus dan campuran pasir kasar serta pecahan karang dengan laju pengendapan yang rendah. Sedimen dasar yang ada di perairan Gesing dikategorikan rendah sehingga potensi penutupan alur pelayaran di pintu masuk akibat sedimentasi kecil," katanya.
Kades Girikarto Sumardiyono mengatakan PPI Gesing sudah dimulai sejak akhir Maret lalu. Pembangunan tidak langsung ke area pelabuhan karena kontraktor di tahap awal membangun akses menuju ke pelabuhan sepanjang 1,5 kilometer.
"Memang yang dibangun baru jalan untuk keluar masuk pelabuhan dan prosesnya bertahap,” katanya.
Berita Terkait
-
3 Gempa Berkekuatan Lebih dari Magnitudo 5 Guncang Indonesia Kurang dari Sehari
-
Kenali Ciri-Ciri Rip Current, Arus Kuat Pantai Drini yang Seret Belasan Siswa SMP Mojokerto
-
Daftar Nama Korban Siswa SMP 7 Mojokerto yang Terseret Ombak Pantai Drini Gunungkidul
-
Warga Curi Kayu Dihukum Bui 5 Tahun, Koruptor Rp300 T Cuma Penjara 3 Tahun
-
Serem! Video Ulat Jati 'Kuasai' Jalanan Gunungkidul, Benarkah Musim Ulat Tiba?
Terpopuler
- Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Keluar dari...
- Rusuh Lagi! Indonesia Siap-siap Sanksi FIFA, Piala Dunia 2026 Pupus?
- Apa Sanksi Pakai Ijazah Palsu? Razman Arif dan Firdaus Oiwobo Diduga Tak Diakui Universitas Ibnu Chaldun
- Aset Disita gegara Harvey Moeis, Doa Sandra Dewi Terkabul? 'Tuhan Ambil Semua yang Kita Punya...'
- Lolly Kembali Main TikTok, Penampilannya Jadi Sorotan: Aura Kemiskinan Vadel Badjideh Terhempas
Pilihan
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
Persija vs Persib Bandung, Ridwan Kamil Dukung Siapa?
-
Jordi Amat Bongkar Dugaan Kasus Pencurian Umur: Delapan Pemain..
-
Sejarah dan Makna Tradisi Nyekar Makam Sebelum Puasa Ramadan
Terkini
-
Diduga Keletihan, Kakek Asal Playen Ditemukan Tewas Tertelungkup di Ladang
-
Berhasrat Amankan Tiga Poin, Ini Taktik Arema FC Jelang Hadapi PSS Sleman
-
Para Kepala Daerah Terpilih Jalani Cek Kesehatan Jelang Pelantikan, Kemendagri Ungkap Hasilnya
-
Gali Potensi Buah Lokal, Dinas Pertanian Kulon Progo Gelar Heboh Buah
-
Bawa Celurit di Jalanan, 3 Remaja di Bantul Diamankan Warga