SuaraJogja.id - Langkahnya sedikit kaku ketika berjalan di atas karpet merah yang didesain layaknya catwalk seperti ajang super top model. Lengkap dengan kebaya dan kerudungnya Suwarni berjalan semampunya meski tak mirip dengan model profesional sekelas Bella Hadid ataupun Kendal Jenner.
Namun begitu, wanita 42 tahun ini mendapat aplaus dari sejumlah penonton dan masyarakat yang datang menyaksikan Fashion Show Kartini Beringharjo, Rabu (20/4/2022).
Tak hanya Suwarni, terdapat 40 orang buruh gendong yang bergantian berjalan diatas karpet merah. Mereka unjuk gigi dengan gayanya masing-masing.
Tak jarang ada yang menampilkan sedikit tarian saat pamer bakat di atas karpet merah itu.
"Senang juga ikut kegiatan seperti ini. Ya menyambut Hati Kartini juga, kami buruh gendong perempuan di Beringharjo ikut meramaikan," terang Suwarni seusai acara di Pasar Beringharjo, Kota Jogja, Rabu (20/4/2022).
Buruh gendong yang sejak 2012 itu berada di Pasar Beringharjo tidak tahu jika harus berlenggak-lenggok di atas karpet merah. Hanya saja jauh-jauh hari sudah diberitahu akan ada perayaan Hari Kartini yang jatuh pada 21 April.
Tak pernah berlatih, tapi Suwarni hanya ditunjukkan cara berjalan oleh anggota Komunitas Perempuan Berkebaya Indonesia Yogyakarta. Meski kaku setidaknya seumur hidupnya pernah mengikuti event seperti ini.
"Ya sekali seumur hidup kegiatan seperti ini bisa jadi cerita nanti ke cucu. Meski tadi grogi karena tidak latihan, yang jelas kami juga senang mengikuti acara ini," jelas Suwarni.
Persiapan baju kebaya yang dipakai sudah dicari sejak lama. Komunitas Perempuan Berkebaya sendiri sudah memfasilitasi. Namun ukuran kebaya yang sesuai badannya tidak ada yang muat.
Suwarni mendapat pinjaman dari tetangga lainnya yang ada di Sedayu, Bantul. Tiba sekitar pukul 07.00 di Pasar Beringharjo, Suwarni berdandan dengan kebaya yang dia siapkan.
Dalam memperingati Kartini tahun ini, Suwarni hanya berdoa tetap diberi kesehatan. Wanita yang menjadi tulang punggung di keluarganya ini bergantung dari pendapatan buruh gendong dan juga toko kecil miliknya di rumah.
Bukan tanpa alasan ia menjadi pemimpin di dalam keluarga. Pasalnya, suami Suwarni terbaring sakit. Semua kebutuhan hidup hanya bergantung dari tangannya.
"Suami sakit kadang minta kerja di rumah saja tidak usah ke pasar. Tapi kalau hanya berjualan di rumah tidak banyak yang laku. Karena saya jual gula, teh sama bensin saja," katanya.
Dua belas tahun bekerja sebagai buruh gendong, pendapatan Suwarni tak menentu. Terkadang Rp50 ribu dalam sehari kadang lebih
Pada momen tertentu ia bisa membawa pulang sekitar Rp100-200 ribu. Itu pun bekerja dari pagi hingga Pasar Beringharjo tutup.
Berita Terkait
-
Apakah Hari Kartini Libur Tanggal Merah? Ini Penjelasan Lengkapnya!
-
Menjadi Kartini Modern yang Sehat Jiwa, Ini 5 Tips Menjadi Perempuan yang Menginspirasi
-
Rayakan Hari Kartini, Ini 5 Karakter Perempuan Menginspirasi dari Film Favorit
-
Cerita Penjual Bumbu Pasar Beringharjo, Bisa Raup Cuan Lebih Saat Harga Bahan Pokok Naik Selama Ramadhan
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Kecelakaan Lalu Lintas Masih Tinggi, Kasus Narkoba Naik, Ini Kondisi Keamanan Sleman 2025
-
BRI 130 Tahun: Dari Pandangan Visioner Raden Bei Aria Wirjaatmadja, ke Holding Ultra Mikro
-
2 Juta Wisatawan Diprediksi Banjiri Kota Yogyakarta, Kridosono Disiapkan Jadi Opsi Parkir Darurat
-
Wali Kota Jogja Ungkap Rahasia Pengelolaan Sampah Berbasis Rumah Tangga, Mas JOS Jadi Solusi
-
Menjaga Api Kerakyatan di Tengah Pengetatan Fiskal, Alumni UGM Konsolidasi untuk Indonesia Emas