SuaraJogja.id - Suasana saat Hari Raya Lebaran kurang lengkap apabila tak ada nastar di atas meja untuk disuguhkan kepada tamu. Salah satu camilan yang disajikan ialah kue semprong atau eggroll. Salah satu produsen eggroll yaitu Shasa Eggroll Ubi Ungu yang terletak di Padukuhan Bedukan RT 03, Kalurahan Pleret, Kapanewon Pleret, Kabupaten Bantul.
Marketing Shasa Eggroll, Aqiella Fadia Rizqi menyampaikan bahwa pesanan kue semprong pada lebaran kali ini jauh lebih baik dibanding lebaran tahun lalu. Saat ini pihaknya bisa memproduksi eggroll hingga 500 boks per harinya.
"Ramadan dan lebaran tahun ini kami bisa memproduksi 500 box per hari, satu box berisi 15 eggroll. Satu box harganya Rp14.000," ujar Aqiella, Rabu (20/4/2022).
Sedangkan pada hari-hari biasa sebelum Bulan Ramadhan, hanya memproduksi 200-300 box per hari.
Baca Juga: Tabrak Pohon Mahoni, Pembonceng Sepeda Motor Tewas di Jalan Samas Selo Bantul
Aqiella menceritakan, usaha rumahan kue semprong dari ubi ungu ini sudah ada sejak 2010 silam. Pemiliknya adalah Ifah yang hobi membuat kue dan karena kerap laku maka ia mulai berpikir kue apa yang dijual di momen tertentu.
"Ya sudah akhir tercetus untuk membuat eggroll tetapi karena sudah banyak sekali di pasaran makanya kami pakai ubi ungu untuk bahan utamanya," terangnya.
Eggroll merupakan camilan jadul yang banyak disukai oleh berbagai kalangan dari anak kecil hingga orang tua. Dipilihnya ubi ungu ini juga lantaran Jogja memiliki pasar telo sebagai salah satu suplier ubi dan ketela terbesar.
Lambat laun, usahanya kian besar dan mampu mempekerjakan sekitar 20 orang karyawan dari warga sekitar. Namun, saat ini hanya tersisa 10 pekerja karena imbas pandemi Covid-19.
"Karyawan kami sekarang hanya ada 10 orang. Tugas mereka ada yang membuat adonan, membuat eggroll dan pengemasan," jelasnya.
Baca Juga: Tanggulangi Kejahatan Jalanan, Pemkab Bantul Keluarkan Surat Edaran Bersama
Bahkan pihaknya harus lembur karena banyaknya pesanan. Pelanggan Shasa Eggroll lebih banyak dari toko oleh-oleh.
"Walaupun ada pembeli yang datang langsung dan membeli dengan jumlah yang banyak. Selain itu, berkat link dari owner Sasha Eggroll, produk kami sudah dijual ke Malaysia dan Singapura," katanya.
Berita Terkait
-
Apa Itu Latiao? Si Pedas yang Berbahaya, Camilan Viral dari China Dilarang BPOM!
-
Angkat Camilan Tradisional Betawi, Warung Almatiinu Masuk Top 10 Pasar Lokal UMKM
-
Aldi Satya Mahendra Sekolah di Mana? Cetak Sejarah Pembalap RI Pertama Juarai WorldSSP300
-
MAN 2 Bantul Meriahkan Expo Kemandirian Pesantren di UIN Sunan Kalijaga
-
Seru! MAN 2 Bantul Sukses Gelar Penerimaan Tamu Ambalan 2024
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
Pilihan
-
Harga Emas Antam Jatuh Terjungkal, Balik ke Level Rp1,4 Juta/Gram
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
Terkini
-
Eks Karyawan jadi Mucikari Online, Jual PSK via MiChat usai Kena PHK
-
Potensi Bencana Ancam Pilkada di DIY, KPU Siapkan Mitigasi di TPS Rawan
-
Sendirian dan Sakit, Kakek di Gunungkidul Ditemukan Membusuk di Rumahnya
-
UMKM Dapat Pesanan Ekspor, Tapi Tak Sanggup Produksi? Ini Biang Keroknya
-
Dari Mucikari Hingga Penjual Bayi, 11 Tersangka TPPO di Yogyakarta Diringkus