SuaraJogja.id - Film KKN Di Desa Penari direncanakan untuk mulai tayang pada tanggal 30 April 2022. Menjelang jadwal penayangannya, MD Pictures bersama Pichouse Films baru-baru ini merilis cuplikan (trailer) final dari film horor ini.
"Final trailer KKN Di Desa Penari ini kami rilis bagi para fans dan pengunjung bioskop yang sudah tidak sabar untuk menyaksikan film 'KKN'. Film KKN Di Desa Penari pasti tayang di Lebaran ini, bahkan MD mengadakan sneak preview di beberapa bioskop di tanggal 28 April, dan para pengunjung juga dapat lebih awal membeli tiket nonton dengan advanced ticket sales," kata CEO MD Pictures Manoj Punjabi dalam keterangannya, Sabtu.
Cuplikan KKN Di Desa Penari dapat disaksikan di kanal YouTube dan media sosial MD Pictures.
Film yang diadaptasi dari cerita fenomenal dan novel populer karya Simpleman ini disutradarai Awi Suryadi. Dibintangi oleh Tissa Biani, Adinda Thomas, Achmad Megantara, Aghniny Haque, Calvin Jeremy, M Fajar Nugraha, Kiki Narendra, dan Aulia Sarah.
Sejak pandemi tahun 2020, PT MD Pictures Tbk, telah membangun serangkaian kemitraan inovatif yang akan menghadirkan film-film populer dan orisinal dari MD Pictures kejutaan penonton Indonesia secara digital.
Sejalan dengan pertumbuhan di media digital yang signifikan, MD Pictures juga merilis film-film box office di bioskop, di antaranya "Makmum2" dengan jumlah penonton 1.762.847; "Kukira Kau Rumah" dengan jumlah penonton 2.219.265; serta "Garis Waktu" yang memiliki perolehan 325.800 jumlah penonton.
KKN Di Desa Penari menceritakan enam mahasiswa yang melaksanakan KKN di sebuah desa terpencil. Nur (Tissa Biani), Widya (Adinda Thomas), Ayu (Aghniny Haque), Bima (Achmad Megantara), Anton (Calvin Jeremy) dan Wahyu (M.Fajar Nugraha) tidak pernah menyangka kalau desa yang mereka pilih ternyata bukanlah desa biasa.
Pak Prabu (Kiki Narendra) sang kepala desa memperingatkan mereka untuk tidak melewati batas gapura terlarang, sebuah gapura yang menuju Tapak Tilas. Tempat misterius itu mungkin ada hubungannya dengan sosok penari cantik yang mulai mengganggu Nur dan juga Widya.
Satu persatu mulai merasakan keanehan desa tersebut dan Bima pun mulai berubah sikap. Proker KKN mereka berantakan, tampaknya penghuni gaib desa tersebut tidak menyukai mereka.
Baca Juga: Angkat Budaya Bali, Film Horor Tutuge Kisahkan Seorang Penari
Nur akhirnya menemukan fakta mencengangkan bahwa salah satu dari mereka melanggar aturan yang paling fatal di desa tersebut.
Teror sosok penari misterius semakin menyeramkan, mereka mencoba meminta bantuan Mbah Buyut (Diding Boneng) dukun setempat, namun sudah terlambat, mereka terancam tidak akan bisa pulang dengan selamat dari desa yang dikenal dengan sebutan desa penari itu. [ANTARA]
Berita Terkait
-
Angkat Budaya Bali, Film Horor Tutuge Kisahkan Seorang Penari
-
Mayang Adik Vanessa Angel Jadi Bintang Utama Film Leak Kajeng Kliwon Sebagai Gadis Desa Bali
-
Angkat Budaya Bali, Film Horor Tutuge Siap Tayang di Bioskop
-
Ulasan Film Hello Ghost: Kami Tak Akan Membiarkanmu Sendirian
-
Umumkan Tanggal Rilis, Ini 4 Fakta Unik Film KKN di Desa Penari
Terpopuler
- Skincare Reza Gladys Dinyatakan Ilegal, Fitri Salhuteru Tampilkan Surat Keterangan Notifikasi BPOM
- 3 Klub yang Dirumorkan Rekrut Thom Haye, Berlabuh Kemana?
- Pemain Liga Inggris Rp 5,21 Miliar Siap Bela Timnas Indonesia di SEA Games 2025
- Selamat Datang Jay Idzes! Klub Turin Buka Pintu untuk Kapten Timnas Indonesia
- 15 Kode Redeem FF Hari Ini 2 Agustus, Klaim Hadiah Kolaborasi Naruto, Skin Kurama, & Emote Ninja!
Pilihan
-
Satu Kota Dua Juara: Persib dan Satria Muda Siap Cetak Sejarah Baru
-
Onitsuka Tiger Buatan Jepang vs Indonesia: Apa Sih Bedanya? Ini Ulasannya
-
Fenomena Rohana dan Rojali Sampai Kuping Bos OJK
-
PSSI-nya Wales Raup Untung Rp648 Miliar Meski Prestasi Timnas Berantakan
-
Irak Mulai Panik, Ketar-ketir Lihat Perkembangan Timnas Indonesia
Terkini
-
Siap-Siap! Akses ke Pantai Selatan Bantul Berubah Total: Pemindahan TPR, Titik Baru, Hingga TPR Darurat
-
Viral! Karcis Parkir 'Malioboro Rp50.000' Bikin Heboh, 2 Orang Diamankan Polisi
-
DIY Genjot Koperasi: Mampukah Yogyakarta Atasi Tantangan Pengurus 'Gaptek' Sebelum 2025?
-
Tol Jogja-Solo Seksi 2: Sudah 63 Persen Tapi Kok Mandek? Ternyata Gara-Gara Ini...
-
PSS dan PSBS Oke, PSIM? Pemkab Sleman Buka-bukaan Soal Nasib Stadion Maguwoharjo