SuaraJogja.id - Yogyakarta International Airport atau bandara YIA akan segera melayani penerbangan mancanegara dalam waktu dekat. Berdasarkan rencana pembukaan penerbangan internasional akan dimulai pada pekan depan tepatnya 29 April 2022.
PTS General Manager YIA, Agus Pandu Purnama menuturkan permintaan penerbangan internasional perdana sejak pandemi Covid-19 di Bandara YIA itu akan melayani rute dari dan menuju Malaysia. Penerbangan mancanegara itu akan menggunakan maskapai Air Asia Malaysia.
"Penerbangan dari Malaysia dan ke Malaysia ini menggunakan Air Asia Malaysia, tanggal 29 April kita akan menerima penerbangan internasional itu," kata Agus Pandu saat dikonfirmasi awak media, Jumat (22/4/2022).
Pandu menjelaskan, sejauh ini rencana penerbangan internasional itu baru akan dilayani dua kali dalam satu pekan, tepatnya pada hari Jumat dan Minggu.
Disampaikan Pandu, Malaysia bukan menjadi satu-satunya rute penerbangan internasional yang akan dilayani di Bandara YIA. Menyusul Malaysia, ada Sungapura yang tercatat sudah mengajukan penerbangan internasional tersebut.
"Singapura sudah mengajukan tapi rencananya baru Juni penerbangan dari YIA-Singapura menggunakan Tiger Scoot. Ini sudah mengajukan dan sudah mendapatkan izin rute dari Kementerian Perhubungan. Mudah-mudahan Juni tanggal 1 sudah mulai ada penerbangan," ungkapnya.
Pelayanan penerbangan internasional tersebut, kata Pandu sesuai dengan Surat Edaran Nomor 42 tahun 2022 dari Kementerian Perhubungan tentang petunjuk pelaksana pelaku perjalanan luar negeri (PPLN). Di sana tertera bahwa Bandara YIA masuk dalam 10 bandara di Indonesia yang melayani entry poin atau masuknya penerbangan internasional.
"Atas dasar inilah maka kami sudah berkoordinasi cukup ketat dengan intern stakeholder CIQ (Custom Immigration Quarantine) dan lain-lain tentang kesiapan mereka. Secara prinsip 100 persen mereka siap untuk melayani penerbangan internasional," tuturnya.
Selain itu, ditambahkan Pandu, pihaknya juga telah menerima Surat Edaran (SE) Dirjen Imigrasi nomor IMI-0549.GR.01.01 tentang kemudahan keimigrasian untuk mendukung pariwisata berkelanjutan. Hal itu dinilai akan semakin memberikan kemudahan khususnya untuk mendapatkan Visa on Arrival (VOA).
Baca Juga: Kunjungan Wisman ke Kepri Mencapai 1.686 Orang, Wisata Kelong Jadi Tempat Favorit Warga Singapura
"Ini berlaku untuk 43 negara kemudian, ada 9 negara Asean yang bebas visa. Ini nanti kita di Bandara YIA berlaku itu," tandasnya.
Berita Terkait
-
Kunjungan Wisman ke Kepri Mencapai 1.686 Orang, Wisata Kelong Jadi Tempat Favorit Warga Singapura
-
Mulai Buka Penerbangan Internasional 29 April, Bandara YIA Lakukan Persiapan
-
12 Maskapai Internasional Sudah Beroperasi Reguler di Bandara Ngurah Rai Bali
-
Mudahkan Pelaku Perjalanan Jelang Momen Mudik, Bandara YIA Layani Vaksinasi Booster
-
Ini Syarat Harus Dilengkapi Penumpang Penerbangan Internasional di Bandara Sultan Hasanuddin
Terpopuler
- Siapa Pencipta Sound Horeg? Ini Sosok Edi Sound yang Dijuluki Thomas Alva Edisound dari Jawa Timur
- Jelang Ronde Keempat, Kluivert Justru Dikabarkan Gabung Olympique Lyon
- Duel Mobil Murah Honda Brio vs BYD Atto 1, Beda Rp30 Jutaan tapi ...
- Harga Mitsubishi Destinator Resmi Diumumkan! 5 Mobil Ini Langsung Panik?
- 41 Kode Redeem FF Max Terbaru 24 Juli: Klaim Skin Scar, M1887, dan Hadiah EVOS
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP 5G Xiaomi di Bawah Rp 4 Juta, Harga Murah Spek Melimpah
-
Kisah Unik Reinkarnasi di Novel Life and Death are Wearing Me Out
-
10 Model Gelang Emas 24 Karat yang Cocok untuk Pergelangan Tangan Gemuk
-
Selamat Tinggal Samba? Ini Alasan Gen Z Beralih ke Adidas Campus 00s & Forum Low
-
Braakk! Bus Persib Bandung Kecelakaan di Thailand, Pecahan Kaca Berserakan
Terkini
-
Misteri Kemeja Putih Jokowi di Reuni UGM: Panitia Angkat Bicara!
-
Gertak Balik! Sahabat Jokowi Geram Dituduh Settingan, Ungkap Sudah Diperiksa Polisi
-
5 Curhatan Jokowi di Depan Alumni UGM: Serangan Tak Cuma Ijazah, Merembet Sampai KKN Fiktif
-
Masih Sakit, Jokowi Paksakan Diri ke Reuni UGM: Kalau Nggak Datang Nanti Rame Lagi!
-
Tiba di UGM, Jokowi Tebar Senyum di Reuni Guyub Rukun, Nostalgia di Tengah Badai Ijazah Palsu